Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tetangga Ungkap Tabiat Bjorka, Hacker yang Ditangkap di Minahasa: Aneh, Sederhana, tapi Banyak Uang

Sementara itu, Lurah Kelurahan Lawangirung Lingkungan 5, Anita Thalib mengakui pria yang ditangkap polisi adalah warganya.

Kolase: Kompas.com/Baharudin Al Farisi dan
BJORKA DITANGKAP - (Kiri) Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial Wahyu Firmansyah Tah (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta dan (Kanan) Foto akun Bjorka. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nama Wahyu Firmansyah Taha atau yang lebih dikenal publik sebagai Bjorka sempat menjadi momok dunia maya Indonesia.

Di balik layar komputer dan identitas digitalnya yang misterius, pria berusia 23 tahun ini sempat mengguncang jagat siber Tanah Air lewat serangkaian aksi peretasan berskala besar.

Namun siapa sangka, sosok yang ditangkap polisi pada 23 September 2025 itu ternyata tinggal tak jauh dari kehidupan biasa.

Di mata para tetangganya, Wahyu hanyalah pemuda muda yang tak terlalu menonjol.

Kebiasaannya jauh dari bayangan seorang peretas ulung yang pernah mengklaim mengakses data sensitif, mulai dari nasabah bank, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga data Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kini, setelah bertahun-tahun beraksi di balik tirai dunia digital, identitas asli Bjorka akhirnya terkuak

Selama ini diketahui Wahyu Bjorka menghindari kejaran polisi dengan bersembunyi rumah kekasihnya di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.

Pria yang kini telah ditetapkan tersangka itu bukanlah orang asli Minahasa.

Ia asli Kampung Komo Dalam, Lingkungan 5 Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado.

Sedangkan jarak antara Minahasa dengan Manado bisa ditempuh dengan perjalan darat kurang lebih 2 jam.

Baca juga: Tiba-Tiba Jokowi Kunjungi Presiden Prabowo, Pengamat: Tak Baik untuk Demokrasi, Singgung PSI

Baca juga: Kabar Terkini Tragedi Gedung Ponpes Al Khoziny Roboh: 36 Meninggal, 27 Belum Ditemukan

Dikenal tertutup

Seorang warga Desa Totolan mengatakan, Wahyu Bjorka dikenal sebagai sosok yang tertutup.

"Kita harus meluruskan dia bukan orang sini, mungkin hanya datang bersembunyi di sini."

"Dia tertutup jadi namanya saja kita tidak tahu," ungkapnya, dikutip dari TribunManado.co.id.

Pengakuan warga lain sering memanggil Wahyu Bjorka dengan sapaan Api.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved