Puluhan Murid SMP di Dumai Riau Menjerit-jerit karena Kerasukan, Terpaksa Dipulangkan Lebih Awal
TRIBUNDUMAI.COM, DUMAI - Para murid Sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 14 Tanjung Palas, harus dipulangkan lebih dini, akibat puluhan murid menjerit-jerit karena kerasukan, pada Kamis (17/10/2019).
Berdasarkan informasi yang di himpun oleh Tribundumai.com, sekitar 40 anak murid SMPN 14 Tajung Palas, mengalami kerasukan dan terdengar teriakan-teriakan.
Kejadian kerasukan yang menimpa puluhan murid di SMPN 14 Tanjung Palas, ini sempat terjadi pada Rabu (16/10/2019).
Saat itu, ada sekitar 23 murid yang kerasukan, dan pihak sekolah juga memulangkan muridnya lebih awal akibat peristiwa tersebut.
• Najwa Shihab Punya 10 DNA Berbeda dari Berbagai Bangsa, Ternyata tak Hanya Keturunan Arab saja
Kemudian kejadian serupa kembali terulang pada Kamis.
Jumlah murid yang kerasukan semakin meningkat hingga mencapai sekitar 40 murid, dan murid kembali di pulangkan lebih awal.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh salah seorang murid SMP Negeri 14 Tanjung Palas, Gats murid kelas 9, mengaku, memang ia pulang lebih awal akibat kawan-kawan ceweknya pada kerasukan.
"Ia bang kami dipulangkan banyak kawan kami yang kerasukan, teriak-teriak gitu, dan pingsan, jadi kami di pulangkan," katanya.
Diakuinya, kejadian kerasukan massal tersebut terjadi pada pagi hari, sekitar jam 08.00 , tiba-tiba banyak anak-anak perempuan yang berteriak-teriak dan kerasukan, serta pingsan.
"Kami berharap besok gak ada lagi lah kesurupan jadi kami bisa belajar dengan lancar lagi," imbuhnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMPN 14 Dumai, Romlah membenarkan kejadian kesurupan yang dialami puluhan muridnya pada Rabu dan Kamis tersebut.
Ia menerangkan, kejadian itu terjadi pada, Kamis pagi, Setelah baca Al-Qur'an, tiba-tiba anak-anak secara serentak seperti kesurupan.
"Tapi sudah berhasil kami tangani, dan anak-anak kembali normal, tapi kami tetap pulangkan ke rumah, " ujarnya.
Ia mengatakan atas kejadian tersebut pihaknya mengambil kebijakan meliburkan peserta didik sampai, Sabtu (19/10/2019) .
• Terungkap di Sidang Disiplin, 3 Polisi Lepaskan Tembakan Saat Demo Mahasiswa Kendari
"Kejadian ini pertama kali terjadi, bahkan saat sejak jadi guru hingga jadi kepala sekolah," tuturnya.
Ia menyebutkan, Jumat (18/10/2019) pihak sekolah akan menggelar doa bersama di sekolah, berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
"Terkait meliburkan peserta didik, kami sudah koordinasi dengan disdik dan telah di setujui oleh Disdik," pungkasnya. (tribundumai.com/donny kusuma putra).