Pintu Masuk di Kuala Kampar Diperketat, Ini Kekuatan Tim Medis Gugus Tugas Pelalawan Hadapi Covid-19
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gugus Tugas Corona Virus Deseasa 2019 (Covid-19) Kabupaten Pelalawan Riau terus menghimpun data dan fakta warga yang diduga terpapar virus corona hingga Minggu (22/3/2020).
Selain itu, tim gugus tugas di bidang kesehatan yang dimotori Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan menghimpun kekuatan tim medis dalam menghadapi pandemik corona di Pelalawan.
Diskes telah memanggil dan mengumpulkan seluruh rumah sakit yang ada, baik swasta maupun milik pemerintah. Dari hasil pertemuan diketahui kemampuan sementara para petugas medis mengantisipasi wabah Covid-19 yang semakin dekat
"Kita tunjuk seorang dokter spesialis paru, dr Yusuf Purba sebagai supervisi ke masing-masing rumah sakit. Dibantu dokter dan para medis yang ada di tempat rujukan," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (22/3/2020).
Diterangkannya, tim supervisi yang akan menentukan seseorang berstatus ODP, PDP, suspec, positif, atau negatif. Agar semua data valid dan tidak ada informasi yang membias serta keliru.
Saat ini ada delapan ruang isolasi yang telah disiapkan tim gugus tugas. Dua ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, lima ruangan di rumah sakit Efarina, dan satu ruangan di RS Amelia Medika. Setiap ruamh sakit terlah menugaskan tim tersendiri meliputi dokter dan perawat yang siaga di masing-masing ruangan isolasi.
Asril mengakui jika Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis di ruangan isolasi masih minim, termasuk perlengkapan yang dibutuhkan dan alat kesehatan, jika merujuk standarisasi WHO.
Hanya saja untuk hal-hal yang emergency masih bisa ditangani dengan baik. Buktinya, seorang warga berstatus Pasien Dibawah Pengawasan (PDP) sedang menjalani isolasi di RS Efarina Pangkalan Kerinci.
"Sesuai petunjuk dari dr Indra Yopi sebagai juru bicara Pemperov Riau, jas hujan bisa dipakai sebagai alat pelindung diri," tandasnya.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kuala Kampar, Yan Beni Ayula S.Kep menyatakan, pemeriksaan di pelabuhan Kuala Kampar semakin diperketat.
Pasalnya, daerah kepulauan dan pesisir Pelalawan ini menjadi pintu masuk bagi warga yang datang dari Kota Batam, termasuk dari negara tetangga.
"Kita lakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh warga yang baru turun dari speedboat. Meskipun dengan alat seadanya," kata Beni.
Petugas medis dibantu oleh tim dari kecamatan dan polsek setempat selalu siaga di pelabuhan memeriksa warga yang masuk ke Kuala Kampar.
Kebanyak penumpang tiba dari Batam, Singapura, dan Malaysia. Pihaknya juga telah menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh bagian pelabuhan menghindari wabah corona.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )