Berita Viral

NASIB Mashel Widianto yang Kini Terima Bullyan Netizen usai Terbongkarnya Bayaran Ratusan Juta

Mashel Widianto yang merupakan komika kini terima konsekwensinya usai ia bikin konten yang malah tambah ricuh publik

Editor: Budi Rahmat
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
DIBULLY NETIZEN- Nasib Mashel Widianto yang terima bullyan netizen usai terbongkarnya bayaran ratusan juta 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Blunder dilakukan komika Marshel Widianto yang berujung permintaan maaf.

Marshel kini tak bisa mengelak dan ia hanya pasrah ketika dirinya mengatakan siap dicaci maki oleh netizen terkait dengan postingannya yang cenderung bikin suasan makin ricuh.

Terlebih lagi tersiar kabar jika ia menjadi sosok yang dibayar untuk membuat konten yang ia posting di media sosialnya.

Baca juga: MENOHOK ! Ternyata ini Arti ACAB dan Angka 1312 yang Ditulis Pendemo, Sudah Turun Temurun

Kini Marshel Widianto terima nasib menjaid bahan bullyan para netizen. Setelah ia juga mengakui kesalahannya dan kebodohannya.

Apa yang telah diposting Mashel hingga memancing kemarahan publik ?

Yam Mashel telah menghapus postingan video kampanye bernama 'AJAKAN DAMAI INDONESIA'. Video tersebut menarasikan ajakan untuk damai dari pemerintah, DPR, Brimob, ojol dan Masyarakat.

Dia menghapus setelah Pakar Matematika sekaligus Influencer, Jerome Polin membongkar upaya pencitraan yang dibangun di tengah-tengah kekisruhan yang terjadi saat ini. Tawarannya pun tak main-main, fee atau upah untuk sekali postingan mencapai Rp 150 juta.

Dalam postingan berikutnya, finalis Stand Up Comedy Academy musim ketiga mengunggah postingan berupa permohonan maaf. Dirinya mengaku salah.

"Teman-teman saya secara pribadi meminta maaf atas video sebelumnya di IG saya," ungkap Marshel lewat instagramnya @marshel_widianto pada Jumat (29/8/2025).

"Saya salah karena tidak berpikir Panjang sebelum menaikan video itu memang bodoh saya.. Saya sama sekali tidak dibayar dan video tersebut pun sudah saya take down," akunya.

Atas kesalahannya, dirinya mempersilahkan masyarakat untuk memakinya. Dirinya kembali menegaskan dirinya bodoh.

"Memang bodoh saya dan tolol," ungkap c.

"Silahkan maki saya sepuasnya, saya terima konsekuensi atas kebodohan saya," jelasnya.

Melengkapi postingannya, Marshel Widianto tidak menuliskan keterangan.

Dirinya hanya menuliskan satu kata maaf atas tindakan yang dilakukannya.

"Maaf," tulis Marshel lewat instagramnya @marshel_widianto pada Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Ramai-ramai Memberitakan, Media Asing Soroti soal Tunjangan DPR RI yang Picu Kemarahan Publik

Permintaan maaf Marshel ditanggapi beragam komentar dari masyarakat.

Sebagian besar menyesalkan sikap Marshel yang dituding cari keuntungan dari peristiwa yang terjadi.

@bimopd: share yang lucu lucu aja, kamu kan aslinya tukang ngelucu bukan?

@mynamejelly_: Antara kena tipu 150jt nya gagal caer jadi nyesel atau emg nyesel beneran ni cel? Hahaha

@nadindaakamilia: Ga dibayar? Ya elah siapa yg mau percaya sama buzzer.

@echatyanna: Paling lu takedown karna temen temen artis ada yg negur lu kan, mamam tu duit darah!

@mahfudelhasani: Mantap tuh cair 150jt

@wahyutangguh: CAIR CAIR

@royanyann: Cair

@haryoardhiyanto: CAIR 150 JUTA, MAYAN SHEL BUAT BELI JAZZ RS GE8 TAHUN 2013

@dhanisyr: tiap hari sel sel, mandi sana

@octavnrsna: Bau darah ga tu duitnya sel?

@jakut_update: Batal cair sel? Atau udeh di tf balik?

@sals.bil: Lu kenapa dari dulu begini mulu dah bang? Abis bikin kesalahan, update pasrah buat di maki-maki.

@insankrisnamusi: Terus materi ig reelsnya dapet dari mana kalo gitu? Sungguh tertata dan rapih sekali videonya.

Ahmad Sahroni Dicopot

Ahmad Sahroni resmi dicopot dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, oleh Fraksi Partai Nasdem DPR RI.

Masih menjabat sebagai anggota dewan, Ahmad Sahroni dipindahkan menjadi anggota Komisi I DPR RI.

Keputusan penggantian itu telah ditetapkan melalui surat resmi yang ditandatangani Ketua Fraksi Nasdem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat pada Jumat (29/8/2025). Surat tersebut juga telah disampaikan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.

Kemudian, Fraksi Nasdem menunjuk kader mereka yang lain, Rusdi Masse Mappasessu, untuk menduduki posisi Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Pencopotan dan rotasi terhadap Sahroni terjadi di tengah massa buruh, mahasiswa, dan ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi pada 29 Agustus 2025.

