Arti Kata Mood Swing atau Mood Swing Artinya, Penyebab, Dampak, Penanganan, Bahasa Gaul, Hubungan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang arti kata mood swing atau mood swing artinya dan penyebab mood swing serta dampak mood swing dan penanganan mood swing hingga arti mood swing dalam Bahasa Gaul dan arti mood swing dalam hubungan asmara serta arti mood swing dalam psikologi .

Baca juga: Arti Kata Impulsive atau Impulsive Artinya, Contoh Perilaku, Penyebab, Dampak, Bahasa Gaul, Hubungan

A. Arti Kata Mood Swing atau Mood Swing Artinya

Secara bahasa, mood swing merupakan bahasa Inggris, dan dalam bahasa Indonesia arti kata mood swing atau mood swing artinya adalah perubahan suasana hati.

Secara istilah, arti kata mood swing atau mood swing artinya adalah perubahan suasana hati yang cepat dan ekstrem.

Seseorang yang mengalami mood swing dapat tiba-tiba merasa sangat bahagia, kemudian dalam waktu singkat berubah menjadi sedih, marah, atau cemas tanpa alasan yang jelas atau pemicu yang signifikan.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari mood swing:

- Perubahan Suasana Hati yang Cepat: Perubahan suasana hati terjadi dalam waktu singkat, bisa dalam hitungan menit, jam, atau hari.

- Ekstrem: Perubahan suasana hati yang dialami cukup signifikan dan berbeda dari suasana hati normal orang tersebut.

- Tidak Terduga: Perubahan suasana hati seringkali terjadi tanpa alasan yang jelas atau pemicu yang dapat diidentifikasi.

- Tidak Terkendali: Seseorang yang mengalami mood swing mungkin kesulitan mengendalikan perubahan suasana hatinya.

- Beragam Emosi: Emosi yang dialami selama mood swing bisa beragam, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kecemasan, hingga iritabilitas.

B. Penyebab Mood Swing

Mood swing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, berikut penyebab mood swing : 

1. Perubahan Hormonal: Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, menopause, atau pubertas, dapat memicu mood swing.

2. Kondisi Kesehatan Mental: Mood swing seringkali merupakan gejala dari kondisi kesehatan mental tertentu, seperti gangguan bipolar, depresi, gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), atau gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).