Reshuffle Kabinet Merah Putih

Menpora Dito Ariotedjo Unggah Kata Perpisahan Detik-detik Jelang Pengumuman Reshuffle Kabinet 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo memberikan respon terkait dirinya yang kena reshuffle.

Editor: Ariestia
Tribunnews/Abdul Majid
RESHUFFLE - Menpora Dito Ariotedjo. Ia turut kena reshuffle yang diumumkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo memberikan respon terkait dirinya yang kena reshuffle.

Pengumuman reshuffle disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.

Sebelum pengumuman yang disiarkan secara langsung, Menpora Dito Ariotedjo sudah mengunggah kata-kata perpisahan di Instagram Storynya.

“Terima kasih untuk semua yang sudah jalan bersama berusaha membuat perubahan di Pemuda dan Olahraga, Semoga dilanjutkan penerus selanjutnya,” tulis Menpora Dito, Senin (8/9/2025).

Lebih lanjut, Prasetyo Hadi dalam penutupannya mengatakan untuk Menteri-Menteri baru akan diumumkan sore ini juga.

“Keenam kementerian yang tadi disebutkan dan satu yang kementerian baru dan lima kementerian yang terjadi perubahan susunan, yang menjabat maka pada sore hari ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara.

Diketahui Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle atau perombakan susunan menteri pada Senin, 8 September 2025.

Dalam perombakan ini, lima posisi menteri strategis diganti dan satu kementerian baru resmi dibentuk: Kementerian Haji, yang akan fokus pada pengelolaan ibadah haji dan umrah secara nasional.

Lima Menteri Diganti, Kementerian Baru Dibentuk

Berikut daftar posisi menteri yang mengalami pergantian:

  • Menteri Keuangan
  • Menteri Koperasi
  • Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
  • Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
  • Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (MENKOPOLKAM)

Pengumuman reshuffle ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Pelantikan para menteri baru dijadwalkan berlangsung sore ini di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Kementerian Haji Dibentuk, Langkah Terobosan

Pembentukan Kementerian Haji menjadi salah satu kejutan utama dalam reshuffle kali ini.

Kementerian ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan ibadah haji dan umrah, serta memperkuat diplomasi layanan jemaah Indonesia di Arab Saudi.

Hingga saat ini, belum diumumkan siapa yang akan memimpin kementerian baru tersebut.

Menhan Rangkap Menkopolhukam?

Salah satu sorotan publik adalah kabar bahwa Menteri Pertahanan saat ini, Sjafrie Sjamsoeddin, akan merangkap jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), menggantikan Budi Gunawan.

Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk memperkuat koordinasi keamanan nasional di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang.

Siapa penggantinya, masih belum bisa dipastikan. Namun info yang beredar, Menko Polhukam akan dirangkap oleh Sjafrie Sjamsuddin (saat ini Menteri Pertahanan).

Reshuffle untuk Redam Gejolak Publik?

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut bahwa reshuffle kabinet di tengah gelombang demonstrasi bisa menjadi langkah untuk menenangkan situasi publik.

Reshuffle, menurutnya, akan memberikan pesan bahwa Presiden Prabowo Subianto serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat.

Agung menjelaskan bahwa biasanya terdapat tiga alasan yang menjadi pertimbangan dalam reshuffle kabinet: teknokratis, yuridis, dan politis.

Dari sisi teknokratis, usia Kabinet Merah Putih yang hampir setahun menjadi alasan kuat bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja menteri.

Publik pun menanti pembenahan tim ekonomi yang diharapkan lebih tangkas merespons keluhan masyarakat.

”Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah. Walaupun sasaran utamanya ke legislatif, tetapi residunya sampai ke eksekutif,” tuturnya.

Dari sisi yuridis, penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi salah satu pemicu kuat reshuffle.

Posisi tersebut dinilai perlu segera diisi karena persoalan di sektor ketenagakerjaan masih menumpuk, termasuk ancaman PHK massal yang menjadi salah satu tuntutan demonstran.

Adapun dari sisi politis, Agung menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai menunjukkan arah yang lebih mendekat ke pemerintah.

Meskipun menegaskan berada di posisi penyeimbang, PDI-P semakin sering sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo.

Kehadiran Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dalam pertemuan pimpinan partai politik di Istana beberapa hari lalu semakin menegaskan kedekatan itu.

(*)

Sumber: Tribunnews.com, Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved