Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan

Selengkapnya tersaji Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan

Tribunpekanbaru.com
Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 132 Kurikulum Merdeka: Pengayaan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kami menyajikan Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan, disini.

Kali ini, kami sajikan pembahasan Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan yang bisa jadi teman belajar kamu di rumah.

Artikel ini dirancang khusus untuk membantu kamu memahami materi secara lebih mudah dan menyenangkan.

Dengan membaca dan berlatih soal, kamu bisa lebih percaya diri menghadapi ulangan atau tugas dari guru.

Semua Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan disusun agar sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum terbaru.

Jangan khawatir jika ada soal yang terasa sulit—kami lengkapi dengan kunci jawaban serta penjelasan singkat.

Tujuan utama dari artikel ini adalah membantu kamu belajar secara mandiri tanpa merasa terbebani.

Yuk, manfaatkan Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan ini sebagai bahan latihan harianmu.

Selamat belajar dan semoga Soal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 132 Dilengkapi Kunci Jawaban, Soal Pengayaan ini bisa jadi solusi cerdas untuk meningkatkan pemahamanmu!

Apa yang menyebabkan terjadinya peralihan dari pemerintahan Orde Lama kepada Orde Baru pada sekitar tahun 1966?

Jawaban:

Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1966 disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain meliputi:

1. Ketidakstabilan Politik dan Ekonomi

Pada masa akhir pemerintahan Orde Lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, Indonesia mengalami ketidakstabilan politik yang sangat parah.

 Krisis ekonomi juga melanda negara ini, dengan inflasi yang tinggi dan kesulitan pangan yang meluas. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat.

2. Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKID

Peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 menjadi pemicu utama peralihan kekuasaan. 

Gerakan ini dituduh sebagai upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), yang mengakibatkan pembunuhan beberapa jenderal TNI Angkatan Darat. 

Setelah peristiwa ini, keadaan politik semakin tidak terkendali, dan militer, di bawah pimpinan Jenderal Soeharto, mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi.

3. Keterlibatan Militer

Militer, khususnya TNI Angkatan Darat, memainkan peran penting dalam peralihan kekuasaan. 

Jenderal Soeharto mengambil alih kendali keamanan dan stabilitas nasional setelah G30S/PKI, dan secara bertahap kekuasaannya semakin menguat. 

Dukungan masyarakat dan sejumlah politisi juga mengarah kepada militer untuk memulihkan ketertiban.

4. Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)

Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberikan kewenangan kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mengendalikan situasi negara. 

Supersemar menjadi landasan legal bagi Soeharto untuk mengambil alih pemerintahan.

5. Turunnya Dukungan Terhadap Soekarno

Dukungan terhadap Presiden Soekarno mulai menurun drastis akibat ketidakmampuannya mengatasi krisis politik dan ekonomi. 

Selain itu, kebijakan-kebijakan Soekarno yang pro-PKI dan revolusioner juga menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat dan militer.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved