Arti Majas Sindiran dan Contoh Majas Sindiran serta Contoh Kalimat Majas Sindiran dan Ciri-ciri

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang arti majas sindiran dan contoh majas sindiran serta contoh kalimat majas sindiran dan ciri-ciri majas sindiran .

Baca juga: Pengertian Majas dan 7 Jenis-jenis Majas serta 26 Macam-macam Majas dan Contoh Masing-masing

A. Pengertian atau Arti Majas Sindiran

Dalam bahasa Indonesia, pengertian atau arti majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan maksud dengan cara menyindir atau mengejek seseorang, perilaku, atau keadaan tertentu.

Majas sindiran bertujuan untuk memberikan kritik atau teguran secara tidak langsung, sering kali dengan menggunakan kata-kata kiasan atau ungkapan yang berlawanan dengan makna sebenarnya.

Majas sindiran memiliki beberapa macam yakni :

- Ironi: Menyampaikan sindiran secara halus dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya.

- Sinisme: Mengungkapkan sindiran secara langsung, tetapi dengan nada yang lebih kasar dan mencemooh.

- Sarkasme: Menyampaikan sindiran secara kasar dan tajam, bahkan cenderung menyakitkan hati.

- Satire: Mengungkapkan sindiran dengan menggunakan kata-kata kiasan yang keras, mirip dengan sarkasme, tetapi sering kali dengan tujuan mengkritik isu sosial atau politik.

Penggunaan majas sindiran dapat memberikan warna dan kekuatan pada bahasa, tetapi juga perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menyinggung atau menyakiti orang lain.

B. Contoh Majas Sindiran dan Contoh Kalimat Majas Sindiran

Berikut beberapa contoh majas sindiran dan contoh kalimat majas sindiran ;

1. Ironi:

- Wah, rapi sekali kamarmu, seperti kapal pecah! (Mengatakan rapi, padahal berantakan).

- Suaranya merdu sekali, sampai-sampai tetangga menutup jendela. (Mengatakan merdu, padahal sumbang).

2. Sinisme:

- Ah, semua politisi sama saja, hanya memikirkan diri sendiri!

- Rajin sekali kamu datang terlambat setiap hari.

3. Sarkasme:

- Dasar otak udang, soal segampang ini saja tidak bisa!

- Kerja bagus! Sampai semua berantakan begini!

4. Satire:

- Negeri ini kaya akan sumber daya alam, tetapi rakyatnya miskin.

- Para wakil rakyat terhormat, tidur nyenyak saat rakyat berjuang.

5. Innuendo:

- Sepertinya ada yang sedang dekat dengan atasan, ya?

- Dia memang pintar mengambil hati orang.

Perlu diingat bahwa penggunaan majas sindiran harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan konteks serta perasaan orang yang menjadi sasaran sindiran.

C. Ciri-ciri Majas Sindiran

Berikut ciri-ciri majas sindiran :

- Mengandung makna tidak sebenarnya Apa yang disampaikan dalam majas sindiran tidak selalu sesuai dengan fakta karena tujuannya hanya untuk menyindir.

- Bertujuan memperkuat arti Majas sindiran digunakan untuk memperkuat makna dalam kalimat.

- Menyampaikan protes atau ejekan Majas sindiran sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan kesal, marah, atau tidak setuju terhadap sesuatu.

- Bersifat halus atau kasar Sindiran dapat disampaikan secara halus (seperti dalam ironi) atau secara kasar dan terbuka (seperti dalam sinisme dan sarkasme).

- Menggunakan kata-kata kiasan Majas sindiran sering menggunakan kata-kata atau ungkapan yang memiliki makna berbeda dari makna sebenarnya.

- Bersifat implisit Sindiran disampaikan secara tidak langsung, tanpa mengungkapkan maksud yang sebenarnya secara terus terang.

Sumber: gramedia.com, umsu.ac.id, brainacademy.id, ruangguru.com

Demikian penjelasan tentang arti majas sindiran dan contoh majas sindiran serta contoh kalimat majas sindiran dan ciri-ciri majas sindiran .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )