Berita Pelalawan

Hari Ini Ada 2 Titik Karhutla di Pelalawan, Petugas Gercep Lakukan Pendinginan di Lokasi Kebakaran

Penulis: johanes
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pendinginan dilakukan petugas gabungan di lokasi Karhutla yang ada Pangkalan Kerinci dan Teluk Meranti, Selasa (18/1/2022).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Riau terpantau di dua lokasi berbeda hari ini, Rabu (19/1/2022).

Saat ini petugas melaksanakan proses pendinginan areal yang terbakar.

Adapun titik karhutla yang sedang ditangani personil gabungan yakni di Kelurahan Kerinci Barat Kecamatan Pangkalan Kerinci, di dekat Jalan Koridor Langgam Kilometer 4.

Api muncul sejak dua hari yang lalu dan operasi pemadaman dilakukan personil dari berbagai instansi seperti Polri, TNI, Satpol PP dan Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi lainnya.

Titik kedua terpantau di Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar yang ditangani personil gabungan.

"Dua lokasi ini, api sudah padam. Namun masih berasap kemarin. Hari ini akan dipantau lagi kondisinya di lapangan," kata Kepala Satpol PP dan Damkar Pelalawan, Abu Bakar FE kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (19/1/2022).

Abu Bakar menjelaskan, pada pemadaman Selasa (19/1/2022) sore lalu, kedua lokasi ini masih mengeluarkan asap.

Personil gabungan akan melanjutkan pendinginan di lapangan, mengantisipasi api kembali muncul dan kembali melalap lahan kosong tersebut.

Khusus titik api di Pangkalan Kerinci, proses pemadaman juga dibantu oleh hujan yang turun pada malam hari.

"Hari ini diupayakan semua tuntas. Jika asap tidak ada lagi, lokasi sudah bisa ditinggal. Tapi kalau masih berasap, pendinginan dilanjutkan," tukasnya.

Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Damkar Pelalawan, Taswir menyebutkan, proses pendinginan dilupakan maksimal.

Lantaran kedua lokasi kebakaran berada di lahan gambut yang cukup dalam, sehingga sulit untuk menghilangkan asap.

"Di Kuala Kampar memang dalam gambutnya. Jadi harus direndam air untuk memastikan bara api tidak ada lagi," ujarnya.

Kondisi di lapangan cukup mendukung dengan ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan untuk pemadaman dan pendinginan.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Berita Terkini