TRIBUNPEKANBARU.COM - Insiden bocornya 1,3 miliar data kartu SIM ke forum online membuat kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) disorot Komisi I DPR.
Anggota Komisi I DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan kebocoran tersebut sudah tiga kali terjadi dalam waktu yang berdekatan.
Kinerja Kominfo pun dipertanyakan.
"Bocor 1,3 miliar data kartu SIM bocor di forum online breach dari akun bernama Bjorka. Pelaku yang sama juga dengan dugaan kebocoran 26 juta data pelanggan Indihome pada 21 Agustus 2022. Kemudian yang terakhir 17 juta pelanggan PLN diperjualbelikan di situs online," ujar Nurul di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Nurul mempertanyakan mengapa kebocoran data ini bisa terjadi kepada Menkominfo Johnny G Plate yang juga hadir dalam rapat.
Dia heran kenapa bisa Kominfo kebobolan terus.
Selain itu, Nurul curiga ada orang dalam di balik pembobolan data Kominfo.
"Saya tidak tahu orang dalamnya yang terkait penyelenggara sistem elektronik, seperti SIM-nya bocor. Ini sebetulnya kan bisa diidentifikasi dari mana," kata dia.
"Ini memalukan, Pak. Masa Kominfo sebulan 3 kali kebocoran dengan data yang besar-besar angkanya," ucap Nurul.
Selanjutnya, Nurul menuntut penjelasan mengenai 1,3 miliar data SIM card yang bocor.
Menurut dia, hingga saat ini belum diputuskan sistem elektronik mana yang terdampak.
Nurul juga menyinggung kunjungannya ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) baru-baru ini.
Terkait dengan kebocoran data yang terjadi, BSSN sudah berkoordinasi dengan Computer Security Incident Respons Team (C-SIRT) Kominfo.
BSSN dan tim C-SIRT Kominfo melakukan investigasi awal terkait dengan struktur data pada insiden kebocoran data SIM Card.
"Di mana hasil analisis bahwa hanya sebagian field data yang sesuai dengan data provider yang tersimpan pada Kemkominfo. Saya minta penjelasan, kalau bapak geleng-geleng, saya minta penjelasan," kata dia.