Berita Nasional

Jokowi dan Kaesang Bersaing dalam Bursa Calon Ketua Umum PSI, Ini Jadwal Pemilu Raya PSI

Editor: Muhammad Ridho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERSAING - Jokowi dan Kaesang Bersaing dalam Bursa Calon Ketua Umum PSI, Ini Jadwal Pemilu Raya PSI

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode mendatang.

PSI akan menggelar pemilihan ketua umum dalam Pemilu Raya.

Pendaftaran calon ketua umum PSI sudah dibuka pada 13 hingga 31 Mei 2025.

Pengumuman bakal calon ketua umum disampaikan pada 18 Juni 2025.

Selanjutnya, PSI akan menggelar Pemilu Raya sebagai forum terbuka untuk memilih ketua umum partai pada Juli 2025 mendatang di Solo, Jawa Tengah.

Pemilihan ketua umum PSI akan menggunakan konsep "one man, one vote" atau satu anggota untuk satu suara.

Nama Pemilu Raya dalam ajang pemilihan pemimpin partai tersebut terinspirasi dari ide Jokowi.

Apakah Jokowi jadi mendaftar sebagai calon ketua umum PSI?

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman belum bisa memastikannya.

"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy Budiman dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Saat ini, PSI dipimpin ketua umum Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

Kaesang ditunjuk sebagai ketua umum pada Senin (25/9/2023), menggantikan Giring Ganesha dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI.

Karena Pemilu Raya PSI akan digelar pada Juli mendatang, Kaesang hanya menjabat kurang dari dua tahun.

Andy Budiman mengatakan, Kaesang masih dapat mencalonkan diri lagi sebagai calon ketua umum PSI sebagai petahana.

“Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy.

Andy juga menilai, jika Jokowi ikut mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, artinya semakin ramai, semakin bagus.

"Kami sebagai pelaksana, sebagai wasit Pemilu Raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri," ujar Andy di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa.

"Makin ramai makin bagus menurut kami. Jadi ini kami punya prinsip makin ramai makin ada kompetisi makin seru lah buat internal PSI," imbuhnya.

Terinspirasi Jokowi

Andy Budiman mengungkap, istilah Pemilu Raya dalam pemilihan Ketua Umum PSI terinspirasi dari gagasan Jokowi.

Nantinya, pemilihan ketua umum PSI akan dilakukan terbuka, menerapkan sistem e-voting.

"Apakah konsep ini idenya dari Pak Jokowi? Terus terang, Pak Jokowi ini kan kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi masukan dari Pak Jokowi ini juga kami anggap sesuatu yang out of the box,” kata Andy, Selasa.

Andy mengungkapkan bahwa dorongan dari Jokowi agar partai menjadi 'super terbuka' serta menyarankan ketua umum dipilih langsung oleh anggota, menjadi pemicu kajian internal PSI mengenai praktik serupa di negara lain.

“Begitu Pak Jokowi bilang bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketum dipilih secara langsung dan lain sebagainya, kami di internal itu mulai melihat-lihat, di tempat lain gimana sih ini dipraktikkan,” jelas Andy.

Hasil kajian tersebut menemukan bahwa sejumlah partai di dunia, khususnya yang digerakkan oleh anak muda, telah lebih dahulu mengadopsi sistem pemilihan langsung berbasis e-voting. 

Misalnya, Podemos di Spanyol, Five Star Movement di Italia, dan sejumlah partai di negara-negara Skandinavia.

“Mereka sudah melakukannya terlebih dahulu, menggunakan e-vote juga. Jadi mereka buka pendaftaran calon ketua umum, mereka minta anggota untuk memilih, dan kemudian ketua umum terpilih disahkan melalui proses yang saya sebutkan tadi,” ujar Andy.

Menurutnya, kecenderungan global ini sejalan dengan semangat zaman dan harapan generasi muda terhadap partisipasi politik yang lebih terbuka, setara, dan berbasis teknologi.

“Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya, ini terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik dan bisa menjadi satu ide yang bisa dilaksanakan bagi PSI,” tandasnya.

Syarat Umum dan Khusus yang Harus Dipenuhi Jokowi

Jika Jokowi ingin mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, ada beberapa syarat yang harus ia penuhi.

Sekretaris Steering Committee (SC) Pemilu Raya PSI Beni Papa menjelaskan sejumlah syarat untuk bisa mendaftar menjadi bakal calon ketua umum PSI.

Adapun syarat khusus yakni:

1. Terdaftar sebagai anggota PSI dengan ditunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
2. Mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.

"Bakal calon ketua umum yang akan mendaftar sebagai ketua umum partai PSI wajib membawa surat dukungan resmi dari 5 DPW dan 20 DPD dari seluruh Indonesia," kata Beni dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Sementara, syarat umumnya meliputi sehat jasmani dan rohani. tidak pernah atau sedang melakukan praktik diskriminasi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan tindakan lain yang merendahkan martabat kemanusiaan lain, dan setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Jadwal Pemilu Raya PSI

Pendaftaran calon ketua umum PSI dibuka pada 13 hingga 31 Mei 2025, dikutip dari Kompas.com. 

Setelah itu, pada 18 Juni 2025 akan diumumkan siapa kandidat calon ketua umum PSI.

Pada tanggal yang sama juga diumumkan daftar pemilih tetap (DPT) yang akan memiliki hak suara untuk memilih calon ketua umum PSI.

Selanjutnya pada 19 Juni hingga 11 Juli 2025, para calon ketua umum PSI akan memasuki periode kampanye.

Kemudian, pada 12 Juli hingga 19 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI secara daring.

Terakhir, pengumuman ketua umum PSI terpilih dilaksanakan dalam Pemilu Raya pada 19 Juli 2025 dan rencananya diumumkan di Solo, Jawa Tengah.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkini