Berita Viral
MENGHILANG Pasca Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ternyata Peran Kopda FH tak Main-main
Kopda FH punya tugas yang tak main-main dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN di Jakarta Pusat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menghilang setelah kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta Pusat, Kopda FH ternyata punya peran penting dalam kasus tersebut.
Pihak Mabes TNi telah menangkap Kopda FH dari pelartiannya. ia menghilang pasca kejadian tersebut.
Seperti diketahui, Kapala Cabang Bank BUMN yang bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) diculik dan dibuh tanggal 20–21 Agustus 2025
Baca juga: INILAH Inisial 2 Sosok Komjen yang Berpeluang Jabat Kapolri Gantikan Listyo Sigit Prabowo
Adapun modus pelaku , korban diculik secara paksa oleh sekelompok orang yang disebut menerima perintah dari oknum aparat
Kasus itu kemudian membuat geger publik. Karena terekam dalam CCTV detik-detik korban diculik dan kemudian dibawa menggunakan mobil.
Esoknya jasadnya ditemukan di area persawahan.
Sudah Dicari-cari
Anggota TNI, Kopda FH, langsung diproses secara pidana militer karena diduga terlibat pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).
“Proses hukum terhadap yang bersangkutan langsung dilakukan melalui mekanisme pidana,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah saat dikonfirmasi, Sabtu (13/9/2025).
Freddy mengatakan, setelah proses penyidikan selesai, berkas perkara terhadap Kopda FH akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Militer untuk diproses lebih lanjut.
“Setelah penyidikan selesai dan dinyatakan lengkap, perkara akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Militer untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” imbuh Freddy.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Kopda FH diduga menjadi perantara yang bertugas untuk mencari orang yang kemudian disuruh melakukan penjemputan paksa terhadap korban.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena yang bersangkutan menerima sejumlah uang,” jelas Freddy.
Saat ini, Kopda FH telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan oleh Polisi Militer Kodam Jaya.
“Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto saat dikonfirmasi, Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Viral 4 Bulan Tak Masuk Kerja, Sopir Ambulans di Pamekasan Lolos PPPK Paruh Waktu
15 Tersangka sipil
Sejauh ini, polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus pembunuhan dan penculikan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Mereka terbagi dalam empat klaster, yakni klaster aktor intelektual, pengintai, penculik, dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ, dan AA.
Sementara klaster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT, dan RAH.
Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi, termasuk peran-peran mereka.
Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN ini.
Ilham Pradipta diculik dan dibunuh
Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).
Keesokan harinya, jasad kepala cabang bank BUMN itu ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
Ini Perannya
Polisi Militer Kodam Jaya mengungkapkan, Kopral Dua (Kopda) FH, prajurit TNI yang terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), berperan sebagai perantara.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto menyampaikan, Kopda FH bertugas merekrut para penculik untuk menjemput paksa kacab bank BUMN itu.
“Peran yang bersangkutan sebagai perantara untuk mencari orang guna menjemput paksa,” kata Donny saat dikonfirmasi, Jumat (12/9/2025).
Sejauh ini, Polisi Militer Kodam Jaya telah menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dan menahannya.
“Saat kejadian tersebut statusnya sedang dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas,” ucap Donny.
Kacab Bank BUMN Diculik dan Dibunuh
Sejauh ini sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan penculikan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Kasus pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, menjadi sorotan nasional karena melibatkan oknum anggota TNI dan jaringan pelaku yang cukup kompleks
Tanggal kejadian: 20–21 Agustus 2025
Korban: Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan di Kabupaten Bekasi
Modus: Korban diculik secara paksa oleh sekelompok orang yang disebut menerima perintah dari oknum aparat3
Kopral Dua FH (Feri Herianto), seorang prajurit TNI, diduga menjadi perantara dan pemberi perintah kepada pelaku penculikan
FH disebut mengatur pertemuan dan memberikan informasi posisi korban kepada eksekutor3
Saat kejadian, FH sedang dicari oleh satuannya karena tidak hadir tanpa izin dinas
Total 15 tersangka telah ditangkap, terbagi dalam klaster eksekutor, pengintai, dan otak intelektual
Salah satu tersangka, Eras, mengajukan diri sebagai justice collaborator ke LPSK untuk mengungkap fakta lebih dalam
Dugaan keterlibatan pihak lain masih diselidiki oleh Polisi Militer Kodam Jaya5
Menurut pakar sosiologi kriminal, keterlibatan oknum militer dalam kejahatan seperti ini bukan hal mustahil. Kemampuan militer bisa disalahgunakan untuk aksi penculikan dan pembunuhan. (*)
Sumber : Tribunnews
Viral 4 Bulan Tak Masuk Kerja, Sopir Ambulans di Pamekasan Lolos PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Korupsi Dana Desa Rp 2,6 Miliar untuk Judol, Kades di Bekasi ini Senyum-senyum Ditangkap Kejaksaan |
![]() |
---|
HEBOH , Pria di Pamekasan Lulus PPPK 2025 tanpa Ordal, Padahal Sudah 4 bulan Tak Masuk Kerja |
![]() |
---|
Pemkab Kena Imbasnya, Begini Nasib Pembuat Video Soto Daging Manusia di Wonosobo |
![]() |
---|
Video Viral Siswi Kelas 1 SMP di Jateng Dibully di Kelas: Perkara Rebutan Pacar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.