Video Berita

Video: Dua Hacker Indonesia Curi Dana Bansos Amerika, Polisi Temukan Ada Kerterlibatan WNA

Editor: aidil wardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tim Siber Ditreskrimum Polda Jawa Timur, mengungkap kasus penipuan digital, atau scammer, yang mencuri dana dengan jebakan situs bansos Covid-19, milik pemerintah Amerika Serikat.

Pelaku memanfaatkan program bantuan ekonomi dari pemerintah Amerika Serikat, bagi warga yang menganggur karena pandemi.

Bagaimana mereka melakukan aksi kejahatannya?

Kita akan membahasnya dengan Wakil Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur, Akbp Zulham Effendy.

Serta pakar keamanan siber, dari Communication And Information System Security Research Center, Cissrec, Pratama Persadha.

Dua orang warga negara Indonesia, diduga membuat situs palsu bantuan penanganan Covid-19 Amerika Serikat, untuk meraup dana bantuan covid-19 dari pemerintah Amerika Serikat.

Mereka diperkirakan, meraup dana hingga 60 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan 873 miliar rupiah dari bantuan pemerintah Amerika Serikat yang salah sasaran dan masuk ke rekening pelaku.

Pengungkapan kasus ini adalah hasil kerja sama Polda Jawa Timur dan Biro Investigasi Federal, FBI, Amerika Serikat.

Berdasarkan penyelidikan Polda Jawa Timur dan FBI diketahui situs palsu yang dibuat dua tersangka ini, menyerupai laman resmi pemerintah AS.

Alamat website tersebut, lalu disebarkan secara acak dengan menggunakan layanan sms blast.

Dengan sasaran 20 juta warga negara Amerika Serikat.

Keterlibatkan WNA

Dari hasil pengembangan penyidik Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, hasilnya polisi menemukan lagi 1 terduga pelaku yang merupakan warga negara asing.

Saat ini polisi bekerja sama dengan FBI tengah memburu pelaku.

Sebelumnya, situs bantuan penanganan covid-19 pemerintah Amerika Serikat dipalsuka sehingga bantuan dari pemerintah Amerika Serikat lebih dari 400 juta dollar salah sasaran dan masuk ke rekening pelaku.

Pelaku melakukan aksinya dengan bermodus mencuri data pribadi dari warga terdampak pandemi.

Pengungkapan kasus ini adalah hasil kerja sama Polda Jawa Timur dan FBI, polisi kini menyelidiki potensi keterlibatan sindikat internasional. (*)

Berita Terkini