TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHIL - Sabtu malam, suasana Bagansiapiapi terasa jauh lebih hidup dari biasanya. Jalanan di depan Kelenteng Ing Hok King yang biasanya lengang mendadak berubah semarak yang dipenuhi tepuk tangan dan sorakan semangat warga kota.
Polsek dan Kecamatan Bangko menyelenggarakan lomba lari jalanan sebagai bagian dari perayaan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025 yang disambut warga dengan antusias.
Kerumunan di lokasi acara sudah terlihat sejak sore hari. Anak-anak kecil duduk di pundak ayah mereka, para ibu sibuk memilih jajanan dari pedagang kaki lima, sementara para peserta berlomba-lomba melakukan pemanasan.
Momentum ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi perekat sosial.
Ratusan warga yang datang itu tak hanya untuk menyaksikan pertandingan lari, tetapi juga menikmati suasana malam yang terasa lebih bersahabat dan menyenangkan.
Wakil Bupati Rokan Hilir, Jhony Charles yang hadir membuka acara terlihat senyum sumringah. Ia menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini bisa dijadikan agenda rutin.
“Kalau semeriah ini, kita adakan tiap minggu saja,” celetuk Wabup Rohil.
Kapolsek Bangko, AKP Buyung Kardinal, menjelaskan bahwa lomba ini bukan hanya soal kecepatan, tapi tentang menciptakan ruang positif bagi generasi muda.
Ia menegaskan pentingnya menjauhkan anak-anak muda dari narkoba dan balap liar melalui kegiatan yang sehat dan kompetitif.
“Kami akan agendakan lomba ini setiap bulan, sesuai pesan Bapak Wakil Bupati,” ucapnya dengan nada optimis.
Ia percaya, kegiatan kecil seperti ini bisa membawa dampak besar untuk masyarakat.
Camat Bangko, Aspri Mulya, yang turut hadir menyampaikan bahwa acara ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai kalangan.
“Ini bukan soal siapa yang menang, tapi tentang membangun semangat positif di tengah masyarakat,” katanya.
Lomba lari jalanan malam hari ini menjadi angin segar bagi kota kecil yang haus akan hiburan rakyat. Tak hanya itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi pelaku UMKM yang menggelar dagangan di sepanjang jalur perlombaan.
Aroma jajanan seperti sate, jagung bakar memenuhi udara. Suara obrolan santai di antara warga seolah memperkuat makna kebersamaan yang tercipta malam itu.
Para pelari terlihat antusias. Meski beberapa datang hanya dengan perlengkapan seadanya, mereka tetap penuh semangat.
Wajah-wajah penuh keringat berganti dengan senyuman lebar saat menyentuh garis akhir.