TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan Riau mengklaim jika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjalan lancar hingga Senin (1/7/2024).

Calon siswa yang mendaftar ke SMP telah diumumkan pada Jumat (28/6/2024) pekan lalu di 12 kecamatan di Pelalawan.

Dari puluhan sekolah SMP, hanya 2 sekolah yang menerapkan PPDB online yakni SMPN 1 Pangkalan Kerinci dan SMPN Bernas Pangkalan Kerinci.

Dua sekolah di ibukota kabupaten ini memang menjadi favorit dan paling banyak diminati oleh calon peserta didik karena lokasinya yang strategis.

Baca juga: PPDB SD di Pekanbaru, Banyak Orangtua Tak Tahu Pendaftaran Dilakukan Online

"Alhamdulillah PPDB SD dan SMP berjalan lancar. Cuma untuk Pangkalan Kerinci perlu dirapatkan lagi, agar siswa lebih merata sekolahnya," terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Pelalawan, Hj Samsidar S.Pd M.Pd kepada tribunpekanbaru.com, Senin (1/7/2024).

Ia menerangkan, terjadi penumpukan pendaftar di SMPN 1 dan SMPN Bernas Pangkalan Kerinci. Calon siswa berlomba mendaftar ke dua sekolah itu dari jalur prestasi, zonasi, afirmasi, dan perpindahan orangtua.

Sedangkan daya tampung terbatas dan pelamar melebihi kapasitas yang ada. Alhasil ada puluhan siswa yang tidak tertampung di kedua sekolah tersebut. 

Padahal, lanjut Samsidar, sekolah negeri lainnya di Pangkalan Kerinci masih kekurangan siswa. Daya tampung SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, dan SMPN 5 masih belum tercukupi dari calon siswa yang mendaftar.

Baca juga: Balon Bupati Nasarudin Sebut Ada Sinyal Koalisi dari PKS di Pilkada Pelalawan, Tinggal Tunggu SK

Disdikbud akan mengarahkan calon siswa yang tertampung di dua sekolah favorit itu ke 4 sekolah negeri ini. 

"Kita mau rapat bersama Kepsek, agar siswa yang tidak tertampung di SMPN 1 dan Bernas didaftarkan ke sekolah yang masih bisa menampung," tandas Sekretaris Disdikbud ini.

Ia menegaskan, daya tampung untuk tingkat SMP khusus di Pangkalan Kerinci sebenarnya mencukupi.

Jumlah kursi yang tersedia di 6 SMP negeri diklaim cukup untuk menerima siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) yang ada.

Sehingga perlu pemerataan siswa sesuai tempat tinggal. 

"Seperti tahun lalu, solusinya mengisi sekolah yang masih ada kekosongan. Harusnya orangtua tak merasakan anaknya ke SMPN 1 dan Bernas. Semua pasti aman," tukasnya.

( Tribunpekanbaru.com /Johannes Wowor Tanjung)