Satu Dokter di Kuansing Positif Covid-19, Balita 3 Tahun Juga Terpapar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi virus corona

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Dari 23 pasien positif Covid-19 yang bertambah di Kuansing pada Kamis (24/9/2020), ternyata ada satu dokter di dalamnya.

Sang dokter ikut terpapar Covid-19.

Kepastian adanya satu dokter dalam 23 penambahan kasus positif Covid-19 di Kuansing tersebut dibenarkan kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing, Jumardi.

"Iya. Ada satu dokter yang positif Covid-19," kata Jumardi, Jumat (25/9/2020).

Sebelumnya, juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Kuansing, dr Amelia Nasrin tidak mau menjawab pertanyaan Tribunpekanbaru.com terkait adanya dokter yang terpapar Covid-19.

Seperti diketahui, ada penambahan sebanyak 23 kasus positif Covid-19 di Kuansing pada 24 September.

Dari 23 kasus tersebut, sebanyak 22 kasus merupakan kontak erat dengan pasien Covid-19 yang meninggal di Pekanbaru pada 10 September lalu.

Pasien tersebut yakni Nyonya H, 53 tahun, warga Kecamatan Singingi Hilir.

Nah, 22 pasien positif tersebut semuanya merupakan warga kecamatan Singingi Hilir.

Satu pasien positif lainnya yakni nyonya B, 11 tahun, warga Kecamatan Sentajo Raya.

Selain itu, ada nuga balita yang positof Covid-19. Yakni AN, 3 tahun, warga Kecamatan Singingi Hilir.

Seluruh pasien sendiri saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Rencananya hari ini dilakukan tracking namun belum terlaksana.

"Kami masih hearing," kata Jumardi ketika ditanya soal tracking.

Nyonya H sendiri meninggal pada 10 September.

Hasil swab yang menyatakan positif Covid-19 keluar pada 12 September.

Nonya H memang langsung ke Pekanbaru untuk menjalani perawatan kala sakit.

Sang pasien memang ada sakit bawaan.

Dengan penambahan ini, jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Kuansing sudah sebanyak 124 kasus.

Dari jumlah tersebut, dua pasien meninggal dunia. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

------------------------------

Dokter Ini Selalu Pakai APD Lengkap Tapi Positif Corona Hingga Tak Bisa Cium Parfum, Kisahnya Viral

Ardiles, seorang dokter yang menangani pasien Covid-19 di Jakarta Pusat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sikap sebagian masyarakat yang enggan memakai masker.

Ia pun membagikan kisahnya yang masih bisa terinfeksi Virus Corona meski sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

Padahal, dirinya selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat berada di rumah sakit.

Bahkan, ia mengaku tak pernah pergi ke mana-mana, ia hanya menghabiskan waktu di rumah sakit dan di indekosnya.

Kisah itu dibagikan Ardiles melalui akun Twitter pribadinya, @Ardilol, Sabtu (29/7/2020) di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Dokter Selalu Pakai APD Lengkap tapi Positif Corona hingga Tak Bisa Cium Parfum.

Ardiles mengungkapkan, dirinya pertama kali merasakan gejala batuk pada Jumat (21/7/2020).

Kemudian pada Sabtu (22/7/2020), dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat itu mengalami demam yang tidak turun-turun, padahal ia sudah minum obat setiap 4 jam sekali.

Lantaran hal itu, ia akhirnya melakukan cek darah dan swab tes tenggorokan untuk mengetahui apakah dirinya terinfeksi Covid-19.

Ternyata dari hasil laboratorium menyatakan kondosinya normal, sehingga ia hanya diberi vitamin dengan dosis tinggi dan antibiotik untuk pertolongan pertama.

Hasil CT Scan Thorax Ardiles. Yang dilingkari merah adalah Ground Glass Opacity (GGO) yang ada di beberapa penyakit salah satunya Covid-19. Translate Tweet (Twitter @Ardilol)

Pada Minggu (23/7/2020), Ardiles merasakan badannya sudah enakan, tapi sekira pukul 14.00 WIB badannya kembali demam.

Kemudian keesokan harinya, Ardiles mulai merasakan anosmia, yaitu tidak bisa mencium bau apapun.

Di situ, ia mulai merasakan stres karena kesal tidak bisa menyium bau apapun.

"Terus gua semprot parfum ke hidung gua saking g percayanya, still g ada bau apa2 cuma gua sakit aja ketusuk tajemnya alkohol si parfum.

Akhirnya gua cek darah lg karna masih berharap DBD (hasil swab blm keluar).

Hasil lab nya normal lg dan ditambah anosmia yg merupakan gejala pada sedikit sekali penyakit including COVID19 (klo g itu ya Stroke, ya masa gua stroke pak??), yaudah gua lanjut isolasi mandiri di kos (dah g plg sebulan kyk Bang Toyib)," tulis Ardiles.

Sampai akhirnya pada Jumat (28/7/2020), ia sering mengalami deman hingga mencapai 37,8 celcius, padahal ia sudah rutin minum antibiotik.

Akhirnya, ia di antar temannya ke salah satu rumah sakit tempat temannya bekerja untuk melakukan swab tes sekalian menjalani perawatan medis.

Ia menjalani swab tes keduanya, lantaran swab tes-nya yang pertama lama keluar.

Dari hasil swab tes keduanya itu, CT Scan thorax-nya terdapat bercak.

"Ground Glass Ophacity, yg ada di sebagian besar kasus COVID-19 pneumonia (infeksi paru COVID-19).

Oh iya saya jg sedikit berat dan sakit kalau napas," tulisnya.

Saat dikonfirmasi, Ardiles mengatakan, hingga kini dirinya belum mengetahui darimana ia bisa tertular Covid-19.

Meski ia bekerja di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, namun ia selalu menggunakan APD lengkap.

"Bisa saja APD bolong kecil nggak kelihatan, saat di ruang istirahat, saat bertemu nakes lain di ruang istirahat."

"Atau saat perjalanan ke rumah sakit pakai ojol (ojek online) secara di jalanan nggak ada yang pakai masker," kata Ardiles saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (1/8/2020).

Untuk itu, Ardiles mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Sebab, virus corona bisa menginfeksi siapapun tanpa terkecuali, dari rakyat biasa hingga pejabat bisa terjangkit Covid-19.

Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa bijak dalam menerima setiap informasi tentang Covid-19.

"Tetap patuhi protokol kesehatan kalau memang harus keluar rumah."

"Jangan percaya hoax, cari kebenarannya dulu dari sumber terpercaya," terangnya.

Ardiles menjeskan, penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah tidak terkendali.

Ditambah lagi dengan sebagian masyarakat yang masih enggan menggunakan masker.

Lantaran hal itu, siapa saja rentan terkena virus corona.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)


Berita Terkini