TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Riau akan melakukan seleksi lebih ketat lagi pada Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 ini.
Bahkan pihak Disdik akan melakukan kroscek langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi siswa tersebut memenuhi syarat atau tidak.
"Kalau diragukan keaslian, tim bisa datang ke rumah, kalau ngaku miskin, apa benar atau tidak, Apa benar alamatnya di sana," kata Ketua Panitia PPDB Riau SMA dan SMK, Arden Simeru, yang juga Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Minggu (28/4/2024).
Pihaknya dalam waktu dekat akan membentuk tim yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan dokumen verifikasi faktual ke lapangan.
"Ini bertujuan untuk memastikan dokumen persyaratan sesuai dengan kondisi rill di lapangan," ujarnya.
Arden menegaskan, pada PPDB tahun ini pihaknya akan mengecek betul data dan dokumen yang masuk benar-benar valid.
"Sehingga yang masuk benar-benar memenuhi persyaratan," katanya.
Pihaknya saat ini tengah mempersiapkan menuju PPDB jenjang SMA, SMK dan SLB di Provinsi Riau. Selain mempersiapkan dari sisi kepanitiaan, pihaknya juga melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB tahun lalu.
"Yang bagus kita tingkatkan yang kurang kita sempurnakan. Aplikasi juga kita evaluasi , kita berkoordinasi dengan kominfo untuk persiapan," katanya.
Hasil koordinasi terakhir dengan Dinas Kominfo Provinsi Riau, untuk kesiapan aplikasi sudah siap 98 persen.
"Tinggal data base, SMP dan MTs dan data SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta di Provinsi Riau. Jadi aplikasi PPDB harus ada validasi data," kata nya.
Sementara untuk jalur masuk PPDB, pihaknya tetap mengacu pada Permendikbud Nomor 1 tahun 2021. Yakni melalui jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan tugas orangtua.
"Jalur zonasi, berdasarkan jarak, pemerintah pusat ingin, peserta didik, dekat dengan sekolah. Saat ini tidak ada lagi sekolah unggulan," katanya.
Sementara untuk jalur prestasi, dengan melihat rekam jejak prestasi peserta didik itu. Baik prestasi akademik dan non akademik. Termasuk bagi para penghafal Al-Qur'an atau hafidz, juga punya kesempatan masuk lewat jalur ini.
"Kemudian ada jalur pindah orang tua dan jalur afirmasi, ini jalur khusus bagi saudara kita yang kurang dari segi ekonomi. Ini kepedulian pemerintah, semua warga harus mendapat pendidikan yang layak,"katanya.
( Tribunpekanbaru.com/ Syaiful Misgio)