Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok

Berikut ini adalah Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok

Tribunpekanbaru.com
Ilustrasi - Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut ini Soal dan Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok.

Riset kelompok adalah bagian penting dalam pembelajaran IPS karena melatih kerja sama dan kemampuan berpikir kritis.

Untuk mendukung proses itu, kami sajikan Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok yang bisa dijadikan referensi belajar.

Jawaban disusun berdasarkan materi yang ada dalam buku teks resmi Kurikulum Merdeka.

Dengan bantuan artikel ini, siswa diharapkan lebih mudah memahami isi aktivitas dan menyusun laporan secara runtut.

Baca juga: Kunci Jawaban Halaman 133 IPS Kelas 9 Kurikulum Merdeka Pengayaan: Penyebab Hatta Mengundurkan Diri?

Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok ini juga dapat membantu guru dalam memberikan arahan yang tepat kepada siswanya.

Semua jawaban disajikan dengan bahasa yang sederhana agar bisa dipahami tanpa harus bingung.

Tujuan utamanya tentu untuk membantu proses pembelajaran jadi lebih efisien dan menyenangkan.

Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok cocok digunakan sebagai bahan diskusi kelompok maupun tugas individu.

Semoga Kunci Jawaban Halaman 139 IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 1A Riset Kelompok ini bisa jadi pendamping belajar yang bermanfaat untuk semua.

Lembar Aktivitas 1A

Riset Kelompok

Gotong Royong

Pada buku: Gambar 3.8 Perangko Perayaan Ganefo di Indonesia

Pembangunan pada masa Sukarno tidak bisa dilepaskan dari Politik Mercusuar yang dijalankan oleh Presiden Sukarno seiring dimulainya periode Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959. 

Politik Mercusuar adalah politik luar negeri yang fokus pada keterlibatan dalam percaturan politik dunia untuk menjalankan agenda ter- tentu. 

Presiden Sukarno menggunakan Politik Mercusuar untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar yang mampu memimpin negara-negara berkembang untuk meng- hadapi kekuatan negara industri maju. 

Politik Mercusuar Sukarno kemudian mendorong dilakukannya pembangunan besar-besaran dalam bidang infrastruktur untuk mendukung berbagai agenda tersebut.

Carilah informasi mengenai proyek pembangunan infrastruktur apa saja yang dilakukan dalam rangka menjalankan Politik Mercusuar Presiden Sukarno, lalu pilih dan tuliskan 2 proyek pembangunan beserta keterangan tujuan dibangunnya infrastruktur tersebut.

Jawaban:
1. Pembangunan Monumen Nasional (Monas)

Keterangan:

Monumen Nasional atau Monas, adalah salah satu proyek pembangunan paling simbolis dari era Sukarno. Pembangunan Monas dimulai pada tahun 1960 dan selesai pada tahun 1975. Monumen ini terletak di pusat Jakarta dan berdiri setinggi 132 meter. Monas dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dan sebagai simbol persatuan dan kebanggaan nasional.

Tujuan Pembangunan:

- Simbol Nasionalisme: Monas berfungsi sebagai simbol kemerdekaan dan kebanggaan bangsa Indonesia. Struktur ini dirancang untuk memperkuat rasa persatuan dan identitas nasional di tengah-tengah proses pembangunan negara yang masih awal.

- Tanda Kebangkitan Nasional: Monumen ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka dan berdaulat, serta berkomitmen untuk memajukan dan memperkuat posisinya di panggung internasional.

2. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok

Keterangan:

Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan utama di Jakarta dan salah satu proyek infrastruktur vital yang dikembangkan selama era Sukarno. Proyek pengembangan pelabuhan ini dimulai pada akhir tahun 1950-an dan berlanjut hingga tahun 1960-an. Pelabuhan ini dirancang untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan utama di Indonesia.

Tujuan Pembangunan:

- Pengembangan Ekonomi: Pembangunan Tanjung Priok bertujuan untuk meningkatkan

kapasitas logistik dan perdagangan Indonesia. Sebagai pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, Tanjung Priok memainkan peran krusial dalam mendukung ekspor dan impor barang serta pertumbuhan ekonomi nasional.

- Peningkatan Konektivitas: Dengan mengembangkan infrastruktur pelabuhan yang modern, Sukarno ingin memastikan bahwa Indonesia dapat terhubung lebih baik dengan pasar internasional, yang mendukung posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang signifikan dan berpengaruh di kawasan.

Kedua proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai simbol dari ambisi politik dan ekonomi Indonesia dalam periode awal kemerdekaan, mencerminkan aspirasi Sukarno untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dan berwibawa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved