TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Peningkatan Kasus DBD di Pekanbaru meroket tajam dalam kurun waktu dua bulan ini.
Masyarakat mesti waspada karena ada tambahan puluhan Kasus DBD di Pekanbaru bertambah, khususnya dalam beberapa pekan ini.
Kasus DBD di Pekanbaru terus mengalami lonjakan jelang akhir tahun ini.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Kasus DBD di Pekanbaru saat ini mencapai 755 kasus.
Jumlah ini melebihi total Kasus DBD di Pekanbaru pada tahun 2021 silam yang mencapai 450 kasus.
Pihak dinas mencatat ada penambahan sebanyak 65 Kasus DBD di Pekanbaru sejak Oktober 2022 lalu.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena Kasus DBD di Pekanbaru terjadi di seluruh kecamatan.
Kebanyakan kasus terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai yakni sebanyak 113 kasus.
Sedangkan kasus paling sedikit ada di Kecamatan Kulim yang hanya sebanyak enam kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengaku bahwa kasus DBD terjadi merata seluruh kecamatan.
Namun jumlah kasus DBD di setiap kecamatan sangat variatif.
Ada kecamatan yang cukup banyak kasusnya mencapai ratusan. Tapi ada juga kecamatan yang kasus dalam wilayahnya kurang dari sepuluh kasus seperti di Kecamatan Kulim.
"Kondisi kasus DBD mengalami peningkatan karena ada peralihan antara musim panas dengan musim penghujan," paparnya kepada Tribunpekanbaru.com , Minggu (20/11/2022)
Dirinya menilai pada momen peralihan musim ini biasanya populasi nyamuk Aedes aegypti pun bertambah sehingga kasus DBD akhirnya mengalami peningkatan.
Kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya.
Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan. Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Ada di antaranya botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak. Pihaknya juga melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan kader jumantik.
Para kader jumantik sudah tersebar di 15 kecamatan. Pihaknya juga rutin menyasar lingkungan yang terdapat kasus DBD dengan program fogging atau pengasapan.
Data Kasus DBD di Pekanbaru tahun 2022
1. Marpoyan Damai : 113 kasus
2. Tuah Madani : 96 kasus
3. Payung Sekaki : 92 kasus
4. Tenayan Raya : 81 kasus
5. Rumbai : 76 kasus
6. Bina Widya : 60 kasus
7. Bukit Raya: 47 kasus
8. Sukajadi : 45 kasus
9. Lima Puluh : 35 kasus
10. Senapelan : 33 kasus
11. Rumbai Timur: 32 kasus
12. Pekanbaru Kota : 13 kasus
13. Sail : 15 kasus
14. Rumbai Barat : 11 kasus
15. Kulim : 6 kasus
Total : 755 kasus
Data : Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru (Januari hingga pertengahan November 2022)
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )