“Financial Inclusion Is A Key Enabler To Reduce Poverty And Bosting Prosperity. These Services Include Payments, Savings, Credit, and Insurance. Financial Inclusion Can Be Transformative For People and Micro Small Enterprises (MSEs),” World Bank
TRIBUNPEKANBARU.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat agen laku pandai atau BRILink di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Jumlah Agen BRILink itu meningkat sebesar 22,4 persen, dari 650.780 agen per akhir Maret 2023 menjadi 796.836 agen per Maret 2024.
AgenBRILink itu tersebar di 61.122 desa di seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya Pulau Rupat, Pulau Terluar di Provinsi Riau yang berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Kehadiran agen BRILink di Kepulauan yang memiliki dua kecamatan ini menjadi penting dalam mewujudkan inklusi keuangan. Kemudahan akses perbankan lewat BRILink dan peningkatan literasi keuangan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam berwirausaha. Apalagi Pulau Rupat memiliki potensi pariwisata yang unggul.
Teknisi mesin kapal di Kota Dumai, Michael mengakui daerah yang sering Ia kunjungi itu berkembang pesat selang tiga tahun terakhir. Penginapan baru semakin menjamur seiring perbaikan infrastruktur jalan yang digesa pemerintah.
“Rute penyeberangan Dumai-Pulau Rupat cukup padat sekarang ini. Apalagi akhir pekan dan hari libur, antrian di pelabuhan bisa panjang itu. Salah satu kapal di Pelabuhan ini, KMP Swarna Bengawan saja bisa beroperasi dari subuh sampai malam. Berarti kan memang padat lalu lintas ke sana,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (14/11/2024).
Ditanyakan keberadaan BRILink, Michael mengatakan cukup mudah dijumpai di Pulau Rupat. Agen-agen di sana, katanya melanjutkan memanfaatkan usaha kedai harian maupun konter ponsel untuk menjadi agen BRILink.
“Kita sebagai pengunjung, sangat terbantu dengan keberadaan BRILink. Apalagi di daerah pulau ini, keperluan transaksi semacam tarik tunai dapat dilakukan kapan saja dan nilai nominalnya sesuai dengan kebutuhan kita,” jelasnya.
Pulau Rupat dikenal memiliki garis pantai yang panjang. Bahkan di Kecamatan Rupat Utara, garis pantainya mencapai 17 kilometer dengan deburan pasir putih yang tidak lengket saat diinjak. Lalu, jarak bentangan garis pantai dengan garis surutnya sangat luas, mencapai 2 kilometer lebih.
Merujuk data Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Rupat dan Rupat Utara saat ini sudah memiliki 28 akomodasi dengan jumlah kamar 254 kamar. Angka ini diyakini akan bertambah seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya.
Sebab, pada tahun 2021 tercatat ada 13.875 pengunjung. Angka ini kemudian melonjak menjadi 15.337 pada tahun 2022 dan mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan jumlah pengunjung mencapai 24.490 orang.
Meningkatnya kunjungan ke Pulau Rupat diyakini juga imbas dari pembangunan Jalan Tol Pekanbaru- Dumai yang diresmikan pada 2020 lalu. Jika sebelumnya jarak tempuh dua kota tersebut mencapai 5 jam, sekarang lebih kurang hanya 2 jam saja. Sementara jadwal keberangkatan kapal setiap harinya tersedia dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dari Kota Dumai.
Beberapa destinasi Pulau Rupat yang terkenal adalah Pantai Selat Baru yang masih asri, desa sejarah Bukit Batu, Pantai Rupat Utara yang memiliki pasir putih dan Pulau Beting Aceh yang menawarkan pemandangan air laut nan jernih. Serta berbagai kesenian tradisional seperti pertunjukan tari dan musik hingga festival tahunan yang menampilkan lomba perahu jong dan berbagai atraksi budaya.
Selain potensi pariwisata, Pulau Rupat juga memiliki sumber daya hasil perkebunan yang menjanjikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hasil panen kelapa sawit di Pulau Rupat pada tahun 2023 cukup tinggi, mencapai 8.332 ton. Sementara hasil karet mencapai 7.008 ton.
