Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Soal Evaluasi Bab 7 Kreasi Makanan dan Minuman Melayu Riau BMR Kelas 9 SMP/MTs dan Kunci Jawaban

Berikut ini adalah Soal Evaluasi Bab 7 Kreasi Makanan dan Minuman Melayu Riau BMR Kelas 9 SMP/MTs dan Kunci Jawaban

Tribunpekanbaru.com
Kunci Jawaban BMR Kelas 9 SMP/MTs Bab 7, SOAL Tentang Kreasi Makanan dan Minuman Melayu Riau 

2. Makanan tidak boleh dilangkahi, diduduki, dipijak, diludah, dan perlakuan yang tidak layak lainnya. Bila perlakuan tersebut dilakukan, maka kepada pelakunya dianggap….
a. durhaka  
b. takabur 
c. penyayang
d. kejam

Jawaban: b. takabur

Pembahasan:
Menjaga kebaikan dalam makan, sikap orang Melayu terhadap makanan juga diatur sesuai ketentuan. Makanan tidak boleh dilangkahi, diduduki, dipijak, diludah, dan perlakuan yang tidak layak lainnya. Bila perlakuan tersebut dilakukan, maka kepada pelakunya dianggap takabur. Bila dihidangkan, maka orang enggan memakan makanan yang tidak diperlakukan secara tidak baik. Dari cara memperlakukan makanan seperti demikian, kamu diharapkan mengukuhkan jati diri sebagai orang Melayu atau suku bangsa lain yang memelayukan diri karena tinggal di tanah Melayu. 

3. Modifikasi dapat dimaknai sebagai upaya, proses, tindakan untuk membuat perubahan. Perubahan yang nyata bila modifikasi dilakukan pada makanan ialah…
a. bentuk dan rasa
b. jumlah masakannya
c. tempat memasaknya
d. harga jualnya

Jawaban: a. bentuk dan rasa

Pembahasan: 
Modifikasi dapat dimaknai sebagai upaya, proses, tindakan untuk membuat perubahan. Modifikasi makanan khas daerah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan dari bentuk dan rasa aslinya. Modifikasi rasa biasanya dilakukan dengan cara mengganti satu atau beberapa bahan makanan sehingga rasa berubah. Dalam hal bentuk, modifikasi dilakukan biasanya menampilkan bentuk yang lebih variatif. Memodifikasi dilakukan bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual yang lebih. Kecenderungan sebagian masyarakat saat ini yang lebih menyukai makanan impor dari pada makanan tempatan. Maka dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing di pasar.

4. Modifikasi proses memasak dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur makanan yang berbeda dengan aslinya. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan…
a. warna agar lebih menarik
b. meningkatkan cita rasa
c. efisien waktu memasak
d. keawetan serta higienis makanan

Jawaban: d. keawetan serta higienis makanan

Pembahasan:
Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur yang berbeda dengan aslinya serta untuk meningkatkan keawetan serta higienis makanan. Dalam hal modifikasi tampilan, dapat dilakukan dengan acuan atau media yang digunakan untuk membentuk, penambahan hiasan, dan pengemasan. 

5. Memodifikasi dapat dilakukan untuk memperkaya varian makanan tersebut. Ada empat tujuan modifikasi pada pembuatan makanan, kecuali… 
a. menambah cita rasa dan aroma
b. memperindah bentuk tampilannya 
c. memperpanjang masa awetnya
d. menghemat bahan

Jawaban: d. menghemat bahan

Pembahasan:
1. Memberikan variasi rasa dari rasa aslinya
Modifikasi untuk memberi variasi rasa ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mengganti bahan utama pembuatan suatu makanan atau mungkin menambah bahan lain sebagai pembeda dengan yang aslinya. Misalnya makanan sup, bila daging diganti dengan ikan, tentu akan berbeda rasa antara keduanya. Selain dari bahan, mungkin dapat dilakukan dengan cara mengganti teknik memasaknya. Misalnya seperti mi sagu yang biasa dimasak dengan cara goreng dan rebus, dapat diganti cara memasaknya dengan teknik panggang.

2. Mengubah atau memperkaya variasi bentuk
Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat bentuk yang berbeda dengan aslinya. Misalnya bentuk bolu kemojo yang biasanya berbentuk bulat berlekuk lima atau tujuh, diganti dengan bentuk bintang atau bentuk kelopak-kelopak bunga. Dalam hal warna misalnya, mungkin dapat diganti dari warna hijau dengan warna kuning, merah, atau coklat.

3. Memperpanjang usia makanan agar lebih tahan lama
Cara memperpanjang usia makanan biasanya dilakukan dengan cara menambahkan bahan seperti asam sitrat, garam, gula, atau dengan fermentasi, pengasaman, pengasinan, serta pemanisan.

4. memperbaiki nilai higienis dan kemasannya
Mempertahankan nilai higienis dan pengemasan makanan adalah cara untuk mendapatkan kepercayaan pasar. Bila produksi dilakukan dengan baik, bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan, maka keberadaan produk akan dicari konsumen.  Dari kepercayaan pasar tersebut, maka berdampak pula pada peningkatan pendapatan dan industri makanan tersebut akan terus berkembang.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved