Mutilasi di Padang Pariaman

Dikubur di Sumur yang Sama, Begini Cara SJ agar 2 Jasad Tak Berbau, 1,5 Tahun Warga Baru Geger

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS PEMBUNUHAN MUTILASI - Sejumlah petugas kepolisian saat mengevakuasi dua kantong jenazah di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/6/2025). Dua kantong jenazah tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada dua jasad yang snegaja ditimbun oleh SJ , pelaku pembunuhan dan mutilasi di Padang Pariaman.

Dua jasad tersebut berjenis kelamin perempuan. Keduanya sudah menjadi tulang belulang. Dan saat polisi melakukan pengecekan dan menggali sumur diketahui , jasad keduanya sudah habis dimakan waktu.

Wajar saja, sudah 1,5 tahun lamanya baru ketahuan. Dan SJ selama itu menyimpan aksi kejahatannya dengan tenang dan terus bersosialisasi dengan warga.

Baca juga: CEK REKENING, BSU Rp 600 Ribu Sudah Dicairkan Pemerintah, Pastikan Anda Penerima Bantuan

Bahkan, ia juga kembali menjalin komunikasi dan pacaran lagi hingga kemudian pacarnya itu ia bunuh dan dimutilasi.

Lalu, bagaimana dua jasad di dalam sumur tidak berbau? Dan mengapa warga sekitar tidak mengetahui adanya pembunuhan?

Ya, Pelaku Pembunuhan berantai di Batang Anai, Padang Pariaman, mutilasi dan kubur korban dalam sumur tua dalam rumah.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggy mengatakan, ketiga jasad korban itu sudah berhasil ditemukan oleh pihaknya.

Dua jasad ditemukan pihaknya siang ini, setelah melakukan penggalian sumur tua yang berada di rumah pelaku berinisial SJ (25).

“Penggalian kami lakukan setelah mendapat petunjuk dari pelaku, melalui hasil pemeriksaan saat mengamankannya, Kamis (19/6/2025) dini hari,” ujarnya.

Penggalian jasad dua korban yang dibunuh 1,5 tahun silam tersebut, ditemui dalam kondisi tinggal tulang menulang.

Kondisi tulang menulang tersebut juga berserakan, tidak lagi utuh dalam satu bagian.

Hanya saja, pihaknya bisa memastikan bahwa jumlah kasad yang dikuburkan pelaku berjumlah dua orang dari hasil temuan dua tengkorak di dalam sumur tersebut.

Kasat menyebut, sumur tersebut berada di dalam rumah pelaku, hanya saja sudah lama tidak berfungsi saat pihak keluarga beralih ke air PDAM.

Baca juga: Gara-gara Diduga Diejek Pendek, Lionel Messi Mengamuk dan Menanduk Pemain Mesir

“Untuk menghilangkan bau, jasad korban dalam sumur itu ditutupi dengan tanah, padir dan barang-barang tidak terpakai,” ujarnya.

Kedua jasad tersebut sudah dievakuasi pihaknya dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.

Selain mengubur korban, SJ juga memutilasi korban yang ia habisi nyawanya pada Minggu (15/6/2025).

Aksi itu ia lakukan setelah menyekap korban dan memutilasinya dengan sebilah parang di sebuah kebun kawasan Batang Anai.

Mutilasi ia lakukan dengan memotong anggota tubuh korban dalam 10 bagian, potongan tubuh itu ia buang di dua tempat berbeda untuk menghilangkan jejak.

Gegerkan Warga

Kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria berinisial SJ (25) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggegerkan masyarakat.

Polisi mengungkap bahwa SJ diduga merupakan pelaku pembunuhan berantai yang telah merenggut tiga nyawa dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir menegaskan bahwa aksi yang dilakukan SJ tergolong sebagai pembunuhan berantai.

“Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai,” ujar Kapolres dalam konferensi pers, Kamis (19/6/2025).

Dijelaskan, dua korban pertama dibunuh sekitar setahun lalu dan jasadnya telah dievakuasi. Sedangkan korban ketiga, SA, dimutilasi pada Minggu (15/6/2025). Ketiga korban tewas dengan motif dan cara yang berbeda.

Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi sadis ini.

Pemeriksaan terhadap SJ dilakukan secara intensif guna mengungkap motif serta pola pembunuhan.

SJ Ternyata Kekasih Korban, Pernah Lapor ke Polisi

Fakta mengejutkan lainnya terungkap. SJ diketahui merupakan kekasih dari korban bernama Siska Oktavia, yang sebelumnya dilaporkan hilang pada Januari 2024.

Baca juga: Mutilasi di Pariaman: Nekat, Pakai Parang SJ Mutilasi Tubuh Korbannya, Ia Lakukan di Dalam Kebun

Mirisnya, SJ sendiri yang pertama kali melaporkan hilangnya Siska ke Polsek Batang Anai.

“Dia yang datang pertama ke Polsek buat laporan kehilangan. Itu yang bikin kami gak curiga,” ungkap Suji Selsya Utami (28), sepupu almarhumah Siska.

Selama proses pencarian, SJ juga terlihat aktif membantu keluarga. Bahkan SJ mengaku terakhir meninggalkan Siska di sebuah minimarket karena hendak menjemput temannya, sebelum Siska dinyatakan hilang.

“Siska sempat bilang, dia mau ambil uang dari SJ. Setelah itu, dia hilang,” tambah Suji.

Pernah Kasih Uang ke Adik Korban

SJ selama ini dikenal dekat dengan keluarga korban. Ia bekerja sebagai satpam di pabrik sekitar Padang Pariaman dan menjalin hubungan asmara dengan Siska sejak 2019.

“Saat Lebaran lalu, setelah Siska hilang, SJ masih datang ke rumah dan memberikan THR ke adik-adik Siska,” tutur Suji.

Lebih mengejutkan lagi, jasad Siska diduga dikuburkan di rumah SJ sendiri. Korban lain yang dimutilasi oleh SJ juga diketahui teman dekat Siska, bahkan sering menginap di rumah mereka.

Ibu Korban JUga Meninggal

Duka mendalam kembali menyelimuti keluarga. Ibunda Siska Oktavia meninggal dunia pada Kamis (19/6/2025) pagi, setelah mendengar kabar bahwa putrinya adalah korban mutilasi.

“Beliau pingsan di lokasi penggalian sekitar pukul 07.00 WIB. Diduga kena serangan jantung karena syok berat. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong,” ujar Suji.

Tragisnya, enam bulan sebelumnya, ayah Siska juga meninggal dunia karena stres memikirkan anaknya yang tak kunjung ditemukan.

“Ayahnya meninggal duluan karena terus memikirkan Siska. Kini ibunya menyusul,” imbuh Suji.

Siska sendiri telah dilaporkan hilang sejak Januari 2024 dan baru ditemukan lebih dari satu tahun kemudian, dalam kondisi tragis sebagai korban mutilasi.

Adakah Pelaku Lain

Polisi terus mendalami apakah SJ bertindak sendiri atau ada pihak lain yang terlibat. Barang bukti berupa parang, sepeda motor, dan pakaian korban telah diamankan.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengungkap wajah ganda seorang pelaku yang selama ini dikenal sebagai pribadi baik dan tidak mencurigakan.(*)

Berita Terkini