LICIK, Pakai Struk ATM dan Cocokkan Data Pemilih di Website KPU, Pelaku Bobol 3 Bank Ratusan Juta

Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aziz Kunadi (36) dan Mujianto (34) yang merupakan dua pelaku pembobolan rekening milik nasabah bank dengan cara memalsukan dokumen, ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (20/7/2020). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

TRIBUNPEKANBARU.COM, PALEMBANG - Para nasabah, berhati-hati dan waspadalah saat mengambil uang dari Anjungan Tunai Mandiri ( ATM ).

Saat ini, modus kejahatan sudah bermacam-macam dan makin canggih.

Terbaru, ada komplotan memanfaatkan kertas struk yang dibuang di tempat sampah ATM untuk menguras uang nasabah.

Liciknya, komplotan ini memalsukan kartu identitas dengan melihat data pemilih dari website KPU.

Wajibkan Petugas Pakai APD, Operasi Patuh Lancang Kuning di Dumai Riau Berbeda dari Tahun Sebelumnya

Kepulan Asap Penuhi Kapal, Angkut 26 Awak dan 18 Truk, Kapal Roro Terbakar di Laut Jawa

Emak-emak Ayo Daftar Festival Merah Putih di Grand Elite Hotel Pekanbaru, Ada Hadiah Menarik Lho

Terkesan rumit dan berbelit, namun ternyata dengan cara ini, para pelaku berhasil membobol tiga bank daerah dengan nominal ratusan juta rupiah.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan terus melakukan penyelidikan.

Aksi pembobolan rekening tiga bank daerah dilakukan oleh Aziz Kunadi (36) dan Mujianto (34) yang nilai kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, komplotan pelaku yang membobol tiga bank BUMD tersebut berhasil mendapatkan identitas para korban dengan memungut struk hasil transaksi yang ditinggalkan di ATM.

Dalam struk tersebut, pelaku mendapatkan nomor rekening serta jumlah saldo milik nasabah.

"Ketika saldonya besar, pelaku ini langsung mengambil struk milik korban. Kemudian mereka membuat KTP korbannya dengan mengambil data pemilih dari website milik KPU," kata Suryadi di Polda Sumsel, Kamis (23/7/2020).

Suryadi menyebutkan, setelah berhasil menduplikasi KTP milik korban, pelaku langsung datang ke bank dengan membawa bukti rekening yang juga telah dipalsukan untuk mencairkan uang.

Setelah itu, komplotan ini mengaku telah ketinggalan kartu ATM.

"Data yang dibuat oleh tersangka ini dibuat seolah sama persis. Sehingga pihak bank percaya. SOP bank BUMD dan konvensional ini tidak seketat konvensional," ujarnya.

Selain itu, Suryadi juga mengimbau kepada seluruh masyrakat untuk lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi perbankan terlebih lagi di mesin ATM.

"Habis mengecek saldo atau transfer buktinya jangan ditinggal. Karena para pelaku ini bisa mengetahui saldo yang ada di tabungan para nasabah," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang pelaku pembobolan di tiga bank daerah.

Kedua tersangka yang ditangkap tersebut yakni Aziz Kunadi (36) warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Mujianto (34) warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu.

Mereka ditangkap pada (18/7/2020) dikediaman masing-masing tanpa perlawanan.

Sudah Beraksi Sejak 2018

Para tersangka ini diketahui telah beraksi di tiga bank daerah, yakni Bank Lampung dengan total kerugian korban Rp 70 juta, Bank Sultra di Kendari total kerugian Rp 120 juta dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Dua tersangka pembobol di tiga bank daerah yakni Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu, ternyata sudah melakukanya aksinya sejak tahun 2018.

Hal itu diungkapkan Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi. Dalam melakukan aksinya, mereka tidak hanya berdua melainkan bersama tiga rekannya yang masih buron.

"Aksi ini sudah mereka lakukan sejak 2018. Mereka ini beraksi orang lima, tiga masih buron," kata Suryadi saat gelar perkara di Mapolda Sumsel, Senin (20/7/2020).

Dikutip dari Sripoku.com, kata Suryadi, aksi pertama kali dilakukan para pelaku pada tahun 2018 lalu tepatnya di BPD Lampung senilai Rp 70 Juta.

Kemudian Bank Sultra di Kendari dengan total kerugian Rp 120 juta dan terakhir Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Dalam melancarkan aksinya, Aziz dan Mujianto memiliki peran masing-masing.

Dijelaskan Suryadi, tersangka Aziz memalsukan dokumen penting para korban, sedangkan Mujianto mencari struk di setiap ATM.

Setelah itu, para pelaku ini melancarkan aksinya dengan memalsukan identias pemilik aslinya.

"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM.”

“ Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan. Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," ujarnya.

Sementara itu, dari pengakuan Mujianto, aksi tersebut dilakukannya dengan membuka rekening tabungan Bank Sumsel Babel terlebih dahulu.

Setelah itu, mereka mengubah dan mengedit halaman buku rekening tersebut dengan mengganti nama identitas sesuai dengan nama korban yang sudah menjadi incarannya.

Dengan cara melihat struk penarikan ATM yang sudah tercetak.

Mujianto mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana cara HM (DPO) mendapati identitas korban yang menjadi incarannya tersebut.

"Aku tidak tau cara HM melakukannya seperti apa aku cuma bertugas melakukan pencairan dana tersebut," kata Mujianto.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 lembar kertas setor tunai Bank Sumsel Babel, 1 buku rekening Bank Sumsel Babel Syariah.

Kemudian, 1 unit printer, 1 unit LCD, 1 unit plastik stiker yang digunakan untuk mencetak KTP, hardisk, laptop dan handphone.

Sementara itu untuk tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Atas perbuatannya pelaku terancam pasal 372, 378 dan 263 KUHP dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara. ( sumber: kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Pria yang Bobol 3 Bank dan Kuras Rp 300 Juta dengan Manfaatkan Sampah Struk ATM Sudah Beraksi Sejak 2018"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Pakai Setruk ATM, Pelaku Gunakan Data KPU untuk Bobol 3 Bank"

Tags:

Berita Terkini