Penolong Bagi yang Sakit dan Berduka, KPK Pematang Reba Inhu Himpun Donasi bagi Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTUAN - Pengurus dan anggota KPK Pematang Reba mengantarkan bantuan untuk warga yang membutuhkan dalam satu kesempatan di Inhu.

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Ketua Kelompok Pengurus Kematian (KPK) Pematang Reba, Yanka Midin, bersama rekan-rekannya sesama pengurus dan anggota KPK Pematang Reba mendatangi rumah Nopri, Jumat (30/5/2025).

Nopri, warga kilometer 3 Pematang Reba, Kabupaten Inhu yang dikunjungi menderita kanker lidah. Nopri bekerja di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Inhu.

Setahun terakhir kanker lidah menggerogoti Nopri, dan ia hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

Kehadiran KPK Pematang Reba di rumah Nopri adalah untuk menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada keluarga Nopri.

Bantuan tersebut merupakan hasil donasi yang dikumpulkan dari para donatur. Harapannya bantuan tersebut bisa digunakan keluarga yang merawat Nopri.

Aksi sosial seperti yang dilakukan kepada keluarga Nopri itu, bukan hanya sekali ini saja dilakukan oleh KPK Pematang Reba.

Semenjak berdiri pada tahun 2021 lalu, setidaknya sudah ratusan orang yang mendapatkan bantuan dari donasi yang digalang oleh KPK Pematang Reba.

Pada awal pendiriannya, KPK Pematang Reba hanya berjumlah 4 orang. Namun kini anggotanya sudah lebih dari 50 orang.

Para anggota komunitas tersebut juga berasal dari berbagai kalangan, ada pedagang, petani, buruh, pegawai, guru dan berbagai profesi lainnya.

Pada awal pendiriannya, KPK Pematang Reba berada di bawah Yayasan Masjid Nurul Iman, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu.

Semenjak tahun 2025, KPK Pematang Reba sudah berbadan hukum sendiri.

Selain itu cakupan aktifitas sosialnya tidak hanya terbatas untuk jamaah Masjid Nurul Iman namun sudah lebih luas lagi untuk membantu warga Kelurahan Pematang Reba yang membutuhkan.

Suwandi, Sekretaris KPK Pematang Reba mengungkapkan aksi sosial yang mereka lakukan tidak hanya sekedar membantu warga yang membutuhkan.

Namun lebih daripada itu, tujuan aksi sosial yang dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sesamanya.

"Terkadang banyak warga kita yang tidak tahu bahwa ada sesama yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan. Melalui KPK Pematang Reba kita memberi tahu kepada warga dan mungkin bisa memberikan sedikit rejekinya untuk membantu sesama kita yang membutuhkan," ujar Suwandi.

Saat penggalangan donasi, KPK Pematang Reba sering melakukan aksi penggalangan secara langsung.

Misalnya bersama-sama turun ke di Bundaran Patin, Jalan Lintas Timur, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatang Rengat Barat untuk menggalang donasi dari pengendara yang melintas.

Selain melakukan penggalangan dana secara langsung, KPK Pematang Reba juga sering memanfaatkan media sosial, sehingga masyarakat bisa mengetahui aksi penggalangan donasi yang dilakukan.

Hasil donasi yang dikumpulkan serta kegiatan penyerahan hasil donasi juga ditayangkan lewat media sosial.

Hal ini guna menjamin transparansi akan jumlah donasi yang sudah dikumpulkan serta penyalurannya.

Suwandi mengungkapkan dari hasil donasi, KPK Pematang Reba saat ini sudah memiliki mobil ambulance sendiri.

Bagi warga yang tidak mampu bisa menggunakan mobil ambulance tersebut.

Target ke depannya, Suwandi mengungkapkan KPK Pematang Reba berencana membeli satu mobil ambulance lagi.

"Karena mobil ambulance ini sering dibawa ke luar kota, jadi ketika ada warga yang kebetulan membutuhkan sering kali tidak bisa dibantu. Karena itu kita berencana membeli satu mobil ambulance lagi," ujarnya.

Bukan hanya sekedar menolong warga yang membutuhkan, terkadang KPK Pematang Reba juga harus mengurus pemakaman jenazah yang tidak punya identitas.

Aksi sosial yang dilakukan KPK Pematang Reba itu yang membuat masyarakat semakin perduli dan tertarik untuk bergabung dengan komunitas tersebut.

Seperti yang diungkapkan Ali Anwar, salah satu anggota KPK Pematang Reba sekaligus warga yang pernah menerima bantuan dari hasil donasi yang dilakukan KPK Pematang Reba.

Ali Anwar mengungkapkan pada tahun 2021 lalu, dirinya pernah merawat ibunya yang mengalami sakit kanker payudara. Ketika itu ia tidak mengenal adanya KPK Pematang Reba.

Namun Ali mengatakan dirinya terkejut sekaligus haru ketika KPK Pematang Reba mengantarkan bantuan untuk keluarganya.

"Semenjak saat itu, saya langsung mendatangi kantor KPK Pematang Reba dan menyatakan diri bergabung," ujar Ali Anwar. (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)

Berita Terkini