China Membebaskan Lima Orang Warga India usai Ditawan di Daerah Perbatasan

Editor: Ilham Yafiz
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar satelit ini diambil pada 22 Mei 2020, yang dirilis oleh Maxar Technologies menunjukkan pangkalan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di Kongka Pass, berbatasan dengan India dan Cina.

TRIBUNPEKANBARU.COM - China selalu membantah memulai konflik dengan India di wilayah perbatasan, termasuk konflik langsung tentara mereka.

Kali ini, China sebaliknya, justru mengakui telah menahan lima orang warga negara India.

Kelimanya kini sudah dibebaskan oleh China, usai ditahan di wilayah yang berbatasan dengan Tibet.

Mereka diserahkan kepada otoritas India pada hari Sabtu, kata tentara India.

“Mereka sekarang akan dikarantina selama 14 hari sesuai protokol COVID-19 dan setelah itu akan diserahkan kepada anggota keluarga mereka,” kata Letnan Kolonel Harsh Wardhan Pande, juru bicara tentara India, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/9/2020).

Pande mengatakan kelima pemuda itu secara tidak sengaja menyimpang melintasi perbatasan defacto saat mencari makan dan berburu.

Ia menambahkan bahwa dua insiden serupa terjadi tahun ini di negara bagian Arunachal Pradesh, India, yang berbatasan dengan China.

Makam Baru Tiba-tiba Muncul, Padahal Tak Ada yang Meninggal, Setelah Digali Warga Langsung Heboh

DAFTAR LENGKAP Lokasi Karantina Pasien Covid-19 di DKI Jakarta

Namun, tabloid yang didukung pemerintah China mengatakan kelima orang itu adalah agen intelijen India yang berpakaian seperti pemburu, membantah klaim bahwa mereka telah diculik.

Ketegangan hubungan bilateral kedua negara terjadi sejak bentrokan di daerah perbatasan yang disengketakan pada bulan Juni 2020 yang menewaskan 20 tentara India, dengan jumlah korban China yang tidak diketahui.

Pada hari Selasa, menyusul laporan bahwa lima orang India dari negara bagian Arunachal Pradesh telah hilang, seorang menteri India mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China mengonfirmasi bahwa mereka telah ditemukan di China.

Hilangnya mereka bertepatan dengan konfrontasi perbatasan minggu itu di Himalaya barat, di mana keduanya menuduh satu sama lain menembak ke udara.

Kedua belah pihak telah lama mengamati protokol yang menghindari penggunaan senjata api di perbatasan yang tidak dibatasi, meskipun kekerasan telah meletus di masa lalu.

Aksi Nekat Pelajar SMP, Siram Penjaga Konter dengan Cairan Cabai Lalu Rampas iPhone 11

Mantan Istri Kembali ke Mantan Suami Pertama, Harun Sakit Hati Nekat Habisi Nyawa Arman

Pada hari Kamis, Anggota Dewan Negara China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar bertemu di Moskow dan setuju untuk mengurangi ketegangan di perbatasan.

Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan di aplikasi Weibo yang mirip Twitter di Tiongkok bahwa hubungan Tiongkok-India sedang stabil.

Pengamat hubungan luar negeri China sering menonton pesan Hu di media sosial untuk mengukur sentimen dari pembuat kebijakan Beijing.

"Tampaknya pertemuan berturut-turut antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri China dan India telah memainkan peran positif dalam mendinginkan situasi," tulis Hu.

Selain itu, Tentara Pembebasan Rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah negara, dan Angkatan Darat India akhirnya gagal memanfaatkannya.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan

Berita Terkini