TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut ini pengakuan seorang dari kawanan pelaku yang menyekap dan merampas barang berharga milik seorang ibu guru yang mengajar di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut terjadi pada Selasa (2/2/2021) dan dilaporkan ke Polsek Koto Tangah pada Rabu (3/2/2021).
Korban merupakan guru yang mengajar Alquran dan Hadist dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan sebanyak dua terduga pelaku, masing-masing berinisial MM (35) dan IL (35).
Namun, MM (35) saat ini ditahan di Polsek Batang Anai dalam perkara lain.
Sedangkan, pelaku inisial IL (35) dilakukan penahanan di Mapolresta Padang saat ini.
Pelaku inisial IL (35) yang merupakan seorang janda anak 5 mengaku hanya diajak oleh pelaku MM (35) yang merupakan adik kelasnya sewaktu SMP.
"Awalnya diajak teman untuk menjalani mobil travel, karena dia merupakan adek kelas," kata IL (35), Jumat (19/2/2021).
Dijelaskannya, pelaku MM (35) mengajak IL (35) pergi bersama mobil travel untuk menarik penumpang.
Hal itu dikeranakan, jarang penumpang perempuan yang mau naik kalau tidak ada penumpang perempuan lainnya di dalam mobil travel.
Ia menjelaskan, untuk duduk di bangku depan saja selama seminggu dibayar dengan Rp 1 juta.
"Jadi sudah jalan 5 hari, dan pada saat kejadian tanggal 2 Februari 2021 itu. Kami mengambil penumpang travel arah ke Padang Panjang. Namun, tidak tahunya ibu itu (korban) yang naik," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat berada di kawasan fly over batas kota kaca mobil dinaiki oleh pelaku MM (35).
"Musik di dalam mobil dikeraskan oleh MM (35) dan saya tidak diperkenankan melihat ke arah belakang," katanya.
IL (35) mengaku posisi duduknya saat kejadian berada di sebelah sopir atau MM (35).
"Di dalam mobil saat itu ada sebanyak 4 orang, saya hanya duduk saja di depan. Apa yang terjadi di belakang saya tidak begitu tahu," katanya.
Kata dia, korban disekap di dalam mobil dan hanya itu yang ia ketahui karena suara musik sangat keras.
IL (35) berperan sebagai pelaku yang menarik isi ATM milik korban Rp 10 juta dengan pin yang diberikan oleh pelaku MM (35).
"Saya diberikan uang Rp 4 juta dari MM (35). Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk mengambil rumah," katanya.
Dijelaskannya, korban diturunkan di kawasan By Pass dan dirinya kembali ke kawasan GOR H Agus Salim, karena sebagai pengurus salah satu tim bola.
Sehari-hari, pelaku IL (35) mencari rezeki untuk 5 orang anaknya dari pekerjaan ojek online dan menjual kue secara online.
"Saya sebelumnya dapat kabar kalau MM (35) sudah ditangkap, dan saya hanya di kontrakan saja. Hari itu mungkin saya khilaf," katanya.
Setelah pelaku utama diamankan, pelaku IL (35) hanya berada di kontrakan yang dijadikan tempat usahanya menjual kue online.
Ia mengaku diminta untuk memakai jilbab saat kejadian pencurian dengan kekerasan tersebut.
Modus Jasa Mobil Travel
Dilansir TribunPadang.com, seorang ibu guru menjadi korban tindak kejahatan di dalam sebuah mobil, yang dikira oleh korban adalah jasa angkutan travel di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (2/2/2021).
Korban mendapat perlakuan kasar bahkan kepalanya sempat dibenturkan saat kawanan rampok yang lebih dulu berada di dalam mobil tersebut di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa tersebut dikonfirmasi TribunPadang.com, Rabu (3/2/2021) langsung Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon.
Menurutnya, korban bernama Nurlela memang seorang guru yang mengajar Quran dan Hadist dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar.
"Namanya Ibu Nurlela. Jadi, dia (korban) pergi berangkat dinas untuk mengajar seperti biasa sekitar pukul 06.00 WIB," kata Amrizon, saat dihubungi pada Rabu (3/2/2021).
Dijelaskannya, korban setiap harinya memang berangkat pagi dari Simpang Pasir Jambak ke MAN 1 Padang Pariaman.
"Namun, pada hari kejadian (Selasa 2/2/2021-red). Korban naik mobil (diduga) travel yang tidak seperti biasanya," kata Amrizon.
Dijelaskannya, korban semula tidak menaruh curiga, karena di bagian depan mobil travel ada seorang perempuan memakai hijab duduk di sebelah sopir.
Selanjutnya, ada satu orang laki-laki duduk di bangku belakang dalam mobil tersebut.
"Karena di dalam mobil travel tersebut ada satu orang perempuan, makanya dia berani saja naik," katanya.
Perlakuan Kasar
Setelah beberapa menit jalan menuju arah ke Padang Pariaman, koorban langsung saja dibekap, hingga korban pun sempat mendapat perlakuan kekerasan.
"Setelah masuk ke dalam mobil langsung saja disekap oleh pelaku, dan ternyata ada satu orang laki-laki lagi di belakang yang sebelumnya sembunyi," katanya.
Ia menyebutkan, pelaku diduga ada sekitar 4 pelaku yang saat ini sudah dilaporkan ke Polsek Koto Tangah.
"Selanjutnya, korban sempat dibawa jalan-jalan sambil memeriksa isi tas korban dan mengambil barang berharga," katanya.
Disebutkannya, barang berharga yang diambil berupa cincin emas, anting emas, dan handphone/HP.
Ia menyebutkan, untuk anting emas diambil secara paksa, sehingga telinga korban mengalami sakit.
Ia menjelaskan korban diturunkan di kawasan By Pass Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Terpisah, Kapolsek Koto Tangah melalui Kanit Reskrim, Ipda Mardianto Padang saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (3/2/2021) membenarkan adanya laporan tindak kejahatan yang menimpa korban seorang ibu guru tersebut.
"Kejadiannya kemarin pada Selasa (2/2/2021) dan korban bernama Nurlela hendak pergi ke Lubuk Alung pergi untuk mengajar sekitar pukul 06.00 WIB," kata Ipda Mardianto Padang.
Dikatakannya, korban naik mobil pribadi yang diduga mobil travel untuk menuju ke sekolah.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Wanita Beberkan Ikut Kawanan Rampok Ibu Guru di Padang, Ngaku Status Janda Dapat Jatah Rp 4 Juta,