Berita Riau

Pembicara dari Berbagai Negara Berikan Paparan dalam Konferensi Internasional di Univrab

Ratusan mahasiswa Universitas Abdurrab (Univrab) dan sejumlah kampus lainnya mengikuti kegiatan konferensi international.

Penulis: Alex | Editor: M Iqbal
istimewa
Para pembicara dengan jajaran Yayasan dan Univrab, International Conference on Engineering, Health and Social Sciences (ICo-EHSS), yang dilaksanakan di Susiana Tabrani Convention Hall, Jalan Bakti No 32 Pekanbaru, Rabu (29/11/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Ratusan mahasiswa Universitas Abdurrab (Univrab) dan sejumlah kampus lainnya mengikuti kegiatan International Conference on Engineering, Health and Social Sciences (ICo-EHSS), yang dilaksanakan di Susiana Tabrani Convention Hall, Jalan Bakti No 32 Pekanbaru, Rabu (29/11/2023).

Agenda itu mengangkat tema Rabbani Concept and It's Implementation in Engineering, Health and Social Sciences, dengan diisi oleh sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri.

Para pembicara tersebut di antaranya adalah, Prof Dr Anis Malik Thoha, Lc MA, PhD (Universiti Islam Sultan Sharif Ali-Brunei Darussalam) dan Assoc Prof Dr Noor Azah Binti Samsudin (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia) sebagai keynote speaker.

Selanjutnya, sebagai speaker adalah, Assoc Prof Dr Muhammad Aziz (Institute of Innovative Research, Tokyo Institute of Technology- Jepang), Dr Shamsul Kamal Bin Ahmad Khalid (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia), dr Tiara Marthias, MPh, PhD (Nossal Institute for Global Health The University of Melbourne-Australia), Dr Ezak Fadzrin Bin Ahmad Shaubari (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia) dan Dr dr Syamsul Bahri Riva’i, Sp OG (Abdurrab University-indonesia).

Turut hadir Pembina Yayasan Abdurrab Dr dr Susiana Tabrani, MPd, Ketua Yayasan Abdurrab dr Ivan Tabrani, MKes dan Rektor Univrab Prof Susi Endrini, SSi, MSc, PhD.

Dalam kesempatan itu, Pembina Yayasan Abdurrab Dr dr Susiana Tabrani, MPd mengatakan, digelarnya kegiatan konferensi internasional ini adalah bagian dari upaya Univrab menuju universitas unggul tahun 2025 nanti.

"Sebagaimana ketentuannya, salah satu syarat yang harus dilakukan adalah menggelar konferensi internasional, seperti yang kita lakukan hari ini, ada 4 fakultas dan pembicara dari 5 negara. Ilmu yang ada di Abdurrab kita berikan kepada mereka dan sebaliknya mereka juga memberikannya ilmunya kepada kita, kita perlu berkolaborasi agar ilmu itu terus berkembang" kata Susiana.

Ia juga mengatakan, Univrab mengambil nilai-nilai yang identik dengan islam, yaitu Rabbani, Amanah dan Beradab (RAB), kalau mau jadi dokter harus jadi dokter yang baik tidak melanggar perintah Allah dan terikat dengan aturan syariat.

"Kita berkomitmen menjadi orang baik, kita menciptakan mesin yang bisa mengambil kerja manusia, tapi orang yang mengoperasikan mesin ini harus baik tidak menyalahi peraturan, jadi mesin sifatnya hanya hanya membantu kerja manusia," ulasnya. 

Konsep ini dikatakan Susiana menarik perhatian dari universitas di luar negeri, sebagai upaya mendidik dokter menjadi dokter yang baik, menjalankan shalat lima waktu, dosen-dosen ikut pengajian, gak boleh melenceng, boleh jadi apa saja, tetapi tetap harus dalam koridor rabbani, amanah dan beradab.

"Nah, untuk menerapkan itu semua, maka kita perlu bekerja sama atau berkolaborasi dengan universitas lain, agar orang bisa lebih baik, lebih sejahtera dan derajatnya lebih tinggi karena ilmunya terus bertambah, apalagi kita kita fokus untuk Melayu ini, karena kita serumpun, itulah yang bisa kita lakukan untuk menolong orang Riau ini," imbuhnya. 

Sementara itu, Rektor Univrab, Prof Susi Endrini, SSi M Sc, PhD mengatakan, konferensi internasional sesuai tema konsep Rabbani, Amanah dab Beradab kami hubungkan dengan apa saja keilmuan yang ada di Univrab, engineering, teknik, kesehatan, sosial, politik. "Kita menghadirkan 6 pembicara dari 5 negara yang mengisi kegiatan kita hari ini," tambahnya.

Diterangkannya, ini jadi syarat untuk menuju universitas unggul, diharapkan melalui kegiatan ini peserta mendapatkan pengetahun implementasi konsep Rabbani, Amanah dan Beradab dalam ilmu kedokteran, sosial dan sains, dan masyarakat luas pun bisa mengambil manfaat dari kegiatan ini.

"Karena kita sedang bersiap khususnya kedokteran menuju unggul, makanya pembicaranya juga harus berlevel internasional, makanya ada dari Jepang, Australia, Brunei dan Malaysia," ujarnya.

Adapun peserta ada dari internal dan juga eksternal, yang offline ada sekitar 300 orang sementara online ada sekitar 80 peserta. "Selanjutnya besok akan ada workshop dengan kuliah umum, ada untuk siswa SMA, untuk guru dan juga dosen, dan itu parelel, nanti yang akan melatih teman-teman dari Malaysia," tuturnya.

( Tribunpekanbaru.com /Alexander)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved