Berita Nasional

Momen Pasha Ungu Minta BP Haji Jangan Cengeng Meski Anggarannya Minim

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRITIK BP HAJI - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN, Sigit Purnomo atau dikenal Pasha Ungu dalam satu kegiatan

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah momen Sigit Purnomo alias Pasha Ungu meminta Badan Penyelenggara ( BP ) Haji tidak cengeng meskipun anggarannya minim.

BP Haji adalah lembaga baru yang dibentuk untuk penyelenggaraan haji, namun Pemerintah memberikan perhatian .

Meski demikian, pemerintah juga terus melakukan efisiensi terkait dengan sejumlah angaran yang ada .

Termasuk BP Haji yang anggarannya diefisiensi sebanyak 66 persen. Karena kenyataan itulah Pasha kemudian melontarkan kalimat jangan cengeng.

Baca juga: Cerita Guru Honor di Lumajang yang Nekat Curi Mobil karena Kecanduan Judol

Hal itu disampaikan anggota Komisi VIII DPR Sigit Purnomo alias Pasha Ungu pada rapat antara Badan Penyelenggara Haji dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Ia meminta Badan Penyelenggara (BP) Haji untuk tidak cengeng meski anggarannya kena pangkas hingga 66 persen.

Pasha mendesak BP Haji tetap melakukan pengawasan ibadah haji 2025 secara benar, meski terkena efisiensi anggaran, karena Presiden Prabowo Subianto menaruh harapan besar kepada BP Haji.

Hal tersebut disampaikan Pasha dalam 
"Kalau Bapak dengarkan hasil pertemuan kami dengan Bapak Presiden Prabowo yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan juga beberapa teman-teman Komisi VIII, Pak, Pak Prabowo itu menaruh harapan besar lho sama BP Haji ini, Pak. Besar sekali, Pak," ujar Pasha, Selasa.

Deddy Sitorus PDI-P "Emosi" ke Tito, Ngeluh Dana Desa Kurang: Harus Nyolong Kami Pak
"Nah kalau kemudian, mohon maaf, dalam tanda petik seolah-olah BP Haji ini jadi cengeng, ini tugas pertama, dan tidak bisa, ini kegagalan pertama, Pak, ini kegagalan pertama BP Haji, Pak. Dan kita tidak mau. DPR tidak mau BP Haji gagal melaksanakan tugas-tugas itu untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan haji di 2025," kata dia.

Pasha lantas mengutip pernyataan Menteri Agama Nasaruddin Umar, di mana Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyebut bahwa para pendiri bangsa bisa menjalankan negara tanpa APBN.

Oleh karena itu, kata Pasha, BP Haji harus bersyukur atas anggaran yang tersisa saat ini, yakni masih sebesar Rp 43 miliar.

"Sudah lumayan sebenarnya untuk lembaga baru, badan baru ini sudah lumayan," ucap politikus Partai Amanat Nasional itu.

Lalu, terkait tambahan anggaran dari Kemenag untuk BP Haji sebesar Rp 50 miliar, Pasha mengakui bahwa hal tersebut pasti sulit direalisasikan karena Kemenag mengalami efisiensi mencapai Rp 14 triliun.

"Kami masih percaya dan yakin BP Haji bisa melaksanakan tugasnya terkait dengan porsi-porsi anggaran ini, saya yakin bisa dirasionalisasi. Sehingga masing-masing apa yang menjadi tugas kita bersama ini bisa dilaksanakan secara maksimal demi terwujudnya suksesnya pelaksanaan haji," imbuh Pasha.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochammad Irfan Yusuf mengungkapkan pihaknya terkena efisiensi anggaran mencapai Rp 85,9 miliar dari Rp 129,7 miliar atau  66,21 persen.

"Alhamdulillah kita cukup besar, Pak, revisinya. Hampir Rp 85,9 miliar dari Rp 129,7 miliar. Jadi artinya itu sebesar 66,21 persen," ujar Irfan.

Irfan menjelaskan, anggaran yang tersisa untuk Badan Penyelenggara Haji sebesar Rp 43,8 miliar, atau 33,7 persen dari anggaran semula.

Dia lantas mengharapkan pergeseran dana dari Kemenag sebesar Rp 50 miliar bisa segera terealisasi.

Sementara itu, Irfan menyampaikan pihaknya kekurangan anggaran untuk belanja pegawai sehingga tidak mampu membayar gaji pegawai.

"Kita juga mengalami kekurangan anggaran untuk belanja pegawai. Karena anggaran yang tersedia saat ini sebesar Rp 3,7 miliar, belum memadai untuk membayar gaji dan tukin pegawai badan saat ini. Diperlukan anggaran tambahan sebesar Rp 24,6 miliar," imbuh Irfan. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkini