TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Masyarakat Kota Pekanbaru, kini sangat antusias mengikuti program Universal Health Coverage (UHC). Bahkan sampai Desember ini, masih banyak masyarakat yang ingin berobat pakai UHC.
Karenanya, masyarakat menginginkan, agar program UHC di Kota Pekanbaru tahun 2024 terus berlanjut. Bahkan diharapkan di awal tahun, masyarakat sudah bisa menggunakannya.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun sendiri sebelumnya berjanji, program UHC di Kota Pekanbaru, akan tetap berlanjut tahun 2024. Pemko akan menyiapkan anggarannya.
Menyikapi besarnya harapan masyarakat ini, Komisi III DPRD Pekanbaru yang membidangi kesehatan, tentunya mendukung penuh UHC ini, berkelanjutan.
Baca juga: Laporan UHC di Pekanbaru Selalu Bagus, Padahal Realisasi Terkendala, DPRD Minta Tahun Depan Begini
"Bahkan kita harapkan, di Januari nanti, anggarannya disiapkan. Sehingga masyarakat bisa menikmatinya. Jangan sampai kosong, apalagi hingga beberapa bulan," pinta Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Aidil Amri S Sos, Jumat (29/12/2023) kepada Tribunpekanbaru.com.
Lebih dari itu, karena program UHC ini di Kota Pekanbaru sudah mulai sejak Juli 2023 lalu, plus masuk program nasional, maka tidak ada alasan bagi Pemko, untuk menghentikannya. Apalagi masalah kesehatan ini, menjadi prioritas pemerintah kepada masyarakatnya.
Apalagi memang untuk anggarannya, selain diambil dari APBD Pekanbaru, juga ada bantuan anggaran dari Pemprov Riau. Anggaran tersebut diharapkan bisa didistribusikan secara adil di semua Puskesmas dan rumah sakit.
Sehingga bila masyarakat ingin berobat, yang hanya membawa KTP, bisa terealisasi. Yang paling penting di sini, Pemko juga harus menyampaikan secara transparan mengenai ketersediaan anggaran di masing-masing Puskesmas atau rumah sakit.
"Animo masyarakat untuk UHC ini sangat tinggi. Jadi, jangan ditambah pula persyaratan lain untuk tahun depan. Kasihan masyarakat kurang mampu dibebani soal administrasi yang ribet," tegasnya.
Perlu menjadi catatan penting bagi Diskes Pekanbaru, selaku OPD terkait, agar tidak melulu berdasarkan data, untuk melanjutkan program UHC ini. Sebab, data bisa saja dimainkan, sementara kesehatan masyarakat tidak bisa ditunda. Tapi harus tetap dilayani dengan baik.
Baca juga: UHC 2024 Dibutuhkan Rp 95 Miliar, Berapa yang Direalisasikan di APBD? Begini Jawaban Komisi III DPRD
Kepala Diskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldi Saragih sebelumnya menjelaskan, bahwa capaian UHC di Kota Pekanbaru sudah 97,8 persen dari total penduduk Kota Pekanbaru. Namun angka tersebut masih kurang 0,2 persen lagi untuk bisa melanjutkan UHC tahun depan sebesar 98 persen.
"Data ini per 1 Desember lalu, yang sudah mencapai angka 97,8 persen atau sekitar 1.082.895 orang yang sudah terdaftar di BPJS. Karenanya, kami mengimbau masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan, agar segera mendaftar BPJS," katanya Kamis kemarin.
Sementara itu, untuk menyukseskan program UHC ini, Diskes meminta masyarakat Pekanbaru yang mendaftar ke BPJS, dengan tidak membebankan preminya kepada Pemko Pekanbaru. Pemko hanya menanggung premi BPJS, khusus untuk masyarakat miskin dan rentan miskin.
Meski demikian, sebut dr Zaini, pihaknya tetap akan melanjutkan program UHC ini tahun depan, agar masyarakat bisa dibantu.
(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).