Demo di Sejumlah Daerah
MENOHOK ! Ternyata ini Arti ACAB dan Angka 1312 yang Ditulis Pendemo, Sudah Turun Temurun
Ternyata inilah arti kata ACAB dan angka 13 12 yang sering ditulis pendemo di Jakarta
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak banyak yang tahu, ternyata tulisan ACAB dan angka 1312 banyak ditulis oleh pendemo dalam aksi di Jakarta.
nah, dari kata ACAB dan angka 1312 tersebut ternyata punya arti yang begitu menohok. Bisa dikatakjan itu juga singkatan dari kalimat kasar yang diarahkan ke instansi penegak hukum.
Nah, karena demo yang berbenturan dengan penegak hukum, jadilah kata ACAB dan angka 1312 tersebut massif dilihat.
Baca juga: Ramai-ramai Memberitakan, Media Asing Soroti soal Tunjangan DPR RI yang Picu Kemarahan Publik
Lalu, apa sebenar arti ACAB dan angka 1312? inilah penjelasannya
Viral di X dan media sosial lain
Media sosial Indonesia belakangan diramaikan dengan singkatan "ACAB" dan nomor "1312".
Di X (Twitter), misalnya, banyak pengguna yang memakai tagar #ACAB yang disertai dengan angka #1312 atau #ACAB1312 atau sejenisnya dalam unggahan mereka.
Sederhananya, ACAB adalah singkatan dari "All Cops Are B*stards" atau "Semua Polisi Adalah B*jingan" jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Sementara itu, angka 1312 adalah "kode" yang mewakili urutan dari masing-masing abjad ACAB tadi, yaitu 1 untuk A, 3 untuk C, 1 untuk A, dan 2 untuk B.
ACAB telah menjadi salah satu slogan protes yang populer di berbagai belahan dunia.
Menurut GQ.com, singkatan ini biasa dipakai sebagai perlawanan masyarakat terhadap aparat yang tidak mengayomi dan melindungi masyarakat.
Istilah ACAB sendiri konon berasal dari Inggris dan sudah dipakai sejak puluhan tahun lalu.
Awal Mula di Inggris
Jejak awal penggunaan istilah ini dapat ditelusuri ke Inggris pada era 1920-an. Di era ini, ahli tata bahasa dan penyusun kamis (leksikografer) asal inggris, Eric Partridge sempat mencatat keberadaan sebuah syair singkat yang berbunyi:
“I’ll sing you a song, it’s not very long: All coppers are b*stards!” (Saya akan nyanyikan sebuah lagu, singkat saja: Semua polisi bajingan).
Konon, pada saat itu ACAB belum menjadi singkatan. Slogan populer empat huruf ini kabarnya baru disulap jadi singkatan pada tahun 1940-an, pada saat banyak demo mogok buruh di Inggris.
Baca juga: PENAMPAKAN Gedung DPRD Makassar Pasca Dibakar Massa, Mobil Wawako Hangus di Parkiran
Istilah ACAB kemudian dipakai di publik pertama kali oleh koran asal Inggris, Daily Mirror. Mereka menjadikan slogan tersebut salah satu judul dalam sebuah berita di halaman depan koran.
Berita tersebut berkaitan dengan pihak kepolisian yang menangkap seorang remaja yang memakai slogan ACAB di jaketnya. Cerita ini menjadi populer dan di kalangan remaja dan kabarnya telah menumbuhkan kebencian terhadap polisi di sana.
Dari Skinhead hingga Musik Punk
Memasuki tahun 1970-an dan 1980-an, slogan ini perlahan melekat pada subkultur skinhead (komunitas kepala botak) dan musik punk di Inggris.
Band dengan subgenre Oi! (punk skinhead) asal London, The 4-Skins, menjadi sangat berpengaruh dalam menyebarkan slogan ACAB.
Sekitar tahun 1980-an, mereka merilis lagu berjudul “A.C.A.B.”. Dalam lagu ini, slogan tersebut dijadikan sebagai simbol perlawanan kelas pekerja terhadap otoritas negara.
Popularitas ACAB kemudian menular ke berbagai negara melalui musik, grafiti, dan gerakan perlawanan sipil.
Beberapa band musik punk lainnya di era 1980-an dan 1990-an yang ramai pakai ACAB adalah The Last Resort, The Business, Sham 69, Cockney Rejects, The Explited, hingga The Casualties.
Di era ini juga, slogan ACAB mulai "ditutupi" dengan kode nomor 1312 supaya tak begitu eksplisit.
Menjadi Slogan Global
Dalam beberapa dekade terakhir, ACAB muncul di berbagai demonstrasi besar: mulai dari Arab Spring di Kairo, protes pro-demokrasi di Hong Kong, beberapa momen kerusuhan di New York, hingga kerusuhan dan demonstrasi politik di Indonesia.
Slogan ini juga muncul di banyak stadion sepak bola Eropa, dinding-dinding kota Prancis, stasiun kereta bawah tanah New York, hingga menjadi bagian dari perlawanan kelompok anarkis di berbagai belahan dunia.
