Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Arti Kata

Arti Kata Craving - Craving Artinya, Arti Craving dalam Kesehatan, Bahasa Gaul, Hubungan, Psikologi

Penjelasan arti kata craving atau craving artinya, arti craving dalam kesehatan, Bahasa Gaul, hubungan asmara, psikologi, dan cara mengatasi craving

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Foto Ilustrasi AI
ARTI KATA : Foto olahan kecerdasan buatan atau AI (AI Cici) oleh Nolpitos Hendri 10/10/2025. Arti Kata Craving - Craving Artinya, Arti Craving dalam Kesehatan, Bahasa Gaul, Hubungan, Psikologi. Penjelasan tentang arti kata craving atau craving artinya dan contoh kalimat serta arti craving dalam kesehatan dan arti craving dalam Bahasa Gaul hingga arti craving dalam hubungan asmara dan arti craving dalam psikologi serta cara mengatasi craving . 

- Jantung berdebar-debar

- Berkeringat

- Gemetar

- Mual

- Sakit kepala

6. Perubahan Mood:

Craving dapat menyebabkan perubahan mood, seperti:

- Iritabilitas

- Kecemasan

- Depresi

7. Perilaku Kompulsif:

Craving dapat memicu perilaku kompulsif untuk mendapatkan zat atau melakukan perilaku yang diinginkan.

Ini bisa berupa:

- Mencari-cari zat atau objek

- Berbohong atau mencuri

- Mengabaikan tanggung jawab

8. Gejala Putus Zat (Withdrawal):

Dalam kasus kecanduan, craving seringkali merupakan bagian dari gejala putus zat ketika penggunaan zat dihentikan atau dikurangi. Gejala putus zat dapat bervariasi tergantung pada zat yang digunakan, tetapi umumnya meliputi:

- Craving yang intens

- Kecemasan

- Iritabilitas

- Insomnia

- Gemetar

- Berkeringat

- Mual dan muntah

- Nyeri otot

9. Dampak Negatif:

Craving dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, hubungan, pekerjaan, dan keuangan.

10. Berkaitan dengan Kondisi Medis:

Craving seringkali terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti:

- Kecanduan Zat: Alkohol, narkoba, nikotin

- Gangguan Makan: Bulimia nervosa, binge-eating disorder

- Obesitas: Keinginan kuat untuk makanan tinggi kalori

- Sindrom Pramenstruasi (PMS): Keinginan untuk makanan tertentu

Note: Tidak semua orang yang mengalami keinginan kuat memiliki masalah kesehatan. Namun, jika craving menjadi intens, tidak terkendali, dan menyebabkan dampak negatif pada kehidupan Anda, penting untuk mencari bantuan profesional.

Craving dapat diobati dengan berbagai metode, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), terapi paparan, dan obat-obatan.

C. Arti Craving dalam Bahasa Gaul

Dalam bahasa gaul, atau arti craving dalam Bahasa Gaul adalah keinginan yang sangat kuat, mendalam, dan sulit ditahan terhadap sesuatu.

Namun, penggunaannya dalam bahasa gaul seringkali lebih santai dan ekspresif.

Beberapa Nuansa Penggunaan Craving dalam Bahasa Gaul:

1. Keinginan Kuat Akan Makanan: Ini adalah penggunaan yang paling umum. Contoh:

- Gue lagi craving banget martabak manis! (Saya lagi pengen banget martabak manis!)

- Malem-malem gini craving indomie, emang paling bener. (Malam-malam gini pengen banget indomie, emang paling benar.)

- Keinginan Kuat Akan Seseorang: Craving juga bisa digunakan untuk menggambarkan rasa kangen atau keinginan kuat untuk bertemu seseorang. Contoh:

- Gue lagi craving dia banget nih, pengen ketemu. (Saya lagi kangen banget sama dia, pengen ketemu.)

- Abis LDR-an, langsung craving pelukan dia. (Abis LDR-an, langsung pengen banget dipeluk dia.)

2. Keinginan Kuat Akan Pengalaman: Craving bisa digunakan untuk menggambarkan keinginan kuat akan suatu pengalaman atau aktivitas. Contoh:

- Lagi craving banget liburan ke Bali! (Lagi pengen banget liburan ke Bali!)

- Gue craving konser musik yang seru banget! (Saya pengen banget konser musik yang seru banget!)

3. Sebagai Penekanan: Terkadang, craving digunakan hanya untuk menekankan betapa kuatnya keinginan seseorang terhadap sesuatu, tanpa harus selalu berarti tidak terkendali. Contoh:

- Gue craving banget sama sepatu baru itu, tapi lagi bokek. (Saya pengen banget sama sepatu baru itu, tapi lagi bokek.)

Contoh Kalimat Gaul dengan Craving:

- Duh, craving boba nih, ada yang mau nemenin? (Duh, pengen boba nih, ada yang mau nemenin?)

- Jangan bilang lagi craving mantan, move on dong! (Jangan bilang lagi kangen mantan, move on dong!)

- Gue craving banget sama suasana pantai, pengen kabur dari Jakarta. (Saya pengen banget sama suasana pantai, pengen kabur dari Jakarta.)

- Abis gajian, langsung craving belanja online! (Abis gajian, langsung pengen belanja online!)

D. Arti Craving dalam Hubungan Asmara

Dalam hubungan asmara, atau arti craving dalam hubungan asmara adalah keinginan yang sangat kuat, mendalam, dan bahkan bisa jadi obsesif terhadap pasangan, kehadiran mereka, atau aspek tertentu dari hubungan tersebut.

Berikut beberapa nuansa arti craving dalam hubungan asmara:

- Keinginan Mendalam untuk Dekat: Craving bisa berarti keinginan yang kuat untuk selalu dekat dengan pasangan, baik secara fisik maupun emosional. Ini bisa berupa ingin selalu bersama, berpelukan, atau sekadar berada di dekat mereka. Contoh: Aku selalu craving pelukanmu setelah hari yang panjang.

- Kebutuhan akan Perhatian dan Kasih Sayang: Craving bisa menggambarkan kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan validasi dari pasangan. Contoh: Aku craving perhatianmu saat aku merasa insecure.

- Kerinduan yang Mendalam: Saat berjauhan, craving bisa berarti kerinduan yang sangat mendalam terhadap pasangan. Ini bisa berupa merindukan suara mereka, sentuhan mereka, atau sekadar kehadiran mereka. Contoh: Aku craving suaramu setiap malam saat kita LDR.

- Obsesi terhadap Aspek Tertentu: Dalam beberapa kasus, craving bisa menjadi obsesi terhadap aspek tertentu dari pasangan, seperti penampilan fisik, kepribadian, atau kebiasaan mereka. Ini bisa menjadi tidak sehat jika berlebihan. Contoh: Aku craving senyummu setiap saat.

- Ketergantungan Emosional: Craving yang berlebihan bisa menjadi tanda ketergantungan emosional yang tidak sehat dalam hubungan. Ini terjadi ketika seseorang merasa tidak bisa hidup tanpa pasangannya dan selalu membutuhkan validasi dari mereka. Contoh: Aku merasa craving dia setiap saat, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpanya.

- Keinginan Seksual yang Kuat: Craving juga bisa merujuk pada keinginan seksual yang sangat kuat terhadap pasangan. Contoh: Aku craving sentuhanmu malam ini.

Penting untuk Diperhatikan:

- Intensitas: Penting untuk memperhatikan intensitas craving tersebut. Jika craving terasa berlebihan, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau menyebabkan kecemasan, mungkin ada masalah yang lebih dalam yang perlu diatasi.

- Keseimbangan: Dalam hubungan yang sehat, craving harus seimbang dengan rasa hormat, kepercayaan, dan kemandirian.

- Komunikasi: Penting untuk mengkomunikasikan perasaan craving kepada pasangan secara terbuka dan jujur, tetapi juga dengan cara yang sehat dan menghormati batasan mereka.

E. Arti Craving dalam Psikologi

Dalam psikologi, atau arti craving dalam psikologi adalah keinginan intens, mendalam, dan seringkali tidak terkendali untuk mengonsumsi zat tertentu (seperti narkoba, alkohol, atau makanan) atau terlibat dalam perilaku tertentu (seperti berjudi atau bermain game).

Craving dianggap sebagai komponen penting dari kecanduan dan gangguan perilaku lainnya.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari craving dalam konteks psikologi:

1. Definisi Operasional: Craving didefinisikan sebagai pengalaman subjektif keinginan yang intens untuk mengonsumsi zat atau terlibat dalam perilaku tertentu. Ini mencakup pikiran, perasaan, dan sensasi fisik yang terkait dengan keinginan tersebut.

2. Karakteristik Utama:

- Intensitas: Keinginan yang sangat kuat dan mendalam, lebih dari sekadar ingin atau suka.

- Tidak Terkendali: Sulit untuk mengendalikan atau menahan keinginan tersebut.

- Preokupasi: Pikiran tentang zat atau perilaku tersebut mendominasi pikiran dan perhatian individu.

- Perasaan Negatif: Jika craving tidak terpenuhi, individu dapat mengalami perasaan negatif seperti kecemasan, iritabilitas, depresi, atau rasa bersalah.

3. Mekanisme Neurobiologis: Craving dikaitkan dengan perubahan pada sistem saraf otak, terutama sistem dopaminergik, yang terlibat dalam penghargaan dan motivasi. Paparan berulang terhadap zat atau perilaku adiktif dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada otak, yang meningkatkan kerentanan terhadap craving.

4. Pemicu: Craving dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

- Isyarat Lingkungan: Tempat, orang, atau objek yang terkait dengan penggunaan zat atau perilaku adiktif. Contoh: melihat botol alkohol, melewati tempat perjudian.

- Keadaan Emosional: Stres, kecemasan, depresi, kebosanan, atau kebahagiaan.

- Paparan Zat: Bahkan sedikit paparan zat adiktif dapat memicu craving yang kuat.

- Kondisi Fisik: Kelelahan, kelaparan, atau gejala putus zat.

5. Peran dalam Kecanduan: Craving memainkan peran penting dalam siklus kecanduan. Ini dapat memicu penggunaan zat atau perilaku adiktif, yang kemudian memperkuat craving dan meningkatkan risiko kekambuhan.

6. Pengukuran: Craving dapat diukur menggunakan berbagai metode, termasuk:

- Skala Penilaian Subjektif: Individu melaporkan intensitas craving mereka menggunakan skala numerik atau deskriptif.

- Kuesioner: Kuesioner yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek craving, seperti frekuensi, intensitas, dan pemicu.

- Tugas Perilaku: Tugas yang dirancang untuk mengukur kecenderungan individu untuk mendekati atau menghindari zat atau perilaku adiktif.

- Pencitraan Otak: Teknik pencitraan otak seperti fMRI dapat digunakan untuk mengidentifikasi area otak yang aktif selama craving.

7. Penanganan: Penanganan craving merupakan bagian penting dari pengobatan kecanduan. Beberapa strategi yang efektif meliputi:

- Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku yang memicu craving.

- Terapi Paparan: Memaparkan individu secara bertahap terhadap isyarat yang memicu craving untuk mengurangi respons mereka terhadap isyarat tersebut.

- Obat-obatan: Beberapa obat dapat membantu mengurangi craving untuk zat tertentu, seperti naltrexone untuk alkohol atau buprenorfin untuk opioid.

- Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu individu mengatasi craving dan tetap bersih.

- Mindfulness: Praktik mindfulness dapat membantu individu menyadari dan menerima craving tanpa bertindak berdasarkan keinginan tersebut.

F. Cara Mengatasi Craving

Mengatasi craving bisa menjadi tantangan, tetapi ada berbagai strategi yang efektif untuk membantu Anda mengelola dan mengurangi keinginan tersebut.

Berikut beberapa cara mengatasi craving yang bisa Anda coba:

1. Identifikasi Pemicu:

- Catat: Buat catatan tentang kapan, di mana, dan mengapa Anda mengalami craving. Apa yang Anda lakukan, rasakan, dan pikirkan sebelum craving muncul?

- Kenali Pola: Identifikasi pola atau pemicu umum yang memicu craving Anda. Pemicu ini bisa berupa tempat, orang, situasi, emosi, atau pikiran tertentu.

- Hindari Pemicu: Sebisa mungkin, hindari pemicu yang telah Anda identifikasi. Jika tidak mungkin menghindarinya, persiapkan diri Anda dengan strategi mengatasi craving.

2. Tunda Kepuasan:

- Atur Waktu: Saat craving muncul, jangan langsung menyerah. Atur waktu tunda, misalnya 15-30 menit.

- Alihkan Perhatian: Lakukan aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian Anda dari craving selama waktu tunda tersebut.

3. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas:

- Olahraga: Lakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau yoga. Olahraga dapat membantu melepaskan endorfin, yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood.

- Hobi: Libatkan diri dalam hobi yang Anda nikmati, seperti membaca, menulis, melukis, bermain musik, atau berkebun.

- Kegiatan Sosial: Habiskan waktu bersama teman atau keluarga. Berinteraksi dengan orang lain dapat membantu mengalihkan perhatian Anda dari craving.

- Relaksasi: Lakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau relaksasi otot progresif.

- Mendengarkan Musik: Dengarkan musik yang menenangkan atau membangkitkan semangat.

- Membaca Buku: Tenggelam dalam cerita yang menarik.

- Menonton Film atau Acara TV: Pilih tontonan yang menghibur dan mengalihkan perhatian.

4. Ubah Pikiran Negatif:

- Kenali Pikiran Negatif: Identifikasi pikiran negatif yang terkait dengan craving. Misalnya, "Saya tidak bisa menahan ini," atau "Saya pantas mendapatkan ini."

- Tantang Pikiran Negatif: Tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran tersebut benar-benar akurat. Apakah ada cara lain untuk melihat situasi tersebut?

- Ganti dengan Pikiran Positif: Ganti pikiran negatif dengan pikiran positif atau realistis. Misalnya, "Saya bisa mengatasi ini," atau "Saya memiliki kekuatan untuk menolak."

5. Gunakan Teknik Relaksasi:

- Pernapasan Dalam: Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan selama beberapa detik, dan hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi beberapa kali.

- Meditasi: Fokus pada pernapasan Anda atau pada objek tertentu untuk menenangkan pikiran Anda.

- Relaksasi Otot Progresif: Tegang dan rilekskan kelompok otot yang berbeda di tubuh Anda secara berurutan.

- Visualisasi: Bayangkan diri Anda berada di tempat yang tenang dan damai.

6. Cari Dukungan Sosial:

- Berbicara dengan Teman atau Keluarga: Berbagi perasaan Anda dengan orang yang Anda percayai dapat membantu Anda merasa didukung dan termotivasi.

- Bergabung dengan Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang yang mengalami masalah yang sama dapat memberikan rasa komunitas dan dukungan.

- Berkonsultasi dengan Terapis: Terapis dapat membantu Anda mengembangkan strategi mengatasi craving yang lebih efektif dan mengatasi masalah yang mendasari kecanduan Anda.

7. Jaga Kesehatan Fisik:

- Tidur yang Cukup: Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Kurang tidur dapat meningkatkan stres dan craving.

- Makan Makanan yang Sehat: Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi craving.

- Hindari Alkohol dan Kafein: Alkohol dan kafein dapat memicu craving pada beberapa orang.

- Minum Air yang Cukup: Dehidrasi dapat memicu craving.

8. Visualisasikan Kesuksesan:

Bayangkan diri Anda berhasil mengatasi craving dan mencapai tujuan Anda. Ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri Anda.

9. Beri Penghargaan pada Diri Sendiri:

Beri penghargaan pada diri sendiri setiap kali Anda berhasil mengatasi craving. Ini dapat membantu memperkuat perilaku positif.

10. Konsultasikan dengan Profesional:

Jika Anda kesulitan mengatasi craving sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau terapis. Mereka dapat membantu Anda mengembangkan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Note: Mengatasi craving membutuhkan waktu dan usaha. Jangan menyerah jika Anda gagal pada awalnya.

Setiap orang berbeda, jadi strategi yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk orang lain. Eksperimen dengan berbagai strategi untuk menemukan apa yang paling cocok untuk Anda.

Bersabarlah pada diri sendiri dan rayakan setiap kemajuan yang Anda buat.

Demikian penjelasan tentang arti kata craving atau craving artinya dan contoh kalimat serta arti craving dalam kesehatan dan arti craving dalam Bahasa Gaul hingga arti craving dalam hubungan asmara dan arti craving dalam psikologi serta cara mengatasi craving .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved