Napi Kerap Kedapatan Kendalikan Bisnis Narkoba di Penjara,Ini yang Dibutuhkan di Lapas Tembilahan

Penulis: T. Muhammad Fadhli
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Sering kedapatan penghuninya kendalikan bisnis haram dari balik penjara, Lapas Klas IIA Tembilahan ternyata sudah pernah mempersiapkan Blok Pengendali Narkoba (BPN) bagi para gembong narkoba.

Lembaga Permasyarakatan Tembilahan yang sebagian besar dihuni oleh napi kasus narkoba tentu saja harus menjadi perhatian dan keberadaan BPN tentu saja sangat dibutuhkan.

Apalagi napi Lapas Tembilahan memang kerap kali kedapatan terlibat dan mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi.

Namun keberadaan BPN di Lapas Tembilahan harus tertunda karena berbagai hal dan faktor.

Menurut Kepala Lapas (Kalapas) Klass IIA Tembilahan, Julianto Budhi Prasetyono, intruksi pembuatan BPN memang ada dan Lapas Tembilahan sudah mempersiapkan diri mulai dari fasilitas pendukung dan ruangan.

“Kita sudah siap semua untuk itu (BPN) kemarin. Saya juga sudah ikut konsultasi ke Jakarta. Sudah kita siapkan, cuma petunjuk lanjut pimpinankan sementara untuk di Lapas pekanbaru dulu,” ungkap Kalapas Tembilahan kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (9/2/2021).

Kalapas Tembilahan pun sangat mendukung fasilitas BPN yang saat ini telah terdapat di komplek Lapas Klas IIA Pekanbaru di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Kecamatan Sail.

Menurutnya perlu ada perlakuan atau treatment khusus untuk para pengendali narkoba ini.

Karena nyatanya mereka bisa mempengaruhi petugas bisa membuat hal yang tidak normal dan menimbulkan ketidakadilan di lingkungan Lapas.

“Sangat luar biasa, kita mendukung BPN ini. Sangat perlu perlakuan khusus buat mereka (pengendali narkoba)," kata Julianto.

"Kalau dengan itu masih bisa juga, berarti perlu dipertanyakan penyelenggaraanya benar nggak,” imbuh Julianto.

Ditambahkan Julianto, komitmen petugas juga merupakan hal yang sangat penting selain fasilitas yang merupakan sarana pendukung.

“Komitmennya dari atas sampai bawah harus sama, satu visi dalam mewujudkan Lapas benas narkoba. Kalau memang BPN berhasil akan dikembangkan terobosan luar biasa ini

Sementara itu untuk keberadaan napi pengendali narkoba di Lapas Tembilahan saat ini, dikatakan Julianto, sementara ini mereka sudah banyak yang dikirim ke Lapas Nusakambangan.

“Napi bandar saat ini bisa juga kita geser ke BPN yang ada di Lapas Pekanbaru, termasuk kemarin baru-baru ini napi kita yang terlibat jaringan narkoba di Kabupaten Pelalawan berinisial YLP (20),” ucapnya.

Julianto berkomitmen ditengah sorotan terhadap Lapas yang dipimpinnya saat ini, pihaknya akan membuktikan jika Lapas Tembilahan bisa untuk zero (nol) narkoba.

Meskipun Julianto mengaku jika pembersihan narkoba dan lainnya masih belum total, dirinya optimistis dengan perlahan dan tidak frontal bisa menjadikan Lapas Tembilahan lebih baik lagi.

Untuk menghindari hal - hal yang tidak di inginkan, seperti kasus sebelumnya di Lapas Sialang Bungkuk dan siak.

“Karena saya dikirim untuk membersihkan dan menormalkan Lapas, karena berbagai kesalahan ini sudah terjadi bertahun lamanya," ucapnya.

"Kita bertahap, kita rangkul mereka, pelan tapi pasti bisa, waktu yang akan membuktikan,” tutur Julianto.

Untuk mewujudkan itu semua, Lapas Tembilahan telah melakukan langkah pembenahan kamar-kamar hunian untuk distandarkan.

Seperti melarang penggunaan kontak listrik di kamar tahanan.

Lapas Tembilahan juga telah meningkatkan intensitas razia sesuai jadwal rutin yang sudah ada dalam seminggu sekali.

“ Kemarin masih banyak dapat barang saat razia. Kamar saat ini juga sudah saya standarkan. Ini langkah kami di masa saya menjabat ini," ujarnya.

" Kita belum total dan masih bertahap, makanya masih ada kecolongan juga,” pungkas Julianto.

( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli )

Berita Terkini