Siaga Darurat Karhutla di Riau

Tidak Ada Operasi Modifikasi Cuaca, Ini Langkah BPBD Riau Antisipasi Karhutla Saat Kemarau

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan
Editor: Sesri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9/2019). (Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Modifikasi Cuaca tidak ada dalam program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) untuk setakat ini.

Patroli, edukasi masyarakat serta sinergis antar satgas menjadi andalan dalam mencegah Karhutla.

Kepala Pelaksana BPBD Riau Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan dalam operasi modifikasi cuaca (OMC), potensi awan harus dilihat. Jangan sampai nantinya membuang biaya.

"Sekarang tidak ada OMC. Penyemaian garam lihat potensi awan, ada atau tidak. Kalau kita siapkan OMC, tapi diprediksi ngak ada awan, percuma saja kan. Buang-buang biaya," kata Jim Gafur pada Tribunpekanbaru.com, Jumat (13/6/2025).

Ia mengatakan program OMC sudah dilakukan di Riau pada awal Mei lalu. Ia pun mengakui OMC yang dilakukan merupakan program dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Saat Ini seluruh daerah Riau sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla. Ini menyusul Riau sudah memasuki musim kemarau.

Jim Gafur mengaku sejak Juni Riau sudah masuk musim kemarau. Pihaknya pun mengantisipasi Karhutla.

Baca juga: Cuaca Panas di Bulan Juni, BPBD Bengkalis Petakan Titik Rawan Karhutla

Ia mengatakan salah satu andalan dalam mencegah Karhutla yakni mengedukasi masyarakat. Sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat buka baru sangat penting.

"Kalau dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, jauh menurun. Mungkin pemahaman masyarakat juga sudah meningkat," katanya.

Selain itu, pihaknya untuk mengintensifkan patroli. Titik panas yang ada langsung dipantau ke lokasi. Disini juga sinergis Starfet di propinsi dan daerah snagat diperlukan.

"Satgas propinsi dan daerah sudah sinergi. Sehingga respon soal titik api cepat. Tidak menyebar dan langsung dipersempit. Tidak mencul titik baru," ucapnya.

Saat Ini, Jumat (13/6/2025) titik api ada di Dumai dan Rohil. Petugas sedang berupaya untuk memadamkan api.

(Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Berita Terkini