TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Puluhan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) dalam kondisi mangkrak, hanya terduduk dalam area Terminal Bus Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru.
Saat ini hanya 23 unit bus TMP yang beroperasi melayani masyarakat dari total ada 90 unit bus TMP yang ada di terminal, artinya ada 67 unit tidak beroperasi.
Padahal pengelola sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 33 Miliar. Anggaran yang mencapai puluhan miliar rupiah itu mestinya bisa mendukung operasional
"Sebanyak itu bus, 90 unit ternyata yang jalan hanya 23 untuk, terang saja saya kecewa," tegas Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho kepada Tribunpekanbaru.com.
Dirinya tidak bisa lagi mengungkapkan kekecewaan dengan kondisi itu. Ia menilai dengan anggaran yang ada semestinya bisa optimal melayani masyarakat.
Agung secara tegas menyampaikan bakal mengevaluasi pengelola bus TMP. Saat ini bus angkutan massal ini di bawah naungan UPT Trans Metro Pekanbaru.
"Dalam waktu dekat akan kita evaluasi, kondisi bus seperti apa. Penggunaannya seperti apa, itu kita evaluasi," terangnya.
Baca juga: Arus Balik Lebaran 2025 di Terminal Bus BRPS Pekanbaru Padat, Penumpang Capai 1.500 Orang Sehari
Baca juga: Banyak Halte Bus TMP Dalam Kondisi Rusak, Ini Tanggapan Wawako Pekanbaru
Agung juga berencana mengganti pimpinan pengelola UPT TMP apabila tidak kunjung berbenah. Ia menyampaikan bus yang dalam kondisi mangkrak harus diperbaiki.
"Kalau tidak terpakai, ya nanti kita jual. Tapi dengan proses penilaian," paparnya.
Anggaran operasional bus TMP mencapai Rp 33 Miliar. Ia mengaku bakal mempertanyakan hal ini dalam evaluasi nanti.
Ada sejumlah catatan Operasional bus TMP. Layanan bus TMP pun dievaluasi pasca terhentinya operasional bus itu selama empat hari pada Januari 2025 lalu.
Catatan lainnya yakni load factor atau keterisian penumpang bus TMP tahun 2024 terbilang rendah. Pengelola bus TMP mencatat bahwa loading factor bus angkutan massal ini di angka 20 persen.
(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)