PM Malaysia Muhyiddin Sebut Mahathir Bukan Dipecat dari Partai, Tapi Apa Ya?

Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhyiddin Yassin PM Malaysia

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin melakukan klarifikasi terkait kabar pemecatan Mahathir Mohamad dari Partai Bersatu, Sabtu (30/5/2020).

Mahyudin mengungkapkan, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (selanjutnya disebut Bersatu) tidak memecat Dr Mahathir Mohammad dan empat anggota lainnya dari partai itu.

Tetapi menurut Muhyiddin, lima orang itu secara otomatis kehilangan keanggotaan mereka ketika mereka memilih untuk berada di antara kubu oposisi selama rapat parlemen pada 18 Mei lalu.

Dilansir Malay Mail, Partai Bersatu merupakan bagian dari aliansi Perikatan Nasional yang berkuasa dan anggota parlemennya duduk di antara anggota oposisi selama sebuah pertemuan satu hari yang tidak biasa.

Dari RP 63 Miliar Dana Penanganan Covid-19 Pemkab Pelalawan Riau, Baru Segini yang Terserap

MIRIS,Kelaparan, Kakek Berusia 61 Tahun Terpaksa Curi Permen di Minimarket,Saya Tak Tahu Gimana Lagi

Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Pembatasan Sosial Skala Tertentu di Desa Bandul Riau Diperpanjang

Selanjutnya, Muhyiddin bersikeras bahwa dia tidak bertindak terburu-buru dalam hal memanggil Dr Mahathir dan faksinya untuk diberi sanksi.

"Kami jelas kecewa dengan pilihan Dr Mahathir yang tidak berada bersama kami di bagian partai kami serta berjuang sebagaimana ditentukan oleh Mahkamah Agung."

" Dr M dan pendukungnya telah memilih untuk terus bekerja sama dengan Pakatan Harapan meski partai itu telah memutuskan hal yang sebaliknya."

" Jika itu keputusan Dr Mahathir, saya harap mereka berhasil," ungkap Muhyiddin Yassin dalam pernyataannya pada Sabtu (30/5/2020).

Dia bersikeras bahwa dirinya harus bersikap adil dalam menegakkan konstitusi partai tanpa memandang posisi mereka yang telah melanggar pasal-pasal tersebut.

Muhyiddin kemudian berusaha untuk mengumpulkan anggota Bersatu dan mendesak mereka untuk menutup barisan yang mampu memperkuat administrasi yang dibentuk dengan sekutu partai.

Sekretaris organisasi Bersatu, Muhammad Suhaimi Yahya menginformasikan Mahathir, Mukhriz Mahathir, Amiruddin Hamzah, Syed Saddiq Abdul Rahman dan Maszlee Malik pada Kamis bahwa keanggotaan mereka dicabut karena telah duduk di pihak Oposisi pada 18 Mei.

Hal itu mendorong sekjen Bersatu Marzuki Yahya yang diperselisihkan dengan mengeluarkan surat penghentian kepada Muhammad Suhaimi karena melanggar aturan partai dalam pemecatan kelima anggota tersebut. Halaman Selanjutnya

Bersatu kemudian terpecah menjadi dua setelah krisis politik Februari menyusul pengunduran diri Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri dan ketua partai.

Meski Dewan Tertinggi Bersatu menolak pengunduran diri Mahathir saat itu, para pemimpin partai bersikeras bahwa Mahathir tidak punya kekuatan eksekutif sampai dia dipekerjakan kembali secara resmi dalam posisi itu.

Partai Bersatu juga memiliki dua sekjen setelah memasukkan Hamzah Zainuddin menggantikan posisi Marzuki dari perannya.

Namun, Marzuki dari kamp Dr Mahathir telah menolak untuk mengakui hal ini dan terus mengeluarkan pernyataan sebagai sekjen Bersatu.

Dr Mahathir sendiri mengunjungi kantor pusat Bersatu kemarin di mana dia menegaskan kembali posisinya sebagai ketua partai dengan kekuatan eksekutif penuh. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhyiddin: Mahathir Tidak Dipecat, Tapi..."

Berita Terkini