TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Kejadian yang menimpa Aswan, warga Desa Kampung Baru Koto, Kecamatan Inuman, Kuansing yang dibanting gajah pada Sabtu (15/5/2021) ternyata bukan aksi terakhir dari gajah liar yang emosi.
Dua hari berikutnya, Aswan kembali dibanding gajah liar yang emosi .
Aswan dibanting gajah liar yang emosi kala melakukan penggiringan ke hutan.
Diperkirakan Aswan dibanting gajah liar yang emosi .
Pria yang akrab disapa Suan itu dua kali dibanting.
Berutung Suan hanya mengalami luka.
Nah, dua hari berikutnya, pada Senin (17/5/2021), warga di empat desa di Kecamatan Inuman sepakat melakukan penggiringan secara bersama-sama.
Tujuannya agar gajah masuk ke hutan.
Empat desa tersebut yakni Koto Inuman, Kampung Baru Koto, Pasar Inuman dan Desa Lebuh Lurus.
Kawanan gajah liar memang sudah sebulan ini lalu lalang di kebun warga yang ada di empat desa tersebut.
Sudah tidak terhitung lagi luas lahan warga yang dirusak.
"Saat itu kita sepakat penggiringan bersama-sama.
Dari empat desa nantinya akan ketemu di satu titik," kata Herika Putra, pemuda desa Kampung Baru Koto pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (19/5/2021).
Penggiran warga pun disertai bunyi-bunyian berupa mercon dan meriam.
Diharapkan, gajah yang takut mendengar bunyi-bunyian bisa masuk ke dalam hutan, ke kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Namun ternyata hal berbeda yang didapat.
Kala penggiringan, gajah emosi dan mengejar tim dari Desa Lebuh Lurus.
Tim Desa Lebuh Luruh pun menginformasikan ke tim tiga desa lainnya.
Alhasil, seluruh pun putar balik.
"Terpaksa putar balik bang. Takut juga kan," kata Herika Putra
Aktivis penggiat satwa liar di Kuansing, Jan Freddy Butar-butar SS juga mengatakan hal yang sama.
Pihaknya tidak berani meneruskan penggiringan sebab gajah sudah emosi.
"Asli bang. Putar balik kami. Dikejar. Kacau" kata Jan Freddy dengan ekspresi wajah ketakutan.
Dikatakan Jan Freddy warga setempat masih berupaya melakukan penggiringan, hingga saat ini.
Namun tetap mengikuti intruksi petugas.
Zulkifli dari Balai bmBesar BKSDA wilayah 1 Inhu Kuansing memberi arahan pada warga.
Ia mengatakan ada warga yang luka aiihat dibanting gajah karena melakukan penggiringan pada siang hari.
"Ada warga kita yang kena. Itu melakukan penggiringan siang hari. Pas jam 12 siang," katanya.
Dikatakannya, penggiringan bisa dilakukan pagi hari sampai pukul 10.00 wib.
Kemudian dilanjutkan pada sore hari sekitar pukul 16.00 wib.
"Kakau siang hari, gajahnya istirahat," terangnya.
Soal bunyi-bunyian, seperti mercon dan meriam, ia juga memberi saran.
Jangan sering membunyikan.
"Boleh dibunyikan asal bertemu dengan gajah tersebut.
Kalau sering dibunyikan bisa buat gajah bingung," katanya.
Konflik Gajah Liar di Riau dengan Manusia
Konflik gajah dan manusia tak kunjung selesai di Kuansing, Riau kembali terjadi.
Saat ini, kawanan gajah liar berada di sekitar empat desa yang ada di Kecamatan Inuman yakni Koto Inuman, Kampung Baru Koto, Pasar Inuman dan Desa Lebuh Lurus.
Seorang warga luka akibat dibanting gajah.
Warga yang terluka akibat bantingan gajah tersebut yakni Aswan.
Ia kerap dipanggil Suan.
Kejadian Aswan dibanting gajah terjadi pada Sabtu (15/5/2021) lalu.
Kala itu, Aswan bersama rekan-rekannya hendak menggiring gajah masuk ke hutan.
Penggiringan yang dilakukan Aswan dkk saat siang hari.
Ini waktu yang sebenarnya tidak boleh melakukan penggiringan pada gajah.
Entah kenapa tiba-tiba, gajah jantan membanting Aswan dua kali menggunakan belalainya.
Layaknya gajah memindahkan kayu yang menghalangi jakannya.
"Pak Aswan dua kali kena," cerita Hendrika Putra, pemuda desa Kampung Baru Koto pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (19/5/2021).
Aswan pun mengalami luka walaupun tidak parah.
Ia pun mengalami trauma saat ini.
"Pak Aswan trauma kalau dengan gajah," ucapnya.
Dikatakannya, masuknya kawanan gajah ke kebun warga ini sudah sebulan terakhir ini.
Kebun warga yang dirusak pun sudah tak terhitung lagi.
"Kalau kebun warga dah banyak yang rusak," terangnya.
Beberapa waktu lalu, kawanan gajah juga masuk ke perkebunan warga di Desa Teratak Rendah, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) Kuansing.
Itu terjadi akhir Maret lalu dimana puluhan hektare kebun warga di rusak.
Sebelumnya, konflik kawanan gajah merusak kebun warga pada pertengahan Maret lalu terjadi di Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir.
Juga terjadi di Desa Situgal dan Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD).
Hendrika Putra mengatakan, kawanan gajah itu juga yang ada saat ini di beberapa desa di Kecamatan Inuman.
"Katanya ada 17 gajah termasuk dua anaknya," terangnya.
Upaya mengusir gajah dengan bunyi-bunyian seperti meriam, mercon tak berhasil.
Petugas dari BKSDA Riau juga sudah turun ke lokasi.
Berita Terkait gajah liar di Riau Lainnya
Baca juga berita berjudul " Apa yang Terjadi Jika Gajah Emosi? Pria Ini Pernah Rasakan Dibanting Gajah, Ini yang Dialaminya " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.
Artikel berjudul " Apa yang Terjadi Jika Gajah Emosi? Pria Ini Pernah Rasakan Dibanting Gajah, Ini yang Dialaminya " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Dian Maja Palti Siahaan .