TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau belum ada terdeteksi hampir dua pekan ini, seiring dengan hotspot yang minim.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Zulfan M.Si, firespot dan hotspot yang minim dipengaruhi besar oleh curah hujan yang mulai meningkat.
Hujan dengan intensitas ringan, sedang, dan lebat berpotensi turun setiap hari.
"Hujan yang turun dipengaruhi oleh Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC dari BNPB dan provinsi. Sampai saat ini masih aman Karhutla," tutur Zulfan kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (15/8/2025).
Ia menyampaikan, kemarau diperkirakan masih berlangsung sampai Bulan September, tetapi curah hujan masih tetap ada atau biasa disebut kemarau basah.
Sehingga peluang munculnya titik panas dan titik api lebih rendah dibanding kemarau kering.
Baca juga: Baru Perdana Digelar, Lomba Pacu Sampan di Embung Bhakti Praja Meriahkan Kemerdekaan RI di Pelalawan
Dijelaskannya, kasus Karhutla di Pelalawan tahun 2025 tergolong masih lebih rendah dibanding 2024 lalu.
Dari 12 kecamatan di Pelalawan, sebanyak 7 kecamatan masih nihil kasus Karhutla mulai Bulan Januari sampai Agustus ini.
Di antaranya Kecamatan Bandar Seikijang, Langgam, Ukui, Pangkalan Lesung, Kerumutan, Bunut, dan Bandar Petalangan.
"Kasus Karhutla masih terjadi di 5 kecamatan, sedangkan 7 lagi sampai saat masih zero Karhutla," tambah Zulfan.
Jumlah lahan yang telah hangus terbakar di Pelalawan mencapai 124,5 hektare.
Lahan mineral dan gambut yang gosong akibat api Karhutla terjadi selama periode Bukan Januari sampai Agustus ini yang tersebar di 5 kecamatan.
Baca juga: Tampil di Upacara Detik-detik Proklamasi, Ini Jadwal Gladi Bersih & Pengukuhan Paskibraka Pelalawan
Kasus terbanyak di Kecamatan Teluk Meranti dengan luas 89,5 hektare.
Di antaranya di Desa Kuala Panduk 50 hektare dan selebihnya di Desa Pulau Muda.
Kemudian di Kecamatan Kuala Kampar seluas 14,5 hektare lahan yang dilalap api.
Di antaranya Desa Teluk Beringin 9 hektare, Desa Tanjung Sum 0,5 hektare, dan Desa Teluk Bakau 5 hektare.
Sedangkan di Kecamatan Pangkalan Kerinci ada 12 hektare lahan yang gosong terbakar.
Dengan rincian di Kelurahan Pangkalan Timur 5,5 hektare, Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota 5 hektare, dan Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat 1,5 hektare.
Di Kecamatan Pangkalan Kuras seluas 5,5 hektare lahan telah dilalap api.
Yakni 1,5 hektare di Kelurahan Sorek Satu dan asa 4 hektare di Desa Kesuma.
Terakhir di Kecamatan Pelalawan tepatnya di Desa Sungai Ara ada 3 hektare yang terbakar.
"Kita berdoa aman sampai akhir tahun. Artinya jauh berkurang nanti dari tahun lalu," pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)