Arti Kata

Arti Kata Totaliter dan Arti Negara Totaliter, Karakteristik, Ciri-ciri, Hubungan dengan Soekarno

arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik dan ciri-ciri hingga hubungan totaliter dengan Soekarno

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunpekanbaru.com/Nolpitos Hendri
ILUSTRASI ARTI KATA : Arti Kata Totaliter dan Arti Negara Totaliter, Karakteristik, Ciri-ciri, Hubungan dengan Soekarno. Penjelasan arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik utama negara totaliter dan ciri-ciri negara totaliter hingga hubungan totaliter dengan Soekarno dan contoh negara yang totaliter serta perbedaan totaliter dengan otoriter termasuk arti totaliter dalam Bahasa Gaul dan arti totaliter dalam hubungan asmara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut penjelasan arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik utama negara totaliter dan ciri-ciri negara totaliter hingga hubungan totaliter dengan Soekarno dan contoh negara yang totaliter serta perbedaan totaliter dengan otoriter termasuk arti totaliter dalam Bahasa Gaul dan arti totaliter dalam hubungan asmara .

Viral di media sosial TikTok sebuah video yang memperdengarkan suara Kahar Muzakkar saat berpidato.

Dalam pidatonya itu, Kahar Muzakkar menyebut predisen Indonesia yang saat itu yakni Soekarno menjalankan pemerintah yang totaliter. Klik di SINI untuk menonton videonya.  

Baca juga: Arti Radikal Break dan Karakteristik, Pemicu, Dampak, Contoh serta Arti Radical Break Kekuasaan

A. Arti Kata Totaliter dan Arti Negara Totaliter

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata totaliter atau totaliter artinya adalah bersangkutan dengan pemerintahan yang menindas hak pribadi dan mengawasi segala aspek kehidupan warganya

Menurut istilah, arti kata totaliter atau totaliter artinya adalah sistem pemerintahan yang menindas hak-hak pribadi dan mengawasi seluruh aspek kehidupan warga negaranya.

Dalam negara totaliter, negara menggunakan semua sumber daya, baik manusia maupun benda, untuk kepentingan negara.

Negara mengendalikan seluruh aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik warganya.

Sedangkan arti negara totaliter adalah sistem politik ketika negara memegang kendali absolut atas semua aspek kehidupan publik dan pribadi warga negaranya.

Pemerintah tidak hanya mengendalikan politik dan ekonomi, tetapi juga pikiran, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama negara totaliter :

1. Ideologi Tunggal: Negara memiliki ideologi resmi yang harus diyakini dan diikuti oleh semua warga negara. Ideologi ini seringkali dipaksakan melalui propaganda dan indoktrinasi.

2. Partai Tunggal: Kekuasaan dipegang oleh satu partai politik yang tidak mentolerir oposisi. Partai ini mengendalikan semua lembaga negara dan organisasi masyarakat.

3. Pemimpin Karismatik: Biasanya ada seorang pemimpin yang sangat dipuja dan dianggap sebagai simbol negara. Pemimpin ini seringkali memiliki kekuasaan mutlak dan tidak bertanggung jawab kepada siapa pun.

4. Kontrol Ekonomi: Negara mengendalikan sebagian besar atau seluruh aspek ekonomi, termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi.

5. Represi Politik: Negara menggunakan kekerasan, teror, dan pengawasan untuk menekan oposisi dan memastikan kepatuhan warga negara. Kebebasan sipil seperti kebebasan berbicara, berkumpul, dan berpendapat sangat dibatasi atau dilarang sama sekali.

6. Propaganda dan Sensor: Negara menggunakan media massa untuk menyebarkan propaganda dan mengendalikan informasi yang tersedia bagi masyarakat. Sensor dilakukan untuk mencegah kritik dan pandangan yang bertentangan dengan ideologi negara.

7. Militerisme: Negara seringkali menekankan kekuatan militer dan siap menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya.

B. Ciri-ciri Negara Totaliter

1. Represi Politik yang Kuat: Oposisi dilarang dan kebebasan individu sangat dibatasi.

2. Tidak Ada Demokrasi: Pemilihan umum yang curang atau ditiadakan.

3. Pengagungan Individu: Pemimpin diagung-agungkan secara berlebihan.

4. Kontrol Ekonomi Absolut: Negara mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi.

5. Penyensoran Masif: Informasi dikontrol ketat oleh negara.

6. Pengintaian Massal: Kehidupan pribadi warga diawasi secara ketat.

7. Terbatasnya Kebebasan Bergerak: Warga negara sulit untuk bepergian, termasuk ke luar negeri.

8. Penggunaan Terorisme sebagai Alat Negara: Negara menggunakan kekerasan untuk mengendalikan warga.

C. Perbedaan Totaliter dengan Otoriter

Totaliterisme berbeda dengan otoriterisme.

Dalam rezim otoriter, kekuasaan dipegang oleh seorang diktator, komite, junta militer, atau kelompok elite politik yang memonopoli kekuasaan politik.

Sementara dalam totaliterisme, negara mengontrol hampir semua aspek kehidupan publik dan pribadi warga negaranya.

Contoh Rezim Totaliter

Beberapa contoh pemimpin yang sering disebut memimpin rezim totaliter adalah Joseph Stalin (Uni Soviet), Adolf Hitler (Jerman), Mao Zedong (Tiongkok), Benito Mussolini (Italia), dan Kim Il-sung (Korea Utara).

D. Hubungan Totaliter dengan Soekarno

Hubungan totaliter dengan Soekarno merupakan isu yang kompleks dan diperdebatkan.

Beberapa pihak menuduh Soekarno memiliki kecenderungan ke arah pemerintahan totaliter, sementara yang lain membantahnya.

Berikut adalah poin-poin yang perlu dipertimbangkan:

1. Argumen yang Mendukung Tuduhan Totaliter:

- Konsep Demokrasi Terpimpin: Soekarno memperkenalkan konsep Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959, yang secara signifikan membatasi peran partai politik dan memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada presiden. Sistem ini dianggap mengurangi kebebasan berpendapat dan berorganisasi, yang merupakan ciri khas negara totaliter.

- Pembubaran Konstituante: Pada tahun 1959, Soekarno membubarkan Konstituante yang bertugas menyusun undang-undang dasar baru. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip demokrasi dan menunjukkan kecenderungan untuk memusatkan kekuasaan di tangannya.

- Pembentukan Kabinet Kerja: Soekarno membentuk Kabinet Kerja yang beranggotakan orang-orang yang setia kepadanya. Hal ini mengurangi peran parlemen dan memperkuat kontrol presiden atas pemerintahan.

- Propaganda dan Kultus Individu: Soekarno membangun citra dirinya sebagai pemimpin yang karismatik dan diagung-agungkan. Propaganda digunakan secara luas untuk mempromosikan ideologi dan kebijakannya. Hal ini menciptakan kultus individu di sekeliling Soekarno, yang merupakan ciri khas negara totaliter.

- Pembatasan Kebebasan Pers dan Berpendapat: Pada masa Demokrasi Terpimpin, kebebasan pers dan berpendapat sangat dibatasi. Media massa dikontrol ketat oleh pemerintah, dan orang-orang yang mengkritik Soekarno atau kebijakannya dapat ditangkap dan dipenjara.

2. Argumen yang Menentang Tuduhan Totaliter:

- Nasionalisme dan Anti-Imperialisme: Soekarno adalah tokoh nasionalis yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan melawan imperialisme. Ia berusaha membangun persatuan nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

- Ideologi Pancasila: Soekarno adalah penggagas ideologi Pancasila, yang menekankan pada persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. Pancasila dianggap sebagai ideologi yang inklusif dan tidak totaliter.

- Dukungan Rakyat: Soekarno memiliki dukungan yang luas dari rakyat Indonesia. Ia dianggap sebagai bapak bangsa dan pemimpin yang karismatik.

- Konteks Sejarah: Kebijakan-kebijakan Soekarno perlu dilihat dalam konteks sejarah pada saat itu. Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah, seperti instabilitas politik, ekonomi yang buruk, dan ancaman disintegrasi bangsa. Soekarno berpendapat bahwa Demokrasi Terpimpin diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

3. Kesimpulan:

Meskipun Soekarno melakukan beberapa tindakan yang otoriter dan membatasi kebebasan individu, sulit untuk mengatakan bahwa ia sepenuhnya seorang pemimpin totaliter.

Kebijakan-kebijakannya juga didorong oleh semangat nasionalisme dan keinginan untuk membangun persatuan bangsa.

Tuduhan totaliter terhadap Soekarno masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan pengamat politik.

E. Contoh Negara yang Totaliter

Negara totaliter adalah negara yang pemerintahannya berusaha mengontrol hampir semua aspek kehidupan publik dan pribadi warga negaranya.

Negara-negara ini seringkali ditandai dengan represi politik yang kuat, tidak adanya demokrasi, propaganda yang meluas, pengawasan massal, dan kontrol absolut atas ekonomi.

Berikut adalah beberapa contoh negara yang dianggap totaliter dalam sejarah:

1. Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler adalah contoh klasik negara totaliter. Nazi mengendalikan semua aspek kehidupan, dari ekonomi hingga media, dan menggunakan teror dan propaganda untuk mempertahankan kekuasaan.

2. Uni Soviet di bawah Joseph Stalin juga merupakan negara totaliter. Pemerintah Soviet mengendalikan ekonomi, menekan oposisi politik, dan melakukan pengawasan massal terhadap warga negaranya.

3. Korea Utara sering dianggap sebagai contoh negara totaliter yang masih bertahan hingga kini. Pemerintah Korea Utara memiliki kontrol yang ketat atas semua aspek kehidupan, dan kebebasan individu sangat dibatasi.

4. Republik Rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok juga sering dianggap memiliki karakteristik totalitarianisme. Partai Komunis Tiongkok mengontrol sistem politik dan ekonomi negara, serta membatasi kebebasan berekspresi dan berorganisasi.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua negara otoriter adalah totaliter.

Totaliterisme adalah bentuk ekstrem dari otoritarianisme yang berupaya mendominasi secara total seluruh aspek kehidupan masyarakat.

F. Arti Totaliter dalam Bahasa Gaul

Sedangkan arti totaliter dalam Bahasa Gaul adalah sistem pemerintahan yang menindas hak-hak pribadi dan mengawasi seluruh aspek kehidupan warga negara.

Namun, dalam konteks percakapan sehari-hari atau informal, penggunaan kata ini bisa jadi lebih fleksibel dan tidak selalu merujuk pada sistem politik suatu negara.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penggunaan "totaliter" dalam bahasa gaul:

1. Menggambarkan sikap atau perilaku seseorang: Misalnya, "Dia itu pacar totaliter, semua-muanya diatur." Dalam hal ini, "totaliter" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat mengontrol dan mengatur kehidupan orang lain.

2. Menyindir situasi yang terlalu ketat atau kaku: Contohnya, "Peraturan di kantor ini totaliter banget, nggak boleh ini, nggak boleh itu." Di sini, "totaliter" digunakan untuk mengkritik aturan yang terlalu ketat dan membatasi kebebasan.

3. Sebagai hiperbola atau lelucon: Kadang-kadang, kata "totaliter" digunakan secara berlebihan untuk efek lucu atau menekankan suatu hal. Misalnya, "Duh, diet gue totaliter banget, nggak boleh makan nasi sama sekali!"

Intinya, dalam bahasa gaul, "totaliter" tetap memiliki makna dasar tentang kontrol yang berlebihan, tetapi penggunaannya bisa lebih luas dan fleksibel tergantung pada konteksnya.

G. Arti Totaliter dalam Hubungan Asmara

Sementara, arti totaliter dalam hubungan asmara adalah dinamika ketika satu pihak mencoba mengendalikan atau mendominasi pasangannya secara berlebihan.

Ini berarti satu orang membuat keputusan untuk keduanya, membatasi kebebasan pasangan, dan mengharapkan kepatuhan tanpa kompromi.

Berikut adalah beberapa ciri hubungan asmara yang totaliter:

1. Kontrol Berlebihan: Satu pihak mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangan, termasuk dengan siapa mereka bergaul, bagaimana mereka berpakaian, dan apa yang mereka lakukan dengan waktu mereka.

2. Pengambilan Keputusan Sepihak: Keputusan penting dalam hubungan dibuat oleh satu orang tanpa melibatkan atau mempertimbangkan pendapat pasangannya.

3. Kurangnya Kebebasan: Pasangan merasa terkekang dan tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan diri atau membuat pilihan sendiri.

4. Manipulasi Emosional: Pelaku mungkin menggunakan rasa bersalah, ancaman, atau taktik lain untuk mengendalikan pasangannya.

5. Isolasi: Pelaku mencoba mengisolasi pasangan dari teman dan keluarga mereka untuk meningkatkan kontrol.

6. Kecemburuan Berlebihan: Kecemburuan digunakan sebagai alasan untuk mengontrol dan membatasi interaksi sosial pasangan.

Hubungan totaliter tidak sehat dan dapat merusak kesejahteraan emosional dan mental korban.

Penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan mencari bantuan jika Anda berada dalam hubungan seperti itu.

Demikian penjelasan arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik utama negara totaliter dan ciri-ciri negara totaliter hingga hubungan totaliter dengan Soekarno dan contoh negara yang totaliter serta perbedaan totaliter dengan otoriter termasuk arti totaliter dalam Bahasa Gaul dan arti totaliter dalam hubungan asmara .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved