TRIBUNPEKANBARU.COM -- Dwi Hartono, seorang motivator dan pengusaha yang ditangkap kasus pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Ilham Pradipta ini ternyata begitu licik.
Diketahui salah satu perusahaan milik Dwi Hartono bergerak di bidang aplikasi bimbingan belajar (bimbel) online.
Ia pernah menjadi tersangka dalam kasus pemalsuan ijazah dan nilai untuk memasukkan lima mahasiswa di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Dilansir dari artikel yang tayang di Kompas.com pada 20 Juni 2012, Dwi Hartono ditetapkan jadi tersangka usai memasukkan mahasiswa FK Unissula angkatan 2004.
Ia melakukan manipulasi nilai mata pelajaran IPA lima mahasiswa agar bisa masuk ke FK serta menjadi joki saat ujian masuk.
Dwi Hartono mengaku melancarkan aksinya sejak 2006.
Ia melakukan kecurangan itu melalui sebuah lembaga bimbingan belajar dengan tarif masuk Rp 50 juta hingga hampir Rp 1 miliar.
Tim marketing bimbel pun diberi imbalan Rp 5 juta hingga Rp10 juta per orang.
Pendidikan Mentereng
Dwi Hartono kerap memamerkan pendidikannya yang bergengsi.
Ia diterima di program Magister Administrasi Bisnis (MBA) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bahkan, ia pernah sesumbar mengambil tiga jurusan S2 sekaligus, dengan target melanjutkan hingga doktoral, bahkan profesor.
“Per 2024 ini saya ambil S2 langsung tiga jurusan guys. Rencananya sampai S3 syukur bisa profesor, hahaha,” tulisnya di Instagram.
Dengan latar belakang bisnis, pendidikan, hingga kekayaan yang mentereng, kejatuhan DW sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan membuat publik terkejut. Sosok yang selama ini dikenal dermawan, ternyata menyimpan sisi gelap yang berujung maut.
Pernah Bermitra dengan Hotman Paris
Dwi Hartono dan Hotman Paris dikenal karena kemitraan mereka dalam memberikan dukungan finansial dan pendidikan kepada korban penyekapan dan rudapaksa di Lampung Utara pada awal 2024.
Dwi Hartono menanggung biaya pendidikan korban hingga tingkat S2 melalui beasiswa yang didukung oleh Hotman Paris.
Dwi Hartono memberikan beasiswa pendidikan pada NA, siswi SMP yang merupakan korban rudapaksa dan penyekapan di Kabupaten Lampung Utara.
NA disekap selama tiga hari oleh kawanan pelaku yang berjumlah 10 orang.
Bersama pengacara ternama Hotman Paris, Dwi Hartono memberi pernyataan dan kesiapan menyalurkan beasiswa bagi korban sampai ia menempuh jenjang pendidikan tinggi S1 dan S2.
“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” ujar Dwi Hartono saat menggelar konferensi pers di Restoran Hotmen.
Dukungan moril dan materil berupa beasiswa pendidikan ini, menurut Dwi, diyakini mampu menjadi bekal bagi korban untuk meniti masa depan.
“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100 persen menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” imbuh pengusaha yang tinggal di Cibubur ini.
Sempat Viral Punya Helikopter
Dwi Hartono merupakan pria kelahiran Rimbo Bujang, Jambi, dan tinggal di kompleks elite Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor. Ia dikenal memiliki lebih dari satu perusahaan, antara lain PT Hartono Mandiri Makmur (software development) dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia dengan produk populer Guruku.com, platform pendidikan nonformal.
Kantor perusahaannya bahkan berada di rumah pribadinya.
Selain itu, Dwi Hartono juga aktif sebagai motivator bisnis dengan kanal YouTube berisi konten inspirasi yang sudah diikuti lebih dari 169 ribu subscriber.
Namanya sempat mencuri perhatian publik pada 2024.
Bersama pengacara Hotman Paris, Dwi Hartono memberikan beasiswa penuh hingga jenjang S2 bagi korban kasus pemerkosaan dan penyekapan di Lampung.
Tak hanya itu, Dwi Hartono juga mengaku membeli satu unit helikopter senilai Rp20 miliar, lengkap dengan helipad pribadi di kampung halamannya, Rimbo Bujang, Jambi.
Alasannya sederhana, mempermudah akses pulang kampung.
“Rimbo Bujang itu penuh kenangan. Dengan helipad, saya bisa pulang lebih cepat,” ujarnya kala itu.
4 Pelaku Ditangkap
Penangkapan Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.
Dirinya ditangkap bersama dengan YJ dan AA tanpa perlawanan.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.
Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).
"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.
Sebelumnya polisi juga telah menangkap 4 pelaku penculikan Ilham Pradipta.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy mengatakan, empat pelaku itu masing-masing berinisal AT, RS, RAH, dan RW.
Tiga orang awal ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Sementara nama terakhir ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dwi Hartono Dikenal Sebagai Pengusaha
Dwi Hartono atau dikenal Klan Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha.
Dirinya memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono, pun dengan TikTok dan Youtube.
Dalam setiap bio nya, Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-Commerce, fashion dan skin care.
Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat Sumatera Selatan.
Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.
Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).
Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.
Dwi Hartono Dikenal Sebagai Motivator
Tak hanya itu, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator.
Terlihat di akun YouTube dirinya Klan Hartono.
Tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.
Punya 20 Lebih Handphone
Dalam interogasinya, Hartono ternyata memiliki banyak handphone.
"Mana, mana HP-nya mana. HP apa ? Cepet kamu jangan berlama-lama," kata polisi dikutip dari Youtube Jacklyn Choppers.
"Iya bang, iya bang," jawab pelaku.
"Bentar Dan (Komandan) saya ambil dulu. HP-nya 20 lebih, banyak banget," katanya.
"Handphonenya berapa ?" tanya Jacklyn Chopper.
"Banyak, 20 lebih," jawab polisi.
Punya Rumah Mewah di Bogor
Berdasarkan informasi yang beredar, Dwi Hartono dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Kediaman pribadi Dwi Hartono disebut berada di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9, mengutip TribunnewsBogor.com.
Rumah tersebut berada di pinggir jalan yang menjadi akses utama.
Kedua bangunan mewah dengan cat putih tersebut nampak sepi dari aktivitas.
Pagar berwarna emas yang tinggi tertutup rapat dengan lampu yang dibiarkan menyala meski di siang hari.
Menurut salah satu petugas keamanan yang ditemui sekitar lokasi, bangunan tersebut saat ini dalam keadaan kosong.
Namun petugas keamanan perumahan mengaku tidak tahu sejak kapan bangunan tersebut dikosongkan.
"Udah kosong. Regu saya ini baru masuk hari ini, gak tau juga (kosong sejak kapan)," ujarnya.
Ditangkap Tanpa Perlawanan
Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya ditangkap tanpa perlawanan.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.
Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).
"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, dikutip TribunnewsBogor.com.
Tiga orang awal, yaitu AT, RS, RAH, ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Sementara, RW, ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dwi Hartono atau dikenal Klan Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha.
Dirinya memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono, pun dengan TikTok dan Youtube.
Dalam setiap bio-nya, Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care, masih dari TribunnewsBogor.com.
Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat, Sumatera Selatan.
Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.
Hartono merintis karier dari membuat warung internet (warnet), rental game online, play station, coffee shop, sampai warung tegal (warteg).
Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.
Tak hanya itu, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator.
Terlihat di akun YouTube dirinya Klan Hartono, tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.
( Tribunpekanbaru.com / Bangka )