Warga Terseret Hingga 10 Meter, Lahar Dingin Gunung Sinabung Setinggi 1 Meter Terjang 3 Desa di Karo

Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

suasana dampak lahar hujan gunung api sinabung

TRIBUNPEKANBARU.COM- Lahar dingin Gunung Sinabung menerjang tiga desa di Kecamatan Tigaderket, Kabupaten Karo, Sumut, yakni Desa Sukatendel, Desa Kutambaru, dan Desa Perbaji, Kamis (11/7/2019). Camat Tigaderket Sukur Sembiring mengatakan, Desa Kutambaru menjadi desa dengan dampak terparah.

Di desa ini, tiga rumah dan sebuah puskesdes terendam lahar dingin dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter. Kerugian masih dalam pendataan pihak kecamatan.

"Lahar hujan yang terjadi tadi malam mengenai tiga desa di kecamatan kita. Dampak paling parah ada di Desa Kutambaru," ujar Sukur, Kamis.

Baca: Gunung Sinabung Meletus: Tinggi Kolom Abu Capai 7 Km, Tidak Ada Korban Jiwa

Salah satu warga yang rumahnya terdampak, Adi Putra Surbakti mengatakan, awalnya sekitar pukul 20.00 WIB, hujan deras turun di Desa Kutambaru.

Tak berselang lama disusul oleh gemuruh, dan lahar dingin langsung meluap dan menerjang rumah mereka. Adi dan keluarganya panik dan berusaha menyelamatkan diri.

"Air campur (lumpur) langsung masuk rumah kita. Kami pun panik bang," ujar Adi.

Adi mengatakan, saat kejadian, tiga saudaranya sempat terseret meterial lumpur hingga 10 meter. Untungnya, saudaranya bisa menyelamatkan diri.

Dalam dua hari terakhir, intensitas hujan di wilayah puncak Gunung Sinabung sangat tinggi.

Warga diimbau jika terjadi hujan agar tidak beraktivitas di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Sinabung.

Baca: Pagi Ini GUNUNG SINABUNG Kembali Erupsi,Tinggi Kolom Abu Mencapai Sekitar 2.000 Meter di Atas Puncak

Terdampak ISPA

Dampak abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, jumlah penderita Infeksi Saluran Prenafasan Akut ( ISPA), di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, meningkat.

Kepala Puskesmas Kecamatan Naman Teran S Bangun mengatakan, sejak erupsi Gunung Sinabung pada minggu sore, penderita ISPA meningkat 30 sampai 45 persen.

"Peningkatan ISPA ada peningkatan. Data kita meningkat 30 sampai 45 persen peningkatannya dari hari biasanya," ujar S Bangun, di Puskesmas Naman, Rabu (12/6/2019).

Diperkirakan peningkatan jumlah penderita ISPA ini terus meningkat di Kecamatan Naman, karena kecamatan ini merupakan kecamatan terparah terpapar abu vulkanik Sinabung.

Baca: Video Anak- Sekolah Histeris Lihat Erupsi Gunung Sinabung, Hashtag Pray For Sinabung Tranding

Bangun mengimbau masyarakat agar warga yang beraktivitas di luar menggunakan masker dan pelindung mata. Ini bertujuan untuk meminimalisir penyakit yang timbul akibat abu vulkanik Sinabung.

"Kita mengimbau masyarakat agar menggunakan masker kalau lagi di luar ruangan, kalau tidak ada masker segera ambil di puskesmas kecamatan ini. Juga kurangi aktivitas di luar ruangan agar dapat meminimalisir penyakit yang disebabkan abu ini," katanya.

Seorang pasien, Jasna Tarigan mengatakan, dirinya berobat ke puskemas karena merasakan sesak nafas. "Berobat nakku, sesak nafas, gak tahu kenapa makanya aku berobat ke sini," ujarnya di Puskesmas Kecamatan Naman Teran.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penderita ISPA Meningkat Dampak Erupsi Gunung Sinabung"

Berita Terkini