TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus terjadi di Kota Pekanbaru.
Selama enam bulan terakhir, kasus paling banyak terjadi di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
Jumlah kasus DBD di kecamatan itu mencapai 50 kasus selama enam bulan, atau semester pertama tahun ini.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penyebaran DBD. Sebab kasus DBD terus bertambah," papar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru, Indra Pomi kepada Tribun, Rabu (3/7/2019).
Data dari Diskes Kota Pekanbaru, kasus DBD yang terjadi selama Januari hingga Juni 2019 terus bertambah.
Selama enam bulan ini kasus DBD mencapai 259 kasus.
Dua kecamatan lain yakni, Tampan dan Sukajadi juga cukup banyak kasus DBD.
Ada 43 kasus DBD di Tampan dan 35 kasus DBD di Sukajadi. Kasus DBD terjadi di seluruh kecamatan Kota Pekanbaru.
Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 29 kasus dan Kecamatan Tenayan Raya sebanyak 22 kasus. Lalu Kecamatan Bukit Raya sebanyak 17 kasus dan Kecamatan Senapelan sebanyak 14 kasus.
Kemudian di Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak 12 kasus dan Kecamatan Lima Puluh sebanyak 10 kasus. Lalu di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan Sail sebanyak 11 kasus.
Sedangkan di Pekanbaru Kota sebanyak 5 kasus.
Indra mengajak agar masyarakat mencegah penyakit DBD dengan 3 M, yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.
Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.
"Jangan biarkan tempat nyamuk aedes berkembang," paparnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Hal ini untuk menekan meningkatnya penyebaran DBD.
Masyarakat diajak untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).(*)