NasDem Siapkan Kader Isi Kursi Menteri, Tapi 'Enggan' Sodorkan ke Jokowi, Nunggu RI 1 'Jemput Bola'
TRIBUNPEKANBARU.COM -- Perebutaban kursi menteri diperkirakan akan terjadi, namun tidak dengan Partai Nasdem yang bisa dikatakan tunggu bola.
Dikutip dari tribunsolo.com Partai NasDem mengaku telah menyiapkan daftar nama kader terbaiknya yang akan disodorkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menempati posisi menteri.
Bahkan, nama-nama kader itu telah disiapkan sesuai bidang yang dibutuhkan membantu pemerintahan Jokowi.
Termasuk, bidang ekonomi, hukum dan lainnya.
Baca: Mode Gelap Instagram Terbaru, Cara Mengaktifkan Cek Menu Display & Brightness, Versi Ponsel
Baca: Mode Gelap Instagram Terbaru, Cara Mengaktifkan Cek Menu Display & Brightness, Versi Ponsel
Baca: DETIK-DETIK Pria Mengamuk & Lempar Tabung Gas: Mengaku Melihat Sesosok Genderuwo
Meski demikian, Taufik menegaskan, partai NasDem tidak menyodorkan nama kader langsung ke Jokowi.
"Kita tidak meminta jatah dan tidak pernah menawarkan diri maka ya kita jelas memiliki kader-kader terbaik yang tentunya kita dalam posisi menunggu saja bagaimana Pak Jokowi akan meminta orang-orang di dalam NasDem untuk menjadi bagian dari kabinet," ucap Taufik.
Taufik juga mengatakan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh berucap kalau misalkan menurut Jokowi tidak ada kader NasDem yang mempuni untuk duduk di kabinet, tidak menjadi persoalan.
Hal yang terpenting, lanjut Taufik, bagaimana pemerintahan bisa berjalan efektif dan optimal sesuai dengan kebutuhan Presiden Jokowi.
Baca: Pernikahan Citra Kirana dan Rezky Aditya Segera? Foto Baju Pernikahan Mulai Tersebar, Faktanya!
"Yang jelas partai NasDem adalah partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan kita secara tegas menyatakan bahwa memberikan dukungan sepenuh-penuhnya agar pemerintahan ini bisa berjalan baik kedepan," jelasnya.
Nasdem Ingatkan Presiden Politik Keadaban
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengingatkan Presiden Joko Widodo akan adab politik terkait kemungkinan kader Partai Gerindra mendapat jatah menteri di Kabinet Kerja jilid II.
"Kami mendukung keputusan presiden tetapi kami mengingatkan keadaban politik," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019), dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Johnny mengatakan, keadaban politik itu harus dijaga dalam demokrasi yang sehat.
Menurut dia, harus ada perbedaan antara partai pemenang pemilu dan partai yang kalah.
Baca: Kurs Rupiah Hari Ini Rabu Pagi Melemah Lagi ke ke Level Rp 14.184 Per Dollar AS