Alasan Rotasi

Viktor mengatakan, rotasi komisi ini dilakukan untuk menyelaraskan semangat restorasi Indonesia yang digaungkan Partai Nasdem.

“Kami ingin setiap kader bekerja sesuai kapasitas terbaiknya untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan,” ujar Viktor, Jumat.

Dia juga menegaskan, Komisi III DPR RI punya peran vital dalam mengawasi kinerja institusi penegak hukum. Sehingga, rotasi dilakukan untuk mempertegas agenda-agenda pengawasan dan legislasi di bidang hukum.

“Rotasi ini menegaskan komitmen Fraksi NasDem menghadirkan politik yang adaptif dan responsif,” kata Viktor.

Bantah Rotasi karena Ucapan Sahroni Viral

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim membantah mutasi Ahmad Sahroni dari posisi wakil ketua Komisi III DPR berkaitan dengan pernyataan kontroversial "orang tolol sedunia".

Menurut Hermawi, pemindahan terhadap Ahmad Sahroni adalah rotasi rutin biasa.

"Rotasi biasa saja," ujar Hermawi kepada Kompas.com, Jumat

Hermawi juga membantah Nasdem telah mencopot Sahroni dari posisi pimpinan di DPR RI. Dia menyebut, itu hanyalah langkah Nasdem dalam melakukan penyegaran.

"Tidak ada pencopotan, hanya penyegaran," katanya menegaskan.

Kontroversi Sahroni

Sebelumnya, Ahmad Sahroni selaku Wakil Ketua Komisi III DPR sempat merespons kritik keras dari publik yang memunculkan desakan agar DPR dibubarkan.

Desakan itu mencuat seiring munculnya rincian gaji dan penghasilan anggota DPR yang dinilai fantastis hingga Rp 230 juta, namun dinilai tak diimbangi dengan kinerja anggota DPR.

Kenaikan tunjangan bagi anggota DPR di tengah kondisi ekonomi yang sulit di masyarakat dianggap tidak pantas.

Ahmad Sahroni lalu merespons dengan mengatakan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru. Dia bahkan menyebut bahwa pandangan ini sebagai mental orang tolol.

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).

Usai pernyataannya viral di media sosial, Ahmad Sahroni sempat memberikan klarifikasi.

Dia membantah bermaksud merendahkan masyarakat yang belakangan menyerukan pembubaran DPR RI.

Sahroni mengeklaim bahwa pernyataan "orang tolol sedunia" yang menuai kritik sesungguhnya bukan ditujukan kepada publik, melainkan pada cara berpikir pihak yang menilai DPR bisa begitu saja dibubarkan.

“Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada,” ujar Sahroni saat dihubungi Kompas.com pada 26 Agustus 2025.

“Tapi untuk spesifik yang gue sampaikan bahwa bahasa tolol itu bukan pada obyek, yang misalnya ‘itu masyarakat yang mengatakan bubar DPR adalah tolol’. Enggak ada itu bahasa gue,” katanya lagi.

Politikus yang sempat dijuluki "crazy rich Tanjung Priok" ini menilai, ucapannya dipahami keliru kemudian digoreng oleh masyarakat.

Ahmad Sahroni menegaskan, yang disorotinya adalah logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan.

Menghadapi konten provokatif di media sosial memang bisa bikin emosi naik turun. Tapi kamu bisa tetap tenang dan bijak dengan strategi yang tepat. Berikut cara-cara efektif untuk mengatasinya:

1. Kenali Tujuan Konten Provokatif

Banyak konten sengaja dibuat untuk memancing reaksi emosional, memperkeruh suasana, atau menyebarkan hoaks. Penting untuk menyadari bahwa tidak semua yang viral itu valid.

2. Jangan Langsung Bereaksi

Menanggapi dengan emosi justru memberi panggung lebih besar bagi konten tersebut.

Cara Melawan Berita "Hoax" di Media Sosial menunjukkan pentingnya verifikasi sebelum membagikan atau mengomentari konten.

3. Verifikasi Fakta Sebelum Share

Jangan asal sebar. Cek dulu kebenarannya lewat sumber terpercaya.

3 Cara Menangkal Hoax menjelaskan cara kerja Cyber Drone dan Cyber Patrol dalam mendeteksi konten negatif.

Bisa bedain Konten Hoaks dan Fakta? mengingatkan agar tidak asal share ke grup keluarga atau komunitas.

4. Jaga Kesehatan Mental dan Emosi

Konten provokatif bisa berdampak psikologis. Jangan biarkan dirimu larut dalam konflik online.

David Alfa Sunarna - Teknologi Starlink yang Bikin Pusing menyoroti pentingnya platform media sosial memiliki sistem untuk men-take down konten palsu dan ujaran kebencian.

5. Edukasi Diri dan Orang Lain

Jangan hanya jadi penonton. Jadi bagian dari solusi dengan menyebarkan konten yang sehat dan informatif.

Cara Membuat Konten Jasa Viral dan Efektif menunjukkan bagaimana membuat konten yang menarik tanpa harus provokatif atau menyesatkan.(*)

Sumber : Tribun Lampung

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved