DPRD Pekanbaru

Warga Protes Tiang Pancang Tol Lingkar Pekanbaru Tutupi Akses Jalan Pemuda Ujung, Ini Kata DPRD

Penulis: Syafruddin Mirohi
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSES - Warga bersama Anggota DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH, saat melihat akes Jalan Pemuda Ujung, bakal menutup akses lintasan, karena tiang Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, Jumat siang (4/7/2025).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga Jalan Pemuda Ujung, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, memprotes pembangunan tiang jalan tol Lingkar Pekanbaru Rengat, yang berlokasi di Jalan Riau Ujung.

Sebab, akibat tiang tol yang dibangun hanya berjarak sekitar 5 meter itu, bakal menutup akses jalan lintasan masyarakat sehari-hari.

Saat ditemui Tribunpekanbaru.com, Jumat siang (4/7/2025) di lokasi, warga menyatakan keberatannya.

Apalagi nanti kalau tol sudah beroperasi, dipastikan di kiri-kanan tol akan dipagari pihak kontraktor.

"Jalan Pemuda ujung ini awalnya lurus. Tapi sejak ditanam tiang tol, sehingga posisi jalan Pemuda hari ini tidak lurus lagi. Termasuk juga mobil truk kemungkinan besar tidak bisa lewat lagi. Apalagi tol-nya rendah," kata Sudarmaji, warga Jalan Pemuda Ujung.

Sebelum pembangunan tiang, lanjut Pakde-sapaan akrab Sudarmaji, masyarakat sudah menyampaikan kepada kontraktor PT HKI, untuk diminta menggeser tiang pancangnya.

Sehingga tidak berada di tengah jalan. Tapi nyatanya, sampai hari ini juga, tidak dilakukan sesuai yang diminta warga

"Sekarang semuanya sudah di cor bagaimana lagi mau digeser. Ada tiga baris dengan 10 tiang masing-masing di PS 173, 174 dan 175. Ini kita kesalkan dengan kontraktor seenaknya saja. Padahal warga sudah komplain," akunya.

Selain masalah pemasangan tiang, ternyata pekerja kontraktor juga sempat mengorek jalan di sisinya, untuk kepentingan pembangunan proyek.

Akibatnya, jalan pasir batu (sirtu) tersebut jadi turun. Jika hujan lebat mengguyur, maka kawasan dan jalan menjadi banjir.

"Harapan kita, jalan ini jangan dikorek lagi. Kita minta tolong kepada pihak tol, untuk meninggikan lagi jalan masyarakat. Kalau jalan yang sudah dibangun itu tanahnya dikorek lagi, warga alami banjir sampai di atas lutut. Dulu daerah sini sebelum ada tol, tidak banjir. Setelah ada tol jadi banjir," terangnya.

Atas persoalan ini, pihak kontraktor akhirnya mengembalikan jalan yang dikorek. Namun tidak setinggi yang lama. Masyarakat meminta diperbaiki lagi lebih tinggi.

Anggota DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH, langsung turun melihat pasti keluhan masyarakat ini.

Politisi senior PDI-P ini menjelaskan, bahwa sebenarnya jalan ini adalah Jalan Pemuda dengan lebar 6 meter. Komplain masyarakat juga sudah lama.

"Kenapa tiang ini berada di tengah jalan, karena ada 3 tiang di atas Jalan Pemuda ini. Ke depannya Jalan Pemuda ini sangat panjang mulai dari Arengka 2 sampai tembus ke KM 11 Garuda Sakti," paparnya.

Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru ini juga mengaku heran, dengan perencanaan pembangunan tiang tol Lingkar Pekanbaru tersebut.

Bahkan dia mempertanyakan kenapa saat pembangunan tol, tiang pancangnya dibuat di tengah jalan. Sehingga jika nanti dilakukan pengembangan jalan, tentu Jalan Pemuda ini haru melewati kolong jembatan.

Sementara ketinggiannya hanya 3 meter. Akibat proyek tol ini, Jalan Pemuda ini bisa terputus.

"Hari ini masyarakat komplain, namun pihak tol tetap menyambung pengerjaannya. Kita protes sebagai warga di sini, kenapa Jalan Pemuda ini bisa terputus,"  tegasnya.

Lebih lanjut disebut, bahwa masyarakat meminta pihak tol dapat memberikan penjelasan komprehensif. Jalan Pemuda ini sudah puluhan tahun ada, dan ini merupakan hibah dari warga," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).  

Berita Terkini