TRIBUNPEKANBARU.COM - Video Viral pengamen di pantai Padang yang memukul pengjung menggunakan gitar .
Aksi tersebut ternyata disambut komentar dari para netizen . Banyak yang meraskan hal yang sama saat berkunjung ke Pantai Padang .
Artinya tidak sekali kejadian pengamen yang memaksa pengunjuung memberikan uang .
Aksi pengemen yang dipukul menggunakan gitar di pantai Padang turut mendapat sorotan dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani, menanggapi insiden ini.
"Itu bukan sesuatu hal yang benar, karena diduga dalam video yang viral sudah menyerang pengunjung," katanya, Jumat (6/9/2024).
Yudi menduga pengamen tersebut kesal saat di video dan akan diviralkan.
Ia mengatakan, jika korban merasa disakiti atau dirugikan bisa melaporkannya ke petugas kepolisian.
"Kami harapkan tidak terjadi lagi, karena bisa merusak citra pariwisata," ujarnya.
Netizen Mengaku Alami Hal Serupa
Video pengamen memukul pengunjung dengan gitar di kawasan wisata Pantai Padang viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, dan memicu kemarahan warganet.
Video kejadian ini tampak pengunjung diduga ribut dengan pengamen yang ada di kawasan wisata Pantai Padang.
Pertengkaran keduanya diduga pengamen tak terima karena pengunjung tidak memberinya uang saat berada di kawasan wisata.
Kejadian ini membuat banyak warga internet geram, diduga banyak yang merasakan hal yang sama saat datang ke kawasan Pantai Padang yang terdapat banyak pengamennya.
Beragam komentar berdatangan dari warga internet atas viralnya video perseturuan antara pengamen dan pengunjung tersebut.
Koordinasi dengan Polisi dan Satpol PP
Selanjutnya Dinas Pariwisata Kota Padang akan berkoordinasi dengan petugas kepolisian dan Satpol PP Kota Padang terkait video viral tersebut.
Diharapkannya untuk masyarakat yang bergantung hidup di pariwisata tidak boleh membuat keributan dan harus ramah tamah.
Hal itu dikarenakan mengharapkan pengunjung untuk datang ke lokasi wisata, dan jangan membuat pengunjung tidak nyaman.(*)
( Tribunpekanbaru.com )