TRIBUNPEKANBARU.COM- Pihak Tokopedia memberikan klarifikasi terkiat dengan dugaan pembobolan 15 juta data pengguna
Perusahaan rintisan (startup) tersebut menyatakan bahwa ada upaya pencurian. Meski demikian disebutkan bahwa informasi pengguna tetap terlindungi
Seperti berita yang beredar. seorang hacker mengaku berhasil membocorkan 15 juta data pengguna perusahaan rintisan (startup) Tokpedia. Ia mengklaim telah mengumpulkan data tersebut pada bulan Maret 2020.
Data yang dikumpulkan termasuk nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file database PostgreSQL. File tersebut disebar ke dalam sebuah forum online.
Dalam sebuah catatan di forum itu, hacker meminta bantuan agar bisa membobol password dan mengakses akun pengguna.
Terkait hal ini, Tokpedia mengakui adanya isu kebocoran data yang beredar.
"Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.
Tokpedia mengklaim telah memastikan informasi pengguna tetap terlindungi. Nuraini mengatakan, password pengguna telah terlindungi oleh enkripsi.
Selain itu, Tokopedia juga menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun. Kendati demikian, Nuraini mengimbau agar pengguna tetap mengganti password akun secara berkala agar tetap aman.
Dilaporkan ZDNet, selain hash password, nama, dan e-mail, data yang diambil juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password, detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga waktu terakhir log in. Tokopedia mengaku sedang menindak lanjuti masalah ini.
"Saat ini, kami terus melakukan investigasi," jelas Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (2/5/2020).(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 15 Juta Data Pengguna Diduga Bocor, Tokopedia Sebut Ada Upaya Pencurian