Berita Viral

KISAH PILU Soleh Darmawan yang Tewas di Kamboja, Dijanjikan Kerja Hotel Ternyata Operator Judol

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERDAGANGAN ORANG- Foto Soleh Darmawan yang diperlihatkan keluarga. Ia meninggal dunia di kamboja usai jadi korban sindikat penjualan orang

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah kisah pilu Soleh Darmawan (24) pria asal Bekasi, Jawa Barat yang meregang nyawa di Kamboja setelah menjadi korban sindikat pedagangan orang internasional .

Soleh yang awalnya dijanjikan berkaja di hotel di Tahiland, pada akhirnya dibawa ke Kamboja. Ia ternyata di dipekerjakan di operator situs judi online di Kamboja.

Sampai akhir hayatnya, Soleh mereang nyawa dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Ada bekas jahitan di pinggangnya yang entah apa dilakukan sindikat tersebut . Soleh meninggal dunia dengan kondisi tak lagi mengenali orangtuanya dan tak lagi merespon panggilan ibunya.

Dan cerita Soleh ini membuka mata dunia betapa kejamnya perlakukan orang-orang yang dnegan ambisius yang namanya uang.

Berikut Kisah Pilu Soleh Darmawan

"Meninggalnya tanggal 3 Maret 2024 pagi," kata ibu korban, Diana (43), saat ditemui di kediamannya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025).

Diana menjelaskan, anaknya bekerja di Kamboja berkat tawaran sebuah yayasan pencari kerja yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pertengahan Februari 2025.

Saat itu, Soleh dijanjikan bekerja di bidang perhotelan di Thailand. Soleh yang lama berkecimpung di bidang tersebut pun tertarik. 

Akhirnya, Soleh mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani seorang perempuan sebagai perantara berinisial S pada 17 Februari 2025. Saat bertemu pihak yayasan, Soleh sepakat untuk bekerja di Thailand.

Setelah mencapai kesepakatan, Soleh kembali ke kediamannya. Dia bersiap-siap dan meminta restu kedua orangtua.

Sehari setelahnya atau 18 Februari 2025, Soleh bertolak dari Indonesia menggunakan pesawat kendati sempat dilarang ibunya.

Setibanya di tempat tujuan, Soleh menghubungi sang ibu sembari mengingatkan agar tak mengkhawatirkannya.

"Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, 'Sudah sampai, Mak'. Terus (bilang) 'Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang'," ungkap Diana sembari meneteskan air mata.

Selama empat hari, Soleh dan Diana masih terus berkomunikasi. Namun, setelah itu, komunikasi keduanya tiba-tiba terputus. Soleh tak bisa dihubungi hingga berhari-hari.

Puncaknya, pada 2 Maret 2025 malam, Diana tiba-tiba dihubungi seorang pria bernama Kevin melalui panggilan video. 

Kala itu, Kevin mengabarkan bahwa Soleh tengah berada di Kamboja. Kevin juga sempat menanyakan riwayat kejiwaan Soleh ke Diana.

"Ya, saya ngebantah. Emang anak saya enggak ada riwayat kejiwaan, gitu," jelas Diana.

Nasib Soleh Berakhir di Kamboja

Di tengah panggilan video itu tersebut, Diana terkejut ketika kamera menunjukkan Soleh tengah duduk terkulai di atas tempat tidur.

Ia pun berulang kali memanggil putranya, tetapi Soleh sama sekali tak merespons. 

"Dia kan saya panggil, 'Soleh, ini Mamak'. Dia sudah enggak bisa jawab," ungkap Diana kembali meneteskan air matanya.

Setelah itu, percakapan keduanya berakhir.

Pada 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubunginya. Ia mengabarkan bahwa Soleh telah meninggal dunia.

Kabar tersebut membuat Diana sangat bersedih. Ia pun langsung meminta Kevin untuk memulangkan jenazah putranya.

Jadi Operator Situs Judi Online

Tepat pada 15 Maret 2025, jenazah Soleh tiba di Tanah Air dan langsung dibawa menuju ke rumah duka.

Sesampainya jasad Soleh di rumah duka, Diana melihat bekas jahitan di pinggang mendiang putranya. Ia menilai ada kejanggalan dalam kematian anaknya.

Keluarga pun pasrah. Akhirnya, Soleh dimakamkan pada 16 Maret 2025 di samping rumahnya.

Setelah itu, Diana baru mengetahui bahwa sebetulnya putranya bekerja di Kamboja sebagai operator judi online (judol).

"Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol," imbuh dia.

Diana mengatakan, S, perempuan yang saat itu menjadi perantara Soleh dengan yayasan pencari kerja yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat mendatangi rumah duka ketika jenazah anaknya disemayamkan.

Namun, pihak keluarga kesulitan ketika mengorek informasi dari S.

"Ya begitu, susah ditanya," ungkap Diana.

Diana merasa ditipu oleh pihak yayasan pencari kerja. Ia kecewa karena anaknya yang dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, ternyata dipekerjakan sebagai operator situs judi online di Kamboja.

Meski demikian, Diana mengikhlaskan kepergian putranya. Ia hanya berharap tak ada korban lain yang mengalami nasib serupa.

"Saya kemarin sempat ikhlas, cuma saya penginnya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya. Jadi orangtua juga sakit, kasihan, kalau anaknya dibohongin kayak gitu," imbuh dia.

Tentu saja ini jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa jangan mudah percaya dengan damba-damba yang mengatasnamakan keuntungan finansial ke luar negeri .

Sebaiknya lalui program tenaga kerja yang resmi dan jelas dari pemerintah. (*)

Berita Terkini