Berita Viral

Sosok Pria yang Tertawa Lepas usai Gus Miftah Goblokin Penjual Es Teh, Dicari Netizen, Siapa Dia

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

sosok pria yang tertawa puas disamping Gus Miftah

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah sosok disamping Gus Miftah yang tertawa puas saat Gus Miftah mengucapkan kata goblok pada penjual es teh yang vvideonya viral .

Sosok pria berpeci dengan mengenakan jas tersebut ternyata adalah Usman Ali Salman . Ia yang terlihat begit puas tertawa kala Gus Miftah mengucapkan kata goblok .

Bahkan seperti begitu lepas ia ketika menertawakan penjual es teh tersebut setelah digoblokin oleh Gus Miftah .

Lalu , siapa Usman Ali Ini sebenarnya?

Baca juga: Netizen Sakit Hati , Minta Gus Miftah Bertaubat usai Goblokin Penjual Es Teh

Inilah sosok Usman Ali Salman.

Ia disorot karena tertawa puas di samping Gus Miftah saat penjual es teh disebut goblok.

Gus Miftah, penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menjadi sorotan publik.

Pria berambut gondrong itu viral karena diduga menghina penjual es teh.

Gus Miftah memaki dan mempermalukan pria penjual es teh saat dirinya sedang berdakwah di Magelang.

Dalam sebuah video yang viral momen itu terjadi saat Gus Miftah mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

Ia bertanya soal es teh yang dijual pria tersebut sambil mengucap kata kasar.

"Es tehmu sih akeh (masih banyak) enggak? Ya sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," ujar Gus Miftah dikutip TribunnewsBogor.com, Rabu (4/12/2024).

Terlepas dari itu, publik juga menyorot pria yang ada di samping Gus Miftah.

Pria tersebut mengenakan jas hitam, peci hitam.

Baca juga: SOSOK Pak De Penjual Es Teh yang Digoblok-goblokin Gus Miftah , Untung Jualan Sehari Rp 10 Ribu

Mengenakan kacamata, pria yang disebut-sebut pengasuh salah satu pondok pesantren tersebut juga menjadi sorotan.

Dia nampak yang menerjemahkan ucapan dari jemaah yang meminta agar dagangan es tersebut diborong Gus Miftah.

Pria berjas hitam tersebut menunjuk ke arah penjual es teh yang menawarkan jualannya dihadapan para jemaah.

Tak hanya itu, pria berjas hitam tersebut juga nampak tertawa terbahak-bahak ketika Gus Miftah mencela penjual es teh.

Identitas pria berjas hitam

Sementara itu, tokoh agama yang ketawa ngakak saat Gus Miftah menghina penjual es teh menjadi sorotan.

Identitas pria yang berada di samping Gus Miftah itu pun terungkap.

Identitas pria yang ngakak tersebut diungkap beberapa netizen.

Pria tersebut hadir juga di panggung cara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.

Identitasnya adalah bernama Usman Ali Salman. Pria tersebut kelahiran 5 Juli 1974.

Sementara itu, berdasarkan informasi profil @kyusmanali_alhuda, Kiai Haji Usman Ali itu adalah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak, Magelang.

Baca juga: Mayor Teddy Turun Tangan, Tegur Gus Miftah yang Olok Pedagang Teh Es, Miftah Langsung Minta Maaf

Permintaan maaf

Sementara itu, Gus Miftah langsung meminta maaf. 

Dalam video permintaan maafnya, Rabu (4/12/2024), Gus Miftah menyampaikan permintaan maafnya secara langsung.

"Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun," ucap Gus Miftah.

"Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," sambungnya.

Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat soal kegaduhan ini.

"Kemudian yang kedua, saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf," kata Gus Miftah.

"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," tuturnya.

Ulama kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 itu mengaku sudah ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tutup Gus Miftah.

Dari penelusuran Tribun Jakarta, bapak itu bernama Suharji.

Pria itu akrab dipanggil  Pakde ternyata  bapak 2 anak.

Ia kerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, apalagi kedua anaknya masih duduk di bangku sekolah.

Katanya, keuntungannya menjual es teh tak menentu.

Pernah dalam satu hari satu malam, ia hanya mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu.

"Bapak surhaji berjualan es teh menghidupi kedua anak yg masih sekolah dan keluarganya.

Bapak cerita pernah dapat 10 rb beliau tabung untuk uang jajan sekolah," katanya dikutip dari Instagram sayaphati.

Suharji melanjutkan, dulunya ia merupakan tukang kayu.

Namun karena kecelakaan akhirnya beralih pekerjaan menjadi tukang es teh dan air mineral.

Warganet juga merasa prihatin dengan bapak penjual es teh itu.

"Yang tau alamat bapak penjual es dan no yang bisa dihubungi boleh ya dm aku, aku nangis nonton video ini sakit sekali hatiku, andai itu bapaku sendiri aku gakan terima :’)," kata @elsyandria.

"Memanusiakan Manusia itu Memang Sulit. Makanya adab lebih diatas ilmu.

Bisa bedakan mana Manusia yg berilmu dan beradab meski berbeda profesi.

Semoga Bapak penjual Es nya Lapang dada ya Bapak, smoga Allah memudahkan jalan rizki Bapak... Amin..," kata @msobri99.

Tokoh NU Doakan dapat Rezeki

tokoh NU asal Madura, Islah Bahrawi mendoakan agar pria penjual minuman di video mendapatkan rezeki yang lapang.

"Semoga penjual minuman yg digoblok2in penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh Allah. Beban di atas kepalanya mungkin tak bernilai dibanding harga sendal si penceramah. Tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! Sungguh Allah adalah seadil-adilnya penilai," tulis Islah

"Tidak semua orang hidup sesuai standar kita. Bapak penjual minuman yang "goblok" malam itu, mendapatkan 10 ribu rupiah dan ditunggu oleh istri dan 2 anaknya. Meski nasib antar manusia berbeda, semua manusia sejatinya dilahirkan dengan harga diri yang sama," imbuhnya

Pegiat media sosial lainnya, Rudi Valinka alias Kurawa menyebut bahwa pihak Partai Gerindra akan memberikan bantuan kepada pria tersebut

"Barusan dapat info mimin @Gerindra besok akan segera merapat ke rumah Bapak Tukang Es yang dibully oleh Gus Diskotik. Alhamdulillah akan diberikan bantuan permodalan kepada si Bapak dan diberikan penguatan moral serta apresiasi agar tetap berusaha dan menafkahi keluarganya," cuit Kurawa 

Gus Yusuf Chudlori, sahabat Gus Miftah, menanggapi soal tudingan tersebut.

 Ia pribadi ada tepat di sebelah Gus Miftah ketika video tersebut diambil.

"Saat itu saya ada di samping beliau. Itu hanya guyonan biasa, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya," kata Gus Yusuf saat dihubungi awak media, Selasa (3/12/2024).

"Jangan langsung dihakimi tanpa melihat konteksnya secara utuh," jelasnya.

 Ia menambahkan, Gus Miftah dikenal sering melarisi dagangan jamaah yang hadir di majelisnya. 

"Beliau sering membantu pedagang kecil, bahkan dengan cara yang tidak terekam kamera. Jadi, harap bijak menilai," tambahnya.

Potongan video  Gus Miftah mengeluarkan kata-kata kasar kepada bapak penjual es teh saat  acara pengajian tengah viral di media sosial.

Bahkan 'Miftah' menjadi trending topik teratas di makun X (dulunya Twitter) hingga Selasa (3/12/2024) malam ini.

Dalam video yang beredar, pria yang dikenal deka kalangan selebritis ini duduk di atas panggung seolah mengolok-olok bapak penjual es teh tersebut.

Gus Miftah yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada namun iikuti dengan kalimat yang kurang pantas.

"Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.

Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

Gus Miftah lalu melanjutkan guyonan tersebut.

"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

Publik menilai candaannya dianggap kelewatan. 

Apalagi, Gus Miftah, yang diketahui seorang pendakwah, menggunakan kata kasar dalam melempar guyonan. 

Sikap Gus Miftah tersebut juga turut dikomentari pakar hukum dan politik, Amstrong Sembiring.

Menurutnya tokoh publik seharusnya menggunakan gaya bahasa santun saat menyampaikan ceramah.

"Dalam komunikasi, terutama oleh tokoh publik atau pejabat, penting untuk menggunakan bahasa yang menghormati dan membangun," kata dia pada Selasa (3/12/2024).

Gus Miftah menghina pedagang es teh di sebuah pengajian. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkini