TRIBUNPEKANBARU.COM - Aplikasi Tiktok kembali disebut sebagai mata-mata China. Bukan oleh India, melainkan oleh kelompok Hacker terkenal di dunia.
Kelompok ini viral di dunia lantaran aksi-aksinya yang pernah mereka lakukan untuk 'menyelamatkan' dunia.
Siapa lagi kalau bukan Anonymous. Peretas yang identik dengan topeng Guy Fawkes ini meminta para pengguna smartphone untuk segera meng-unistall aplikasi layanan berbagi video Tiktok.
Melansir dari UNILAD, permintaan tersebut dilakukan oleh Anonymous lewat akun Twitter mereka @YourAnonCentral pada Rabu (1/7) kemarin.
Dalam cuitannya, Anonymous mengomentari postingan dari akun Twitter @d1rtydan mengenai pengguna Reddit yang membongkar bahaya aplikasi Tiktok.
Anonymous mengatakan, Tiktok sebenarnya merupakan malware yang dioperasikan oleh pemerintah China untuk menjalankan operasi mata-mata secara besar-besaran.
Lebih lanjut, Anonymous menjelaskan bahwa TikTok sedang mengumpulkan data tentang anak-anak dan remaja untuk memantau jangkauan pasar maupun perkembangan politik mereka dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Mereka menambahkan, langkah tersebut sengaja dilakukan pemerintah China supaya bisa unggul dalam memanipulasi masyarakat di berbagai negara.
Sebelumnya, India juga telah memblokir TikTok karena dituding sebagai mata-mata Tiongkok.
TikTok merupakan satu dari 59 aplikasi buatan China yang diblokir India mulai Senin (29/6/2020).
Pemblokiran aplikasi tersebut dilakukan India pasca kedua tentaranya bentrok di perbatasan.
Namun, pada Selasa mengeluarkan bantahan terkait tuduhan mereka menyebarkan data pengguna ke pemerintah China.
Tudingan itu diarahkan oleh India, buntut dari bentrokan maut di perbatasan dengan militer China, yang menewaskan 20 tentara India.
Pada Selasa pimpinan Tiktok di India Nikhil Gandhi menyatakan, platform berbagi video tersebut "tidak membagikan informasi pengguna di India dengan pemerintah asing, termasuk China."
"Bahkan jika kami dimintanya di masa depan, kami tidak akan melakukannya," ucapnya dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa "Ratusan juta pengguna, seniman, pendongeng, pendidik, dan penampil (bergantung) kepada aplikasi itu untuk penghidupan mereka."
(*)
Sumber: Gridhot.ID