Seorang agen BRILink di Pulau Rupat, Kiki mengatakan pertumbuhan transaksi tiga tahun belakangan ini meningkat signifikan. Jika di tahun 2021 rata-rata transaksi setiap bulannya hanya ratusan, sekarang Ia melayani hampir dua ribuan transaksi per bulan.
“Tahun 2021, saat saya memulai usaha ini memang agak susah. Banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan dari BRILink. Tetapi berkat edukasi yang setiap hari kita lakukan, sekarang warga lebih suka melakukan transaksi di BRILink,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (26/11/2024).
Adapun transaksi yang Ia layani umumnya adalah tarik tunai dan transfer uang. Berdasarkan pengakuan pelanggan, katanya melanjutkan, ada beberapa keunggulan BRILink dibandingkan ke Bank atau ATM. Seperti bebas dari antrian, besaran nominal yang ditarik tidak ditentukan sehingga masyarakat lebih bebas menyesuaikan dengan kebutuhannya.
“Kemudian ketersediaan uang di ATM yang terbatas dan tak selalu tersedia. Lalu, bagi orang tua yang kesulitan mengoperasikan layanan digital, BRILink sangat membantu mereka untuk bertransaksi tanpa kebingungan dan rasa cemas,” ujarnya.
Selain layanan perbankan di atas, Kiki juga diberikan kesempatan untuk menawarkan produk keuangan lainnya kepada masyarakat. Salah satunya, Asuransi Mikro Kecelakaan, Kesehatan, dan Meninggal Dunia (AMKKM) dari BRI Life.
Melalui edukasi dan promosi kepada setiap nasabah yang transaksi, Kiki menjelaskan keunggulan dan kemudahan dari produk AMKKM tersebut. Seperti harga preminya yang terjangkau mulai Rp 50 ribu per tahun.
“Ternyata, setelah kita jelaskan banyak masyarakat yang tertarik dengan produk ini. Tercatat sudah ada puluhan warga yang terdaftar sebagai peserta asuransi AMKKM. Bahkan, tahun lalu saya mendapat juara pertama sebagai agen yang paling banyak menyalurkan produk AMKKM di Riau,” jelasnya.
Kiki mengakui antusias masyarakat di Rupat untuk menjadi agen BRILink cukup tinggi. Setiap tahunnya, jumlah agen di sana terus bertambah. Bahkan, di desanya saja, sudah ada 10 agen yang lokasinya saling berdekatan.
Oleh sebab itu, BRILink bukan hanya menyediakan layanan perbankan, tetapi juga katalisator perekonomian masyarakat di wilayah terluar dari hulu ke hilir.
Diawali dengan penguatan literasi keuangan, masyarakat kemudian ditawarkan peluang ekonomi baru, lalu dimudahkan dalam mengakses berbagai produk keuangan. Sehingga, kesejahteraan bersama itu dapat terwujud.
Pengembangan BRILink
BRILink yang mengadopsi strategi hybrid bank atau perpaduan layanan fisik dan digital itu diketahui melayani berbagai keperluan masyarakat. Seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman dan transaksi lainnya.
Kini, BRI merencanakan akan menambahkan layanan BRILink berupa marketplace. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan para agen BRILink akan didorong dan dikembangkan tidak hanya sebagai agen bank semata namun juga diberdayakan menjadi marketplace.
“Kami sudah punya use case agen BRILink yang milik BRI, dijadikan marketplace. Kalau nanti satu agen BRILink bisa punya kapabilitas sebagai marketplace, satu desa satu orang, bayangkan bagaimana dahsyatnya,” kata Dia melalui siaran persnya Mei 2024 silam.
Supari memaparkan jika agen BRILink dapat diberdayakan menjadi marketplace, maka masyarakat akan mendapatkan efisiensi luar biasa.
“Nantinya, masyarakat di desa kalau mau beli berbagai barang keperluan, seperti kulkas dan TV tak perlu harus ke kota lagi, tetapi barangnya yang akan datang dengan cara berhubungan melalui Agen BRILink itu,” singkatnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM/ FIRMAULI SIHALOHO)