Di Amerika Serikat (AS), istilah ACAB kembali mengemuka pada 2020 bersamaan dengan gelombang protes Black Lives Matter setelah kasus kematian pria kulit hitam bernama George Floyd.
Floyd tewas karena kekerasan polisi bernama Derek Chauvin yang mencekik lehernya dengan lutut selama beberapa menit dalam proses penangkapan.
Slogan ini tidak hanya muncul di jalanan dan ajang demonstrasi, tapi juga di ruang digital, termasuk meme TikTok, gambar sindiran di Instagram, hingga dunia virtual di game Animal Crossing.
Kontroversi dan Perdebatan
Meski populer, ACAB tetap menimbulkan perdebatan. Sebagian orang mengartikannya secara harfiah, bahwa semua polisi bersalah karena menjadi bagian dari sistem yang dianggap korup.
Sementara itu, sebagian lain memaknainya sebagai metafora untuk mengkritik institusi, bukan individu.
Bagi gerakan penghapusan polisi (abolitionist movement), ACAB dianggap sebagai alat komunikasi yang sederhana, mudah diingat, sekaligus provokatif.
Baca juga: Duduk Disamping Bripka Rohmat yang Kemudikan Rantis yang Lindas Affan, Apa Tugas Kompol Cosmas
Sebaliknya, bagi serikat polisi, slogan ini dianggap merusak citra dan memicu kebencian terhadap aparat penegak hukum.
Terlepas dari kontroversi yang ada, slogan ACAB atau 1312 kini sangat kental menempel pada masyarakat dan instan dipakai sebagai perlawanan jika ada sesuatu yang tak beres dari aparat.
Seperti halnya lagu Fuck tha Police dari N.W.A pada 1988, ACAB menunjukkan bagaimana bahasa protes bisa melekat dalam budaya populer lintas generasi.
Kesederhanaan akronimnya membuat ACAB tetap digunakan, baik dalam bentuk grafiti, teriakan protes, maupun simbol solidaritas di media sosial.
Lebih dari sekadar kata-kata kasar, ACAB mencerminkan ketegangan abadi antara masyarakat dengan otoritas.
Sejarah panjangnya menjadi bukti bahwa perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan selalu menemukan bahasa baru, namun semangatnya tetap sama, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GQ.com, Sabtu (30/8/2025).
Janji Prabowo
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melayat ke rumah duka almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob pada aksi demonstrasi yang berujung ricuh.
Prabowo tiba di kediaman keluarga Affan di Jalan Blora, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) malam sekitar pukul 21.50 WIB. Ia hadir dengan mengenakan peci hitam dan langsung menyalami warga sekitar yang menyambut kedatangannya.
Selama sekitar 20 menit, Presiden menyampaikan duka cita mendalam secara langsung kepada keluarga Affan.
“Saya turut bela sungkawa. Baik-baik ya,” ujar Prabowo kepada ayah almarhum Affan.
“Kita percaya sama Bapak,” sahut ayah almarhum.
Prabowo juga mengutarakan belasungkawa kepada ibunda Affan dan mengucapkan dirinya menyayangkan peristiwa yang terjadi.
“Saya turut berbela sungkawa, saya juga sangat menyesali,” tutur Prabowo sembari menggengam tangan ibunda almarhum.
“Nggak nyangka Bapak bisa kesini,” sahut ayah almarhum kemudian ke Prabowo.
Dengan haru Prabowo kemudian memeluk ibunda almarhum dan adik-adik almarhum.
Pihak keluarga juga menyampaikan kepada Prabowo harapan agar kasus ini dapat diusut tuntas.
“Ini sudah takdir, tapi keadilan, kita keluarga, mohon ditegakkan,” ujar pihak keluarga almarhum.
“Pasti. Pasti,” jawab Prabowo.
Prabowo sebelumnya telah angkat suara soal insiden ini melalui pernyataan resmi. Ia menyatakan kecewa dan terkejut atas tindakan aparat yang dianggap berlebihan.
“Sekali lagi, saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan. Saya telah memerintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan, serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab,” tegas Prabowo
“Kita akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.
Prabowo juga menegaskan pemerintah akan memberikan perhatian penuh kepada keluarga almarhum. “Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, serta memberikan perhatian khusus kepada baik orang tuanya, adik-adik, dan kakak-kakaknya,” ujarnya.(*0
Sumber : Kompas.com
Ramai-ramai Memberitakan, Media Asing Soroti soal Tunjangan DPR RI yang Picu Kemarahan Publik |
![]() |
---|
PASCA Demo Ricuh di Solo, Begini Penampakan Gedung Sekretariat DPRD Solo yang Dibakar |
![]() |
---|
PENAMPAKAN Gedung DPRD Makassar Pasca Dibakar Massa, Mobil Wawako Hangus di Parkiran |
![]() |
---|
Demo di Surabaya Ricuh, Massa Mengamuk, Pos Keamanan dan Puluhan Motor Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.