TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Harga produk Minyakita di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melonjak dan mulai sulit didapat.

Berdasarkan hasil wawancara Tribunpekanbaru.com dengan pemilik warung di Jalan Lintas Timur, Minyakita dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu.

Kondisi ini diakui oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhu. 

Benni, salah seorang pemilik warung mengaku dirinya menjual Minyakita di harga Rp 18 ribu.

"Saya beli dari grosir per kotaknya Rp 205 ribu isi 12 bungkus berdiri dengan isi 1 liter, saya jual Rp 18 ribu," ujar Benni, Kamis (23/1/2025).

Benni juga mengakui produk Minyakita kemasan bantal sudah langka. "Kalau kemasan bantal sekarang susah dicari," ungkap Benni. 

Tribunpekanbaru.com mewawancarai Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Inhu, Nurizal Murza Indra.

Pria yang akrab disapa Rizal itu mengakui bahwa produk Minyakita di Kabupaten Inhu mengalami kelangkaan. 

"Agak sulit didapat, dan kita sudah dapat perintah dari pusat untuk mengecek ke warung-warung," ujar Rizal. 

Sesuai dengan arahan dari kementerian, Rizal mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera turun melakukan pengecekan ke lapangan. "Dalam waktu dekat kita turun melakukan pengecekan," tutur Rizal. 

Rizal mengakui salah satu pemicu kenaikan harga dan kelangkaan produk Minyakita di Kabupaten Inhu adalah tidak adanya distributor kedua di Inhu.

"Alurnya, distributor pertama menyalurkan ke distributor kedua. Nah di Kabupaten Inhu tidak ada distributor kedua, sehingga kita tidak bisa mengendalikan harga," ujar Rizal. 

Untuk itu Disperindag Inhu telah menyurati Provinsi Riau, agar membantu untuk memfasilitasi diadakannya distributor kedua di Kabupaten Inhu.

(Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)