Berita Riau

PPDB Amburadul, Gubernur Riau Didesak untuk Mencopot Kabid SMA Dinas Pendidikan Riau

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa LLMB membentangkan spanduk dan meminta kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Riau M Job Kurniawan, agar Kabid SMA yang juga Ketua Penerimaan Pelajar Didik Baru (PPDB) Online, Aristo, dicopot dari jabatannya.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Meski sudah usai, ternyata Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Riau masih banyak menyisakan masalah.

Sosok Aristo yang dipercaya sebagai Ketua Penerimaan Pelajar Didik Baru (PPDB) Online merupakan pejabat yang paling bertanggungjawab atas amburadul nya PPDB online di Riau pada tahun ini.

Masyarakat Riau meminta kepada Gubernur Riau Syamsuar agar segera mencopot Aristo dari jabatannya sebagai Kabid SMA Dinas Pendidikan Riau.

Tidak main-main, puluhan orang bahkan mendatangi langsung Kantor Disdik Riau untuk menyampaikan tuntutan nya tersebut.

Mereka adalah masyarakat Riau yang tergabung dalam organisasi Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Pekanbaru.

Dalam aksinya, massa LLMB menyuarakan keprihatinan atas sistem penerimaan pelajar SMA di yang dianggap amburadul.

Massa terlihat membentangkan spanduk dan meminta kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Riau M Job Kurniawan, agar Kabid SMA yang juga Ketua Penerimaan Pelajar Didik Baru (PPDB) Online, Aristo, dicopot dari jabatannya.

"Kami Lembaga Laskar Melayu Bersatu menyatakan sikap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau, untuk memecat Aristo dari jabatannya sebagai Kabid SMA Disdik Riau," kata Panglima Muda DPD LLMB Pekanbaru Datuk Muhammad Uzer, Kamis (8/9/2022).

Alasan LLMB meminta Aristo dicopot dari jabatannya, karena adanya pelanggaran Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Juknis Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2021/2022.

Menurut Pendemo, saat ini banyak masyarakat terpaksa harus putus sekolah akibat tak bisa bersekolah.

Adanya permainan oknum tertentu yang meloloskan siswa, yang justru secara zonasi lebih jauh dari siswa yang gagal masuk.

Selain itu, pendemo juga meminta kepada Pit Kepala Disdik Riau mencopot Kepala SMAN 1 Wan Rosita, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Pekanbaru, Eimi Gurita.

Adanya dugaan pelanggaran dalam ketentuan dalam penerimaan siswa di sekolah yang dipimpinnya juga menjadi alasan.

Kemudian, massa LLMB juga menuntut agar masyarakat miskin dan anak yatim untuk memperoleh pendidikan yang layak, sesuai denga sekolah yang ditujunya sesuai dengan proses PPDB Tahun Pelajaran 2022/2023 yang tidak terjaring yang memiliki bukti daftar sesuai dengan sekolah yang ditujunya.

Dalam kesempatan itu, massa ditemui oleh Kepala Bidang SMK Yusri Rasul dan Kepala Bidang PK-PLK Disdik Riau, Pahmijan.

Keduanya di hadapan massa berjanji akan mengakomodir tuntutan massa paling lama sore ini.

"Insya Allah sore ini sudah ada kepastian atas tuntutan bapak-bapak. Mudah-mudahan kami bisa membuat kebijakan terbaik untuk kepentingan masyarakat," kata Pahmijan.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Berita Terkini